
Menurut Sulaiman, tidak hanya pada materi jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat saja yang salah dalam LKS tersebut. Soal fungsi MPR dalam LJKS tersebut juga salah. “Masa MPR berfungsi memilih presiden. Itu jelas sekali salah,” kata bekas anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Lumajang ini, Selasa (13/4).
LKS tersebut per eksemplarnya dijual dengan harga Rp 5 ribu. “Siswa diwajibkan untuk membeli,” kata Sulaiman. Dia juga menyesalkan guru yang merekomendasikan buku tersebut untuk digunakan oleh siswa. “Padahal siswa diwajibkan beli. Ternyata LKS-nya tidak mengikuti perkembangan,” tegasnya.
Terdapat sejumlah kesalahan dalam pembuatan soal Uji Kompetensi Tengah Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 Kelas IV Sekolah Dasar oleh kelompok Kerja Guru Guslah IV. Soal-soal didasarkan pada buku PPKn terbitan Lentera Ilmu.
Kesalahan, antara lain, tentang jumlah anggota DPR RI. Pada pilihan jawaban dicantumkan angka 700 orang, 600 orang, 500 orang, dan 400 orang. Padahal jumlah yang sebenarnya 560 orang.
Pada bagian lain disebutkan bahwa 500 orang anggota DPR tersebut, 462 orang dipilih secara langsung oleh rakyat dan 38 orang dari unsur TNI dan Polri. Padahal seluruh anggota DPR adalah dipilih langsung. Buku PPKn Menyesatkan