Showing posts with label Bulan Suci Ramadhan. Show all posts
Showing posts with label Bulan Suci Ramadhan. Show all posts

Amalan Rasulullah Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Amalan Rasulullah Menyambut Bulan Suci Ramadhan ; Sejak bulan Sya'ban, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar mempersiapkan diri menyambut kedatangan 'tamu mulia' bernama Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, terutama ibadah shaum sunah. Hal ini sebagai persiapan mental sekaligus fisik untuk menghadapi bulan yang disucikan itu.

Saat-saat menanti Ramadhan, para sahabat tak bedanya seperti calon pengantin yang merindukan hari-hari pernikahannya. Tiada seorangpun di antara kaum Muslimin yang bersedih hati ketika menghadapi Ramadhan. Sebaliknya mereka bersuka cita dan bergembira, menyambutnya dengan penuh antusias dan semangat membara.

Merupakan tradisi di masa Rasulullah, pada saat akhir bulan Sya'ban para sahabat berkumpul di masjid untuk mendengar khutbah penyambutan Ramadhan. Saat itu dimanfaatkan oleh kaum Muslimin untuk saling meminta maaf di antara mereka. Seorang sahabat kepada sahabatnya, seorang anak kepada orang tuanya, seorang adik kepada kakaknya, dan seterusnya. Mereka ingin memasuki bulan Ramadhan dengan tanpa beban dosa. Mereka ingin berada dalam suasana Ramadhan yang disucikan itu dalam keadaan suci dan bersih.

Kebiasaan Rasulullah dan para sahabatnya ini, perlu dihidupkan lagi tanpa harus mengubah tradisi yang sudah ada dan eksis sampai saat ini. Biarlah Hari Raya Idul Fitri tetap dalam tradisinya, tapi pada akhir bulan Sya'ban perlu ditradisikan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan Nabi, yaitu dengan memperbanyak silaturrahim, saling meminta maaf, dan bertahniah, selain menyambutnya dengan ceramah yang dikhususkan untuk itu. Tahniah, saling mengucapkan 'selamat' adalah kebiasaan baik yang ditadisikan Rasulullah.

Dianjurkan kepada kaum Muslimin untuk mengunjungi kaum kerabat, terutama orang tua untuk mengucapkan tahniah, memohon maaf, dan meminta nasihat menjelang Ramadhan. Jika jaraknya jauh, bisa ditempuh melalui telepon, surat pos, atau dengan cara-cara lain yang memungkinkan pesan itu sampai ke tujuan. Adalah baik jika kebiasaan itu dikemas secara kreatif, misalnya dengan mengirimkan kartu Ramadhan.

Adapun tentang ceramah yang diselenggarakan khusus untuk menyambut Ramadhan, Rasulullah telah memberikan contohnya. Pada saat itu sangat tepat jika disampaikan tentang segala hal yang berkait langsung dengan Ramadhan. Mulai dari janji-janji Allah terhadap mereka yang bersungguh-sungguh menjalani ibadah Ramadhan, amalan-amalan yang harus dan sunnah dikerjakan selama Ramadhan, sampai tentang tata cara menjalankan seluruh rangkaian ibadah tersebut.

Salah satu penggalan khutbah Rasulullah menyambut Ramadhan yang menggetarkan itu adalah, "Wahai ummatku, akan datang kepadamu bulan yang mulia, bulan penuh berkah, yang pada malam itu ada malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Itulah malam di mana Tuhan memberi perintah bahwa kewajiban puasa harus dilakukan di siang hari dan Dia menciptakan shalat khusus (tarawih) di malam hari

Cara Memulai Bisnis Busana Muslim Jilbab Mukena Saat Lebaran

Cara Memulai Bisnis Busana Muslim jilbab Mukena Saat Lebaran : Hari Raya Lebaran ternyata menyimpan peluang bisnis menggiurkan. Jika jeli, Anda bisa meraup untung dari momen ini. Busana muslim, misalnya, pasti banyak dicari orang.

Bahkan, perempuan yang biasanya tak berbusana muslim, kali ini membutuhkannya untuk bersilaturahmi. Sebelum memulai bisnis busana muslim, jilbab, atau mukena saat Lebaran, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Grosir atau eceran
Busana Muslim
Kalau memiliki modal cukup besar, Anda bisa menjadi penjual grosir. Penjual grosir adalah orang pertama yang membeli barang dari produsen untuk dijual kembali dalam jumlah banyak. Anda bisa mendapatkan harga sangat murah karena langsung membelinya dari penjual.

Tetapi tentunya ada aturan yang harus diperhatikan. Jika ingin barang cepat laku dan habis, sebaiknya Anda tidak menjualnya dengan harga terlalu tinggi. Keuntungan pun hanya sekitar 10-15 persen. Namun jika modal yang Anda miliki jumlahnya terbatas, jadilah penjual eceran. Anda bisa membeli langsung barang dalam jumlah kodian (1 kodi, 20 potong). Selain hitungan per satuannya lebih murah, Anda juga dapat mengambil keuntungan sekitar 30-100 persen, tergantung pada kualitas barang yang Anda jual.

Menentukan Pembeli
Busana Muslim
Menentukan pembeli dan harga juga merupakan hal yang harus dipikirkan. Apakah Anda hanya fokus menjual mukena, jilbab, baju muslim dewasa, atau termasuk baju muslim anak-anak? Lalu apakah hanya untuk perempuan atau juga laki-laki? Jangan sampai melewatkan hal-hal ini karena akan berpengaruh pada modal dan juga waktu Anda yang sangat terbatas.

Melihat Tren mode
Busana Muslim
Sebagai pembeli dan penjual, Anda harus jeli memahami tren. Bukalah mata dan perhatikan apa yang sedang dibicarakan orang-orang di sekeliling Anda, apalagi kalau sudah menyangkut pakaian. Pakaian merupakan produk yang desainnya selalu berubah. Jangan sampai barang yang Anda jual sudah ketinggalan zaman.
Melihat Kulakan dan sentra
Busana Muslim
Sebagai penjual, Anda harus tahu tempat mendapatkan barang berkualitas dengan harga murah. Anda bisa langsung datang ke sentra pakaian murah yang banyak berada di kawasan Kawalu (Tasikmalaya) dan Soreang (Bandung) yang terkenal sebagai sentra busana muslim. Jika mau mencoba peluang usaha ini, cobalah berkunjung ke tempat-tempat tersebut untuk memilih model dan harga sesuai kebutuhan.

Tempat belanja
Busana Muslim
Bila ingin membeli produk-produk busana muslim (gamis, jilbab, mukena), berikut adalah beberapa tempat yang menjual barang-barang itu dengan harga miring:

1. Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat.
2. Pasar Tasik, Jati Baru, Jakarta Pusat (di depan Stasiun tanah Abang).
3. Pasar Cipulir, Jakarta Selatan.
4. Pasar Baru, Bandung.
5. Sentra pengrajin Soreang, Bandung (barang baru datang setiap Selasa, Rabu, Kamis).
6. Sentra pengrajin Kawalu, Tasikmalaya.
7. Sentra pengrajin Cicalengka, Bandung.
8. Silahkan tambhakan jika masih ada tempat lain yang murah

Melihat Peluang Promosi dan Investasi di Bulan Ramadhan

Melihat Peluang Promosi dan Investasi di Bulan Ramadhan ; Ummat Muslimin di seluruh dunia bersuka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang jatuh pada Rabu (11/8). yang lalu, umat Islam diwajibkan berpuasa menahan diri rasa lapar dan dahaga serta dituntut untuk menahan hawa nafsu. Mereka memanfaatkan bulan suci ini untuk menyucikan diri, lebih banyak beribadah, banyak beramal, berkumpul dengan sanak keluarga dan lebih mendekatkan diri pada Allah Swt.

Namun sebagian pakar bisnis melihat adanya peluang bagi kaum Muslimin yang bergelut di bidang bisnis untuk menambah rezeki dalam bulan Ramadan ini. Profesor Ahmad Etebari dari Universitas New Hampshire, Profesor Jedrzej Bialkowski dari Universitas Centerbury Selandia Baru dan Profesor Tomasz Piotr Wisniewski dari Universitas Leicester, Inggris melakukan penelitian terhadap kecenderungan naiknya tingkat keuntungan saham antara tahun 1989-2007 di 14 negara muslim, dan dari hasil penelitian itu diketahui bahwa selama bulan Ramadan tingkat keuntungan saham meningkat hingga 38 persen. Sedangkan keuntungan rata-rata setiap bulan di luar bulan Ramadan hanya 4,28 persen.

“Implikasinya sangat jelas, para investor yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dari bursa saham di negara-negara muslim, selayaknya mencoba untuk meraih keberuntungan saat bulan suci Ramadan. Belilah saham-saham pada awal Ramadan dan jual kembali pada akhir Ramadan atau lebih baik lagi setelah Idul Fitri,” ujar para profesor bidang ekonomi itu.

Dalam laporan hasil penelitian mereka disebutkan bahwa bulan suci Ramadan mempengaruhi psikologi para investor. “Pengaruh positif bahwa bulan Ramadan bulan untuk menunjukkan solidaritas dan identitas sosial mereka di antara kaum muslim di seluruh dunia. Pengaruh psikologis ini memicu rasa optimis untuk mendapatkan keuntungan dari investasi mereka,” kata ketiga profesor itu.

“Kami melakukan hipotesa bahwa semangat yang tinggi selama bulan Ramadhan menimbulkan sentimen positif di kalangan investor dan dampak positif bagi penilaian pasar saham di negara-negara Islam,” sambung mereka.

Hasil penelitian ketiga profesor itu mematahkan pendapat bahwa aktivitas perekonomian lesu pada saat Ramadan. Seorang manager di Dinar Standard yang berbasis di New Jersey, AS mengaku tercengang dengan hasil penelitian tersebut. “Saya melihatnya agak berlawan dengan intuisi kami selama ini karena pada bulan Ramadan, jam kerja di negara-negara Muslim dikurangi. Pada bulan Ramadan, aktivitas cenderung menjadi sangat lamban,” ujar Rafiuddin Shikoh.

Banyak lembaga yang meneliti bahwa situasi keuangan dan ekonomi kadang terpengaruh oleh momen-momen khusus, seperti ajang pertandingan olahraga dunia seperti World Cup, termasuk momen keagamaan. Banyak lembaga keuangan syariah yang justru melakukan promosi produk baru pada saat Ramadan.

Tahun 2009, Bank Nasional Kuwait memberikan penawaran spesial Ramadan berupa kartu kredit dengan bungan nol persen dan produk pinjaman retail. Tahun 2008, dalam rangka “menyambut bulan Ramadan” Emirates Islamic Bank menawarkan pinjaman untuk membeli kendaraan baru. Mereka berpromosi memberikan kemudahan bagi nasabah yang ingin membeli mobil baru untuk merayakan Lebaran.

Di sisi lain, sebagian pihak menilai upaya untuk mencari keuntungan dengan dalih menyambut Ramadan, adalah bentuk eksploitasi terhadap bulan suci itu dan tidak sejalan dengan semangat bulan Ramadan yang seharusnya lebih diutamakan untuk membantu kaum duafa.