
Zulkarnaen diyakini merupakan otak peledakan bom di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, pada 2003 lalu. Kepala Umar Patek yang diketahui terlibat dalam bom Bali pada 2002 juga dihargai USD1 juta.
Selain itu ada juga Zulkifli Bin Hir yang diduga terlibat rangkaian peledakan bom di Filipna pada 2006. Kematiannya diganjar hadiah uang USD5 juta.
Isnilon Hapilon, diduga terlibat penculikan wargaw negara AS pada 2002. harga kepalanya sama dengan Zulkifli, USD5 juta.
Nama Zulkarnaen muncul pascapenyergapan teroris di Aceh dan Pamulang, Tangerang Selatan. Pengamat teroris Al Chaidar berpendapat, polisi perlu memperhitungkan ketokohan Zulkarnaen. "Zulkarnaen adalah tokoh yang berbahaya setelah Dulmatin, bahkan melebihi Dulmatin," ujar Al Chaidar
Menurut Al Chaidar, Zulkarnaen memiliki sejumlah dana berikut logistik yang memadai untuk kembali merencanakan aksi teror, pascainsiden Ritz Carlton-JW Marriot pada Juli 2009 lalu.
"Masih menyimpan dana yang cukup banyak, meski tidak ada fa'i, dananya masih banyak," tandasnya. Untuk target sasaran berikutnya, lanjut Al Chaidar, mencakup kawasan Jakarta dan Bali. Al Chaidar menduga, Zulkarnaen hingga saat ini masih berada di wilayah Indonesia, tepatnya di Jawa Tengah. "Di sekitar Solo dan Pemalang. Kalau Umar Patek di bawah lingkaran berbeda dengan Zulkarnaen," imbuhnya