Manusia Kanibal terkejam di Batam bernama Harun

Manusia Kanibal terkejam di Batam bernama Harun, Kasus kanibalisme ala Sumanto, kemarin (5/3) kembali menggegerkan Indonesia. Tapi kali ini, jauh lebih sadis. Aksi memakan organ tubuh sesama manusia itu, disertai pembunuhan dengan cara memutilasi rekannya, Fahmi Iswandi Sodikin (30).

Harun terang-terangan mengakui semua perbuatannya itu kepada polisi. Kata pria kelahiran 28 tahun lalu itu, setelah menghabisi nyawa rekannya, Harun membelah dada dan memakan jantung Fahmi mentah-mentah.

Pengakuan Harun yang menyimpan mayat Fahmi di dalam peti kayu di Legenda Malaka, membuat polisi terheran-heran, Jumat (5/3). “Jantungnya saya makan mentah-mentah setelah dadanya saya belah pakai pisau,” ungkap pria asal Kendal, Jawa tengah itu di Mapolsek Batam Kota.

Tak hanya jantung yang dimakan Harun. Beberapa hari kemudian setelah pembunuhan itu, ia juga memakan seluruh organ tubuh alm Fahmi seperti hati, paru-paru serta usus. Organ-organ itu ada yang dipanggang dan digodok dicampur bumbu dapur.

Ia juga mengaku rutin pada setiap malam Jumat memakan daging paha, kaki dan tangan setelah tubuh pria kelahiran Tegal Jawa Tengah itu dibakar. Prosesi memakan tubuh korban itu dilakukan dalam sebuah ritual sebagai syarat menekuni ilmu hitam yang tengah dipelajarinya.

Kata Harun, dengan memakan tubuh korban yang disebut-sebut memiliki ilmu kebal itu, maka ilmu tersebut akan berpindah padanya. “Tujuannya agar ilmu kebal yang dia (korban-red) miliki pindah ke tubuh saya,” katanya.

Kapolsek Batam Kota AKP Suka Irawanto membenarkan pengakuan Harun tersebut. Terangnya, berdasarkan hasil visum, tim forensik tidak menemukan satu pun organ dalam tubuh alm Fahmi.

Menurut AKP Suka Irawanto, tersangka mengaku selalu menyembah dan meletakkan sesajen di dekat jasad pria kelahiran Desa Pagerbarang itu. Mayat yang sudah tiga bulan dihabisinya menggunakan martil itu, tak jauh dari rumah mereka. “Ilmu hitam yang ditekuninya itu katanya bisa untuk pelet dan bisa dijadikan perdukunan untuk melihat isi hati orang,” ujar AKP Suka Irawanto.

Dokter Novi Handayani anggota Tim Forensik Poltabes Barelang menuturkan, dari visum yang dilakukan jajarannya, terdapat bekas irisan dan retakan di daging dan kepala alm Fahmi.

Dia juga bilang, aksi Harun cukup rapi menyayat satu per satu bagian tubuh Fahmi. “Kita menduga, pelaku juga mengambil beberapa tulang iga korbannya. Sebab sewaktu jenazahnya kita temukan, tulang iganya hilang,” tutur Novi.

Dari hasil penelitian mereka, pelaku awalnya membakar tubuh korban sebelum memakannya. Hal itu diketahui dari ditemukannya tanda-tanda pembakaran di jasad yang mulai mengering itu. Lanjut analisa dr Novi, alm Fahmi awalnya dihabisi dengan benda tumpul dari belakang kepalanya yang terdapat retak pada tengkorak. Hal itu diperkuat pengakuan Harun yang mengatakan, dia memukul kepala Fahmi dengan martil berukuran sedang. (jpnn)

Gigi Korban Dijadikan Jimat Mainan Kalung

SELAIN memakan organ tubuh, Harun juga mencabut dua gigi seri korbannya. Usai dilubangi, gigi bagian atas ini dijadikan mainan kalung. Pengakuannya, kedua gigi itu tak dipakai saban hari, hanya saat melakukan ritual. Baginya, itu jadi jimat.

Perbuatan memakan daging manusia (kanibalisme) yang dilakukan Harun terhadap temannya Fahmi adalah ciri seorang psikopat yang kehilangan hati nurani dan sangat tinggi.

“Orang seperti itu (Harun,red) suka akan tantangan yang umumnya tidak manusiawi karena sisi kemanusiaannya telah hilang,” ungkap Psikolog Bibiana Dyah Sucahyani, menanggapi kasus itu.

Ia juga mengungkapkan psikopat seperti Harun ini termasuk orang bermuka dua dalam pergaulan kesehariannya. Ia juga bisa menjadi orang yang supel tapi menusuk dari belakang. Kata dia, ciri-ciri seorang psikopat itu di antaranya meniadakan hati nurani, mementingkan diri sendiri dan mampu berbuat apapun untuk memenuhi keegoisan dirinya sendiri.

Menurut Bibiana, perbuatan keji Harun itu didorong oleh bentuk pemenuhan tantangannya untuk memuaskan dirinya. Dengan demikian perasaan jijik dengan memakan daging manusia tak lagi dirasakannya.

Kata dia, hal itu muncul tidak dengan sendirinya tetapi didasari perasaan traumatik masa lalunya dengan kejadian-kejadian yang menimpahnya termasuk salah asuh dari orang tua dan keluarga. “Orang seperti Harun itu sangat agresif. Kemungkinan ia terbiasa membunuh binatang seperi kucing dengan kejamnya,” pungkas wanita berjilbab itu.

Seperti dirilis dari Batam Pos, grup POSMETRO MEDAN, dalam kondisi pingsan tubuh Fahmi diseret dari tempatnya dibunuh yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah mereka.

Selanjutnya Fahmi dimasukkan ke dalam peti kayu yang sengaja disiapkan di belakang kamar Harun. Fahmi dimasukan dalam peti berukuran 1x50 cm itu dengan posisi kaki telungkup ke belakang.

Disebutkan Kapolsek Balerang, AKP Suka Irawanto, Fahmi berasal dari Desa Pagerbarang RT 01/ RW 03, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten tegal, Jawa tengah. Sehari-hari di kampung halamannya, pria berkulit terang itu manjadi supir. Aksi ini diklaim banyak orang, jauh lebih sadis dari Sumanto sang kanibalisme dari Purbalingga, Jawa Tengah