Aksi Penolakan Pencalonan Julia Perez (Jupe) ; Puluhan perempuan yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Pacitan menggelar aksi penolakan terhadap pencalonan Julia Perez (Jupe) sebagai bakal calon wakil bupati Pacitan dalam pilkada 20 Desember 2010 mendatang, Rabu (7/4/2010).
Penolakan itu mereka sampaikan melalui berbagai orasi yang menghujat pencalonan Jupe. Massa juga mencari dukungan dengan menggelar tanda tangan menolak pencalonan Jupe di Pacitan dalam aksi yang digelar di Jalan Raya Panglima Sudirman.
Salah seorang koordinator aksi, Ririn Subiyanti, mengatakan, hak untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau wakil bupati Pacitan adalah menjadi hak pribadi warga negara Indonesia. Akan tetapi, harus diketahui latar belakang calon yang akan memimpin rakyat Pacitan.
Menurut Ririn, ada 10 alasan warga menolak Jupe. Salah satunya adalah indikasi artis itu melanggar Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi dalam setiap pose foto dan aktingnya. Selain itu, Jupe bukan warga Pacitan yang mengerti kebutuhan warga setempat.
“Secara etika, kami tak mau dipimpin perempuan yang tak memberikan contoh perilaku baik bagi warga Pacitan,” tambahnya kepada sejumlah wartawan.
Hal yang sama diungkapkan aktivis perempuan lainnya, Esty Kusumawati. Warga Pacitan ini mengaku, Jupe tak memiliki kapasitas dan kredibilitas untuk memimpin Kabupaten Pacitan. Bahkan, soal status pernikahan Jupe yang tak jelas disinggungnya pula.
“Yang jelas, orang pintar akan menolak pencalonan Jupe. Wong memimpin keluarganya sendiri tak bisa, apalagi memimpin warga Pacitan. Jelas tidak akan mewujudkan perubahan nasib bagi warga Pacitan,” katanya.
Sementara itu, seusai membubuhkan tanda tangan dukungan menolak pencalonan Jupe, Esty menambahkan, warga Pacitan masih banyak yang pintar dan pandai serta memiliki etika untuk membangun Kabupaten Pacitan. “Kami tak mau dipimpin orang seperti Jupe,” tandasnya