Showing posts with label gayus tambunan. Show all posts
Showing posts with label gayus tambunan. Show all posts

Gara-gara Gayus Tambunan, Gaji pegawai negeri akan naik

Gara-gara Gayus Tambunan, Gaji pegawai negeri akan naik, Berita gembira! Gara-gara Gayus Tambunan, gaji pegawai negeri akan naik. Golongan 1 gaji Rp 3.250.000. Golongan 2 Rp 4.750.000. Golongan 3 Rp 6.200.000. Golongan 4 gaji Rp 7.300.000.

"Gaji akan dibayarkan dalam bentuk mata uang YEN. Dengan ketentuan sebagai berikut: golongan 1 YEN ono duite (bila ada uangnya), golongan 2 YEN ora lali (bila tidak lupa). Golongan 3 YEN ono sisane soko Bank Century (bila ada sisa dari Bank century). Golongan 4 YEN presidenne mbahmu...(bila yang jadi presiden kakekmu)," lanjut berita gembira tersebut.

Bila anda mendapatkan kabar tersebut lewat blackberry masenger (BBM), jangan dianggap terlalu serius. Santai saja membacanya sampai akhir, dan Anda kemudian akan tertawa.

Sebabnya berita gembira itu hanya joke dalam rangka April Mop, Kamis (1/4/2010). Si penulis BBM tersebut dengan pintar mengaitkan April Mop dengan tertangkapnya Gayus Tambunan Rabu (31/3/2010) dengan April Mop. Ia membuat Gayus Tambulan sebagai bahan olok-olokan sekaligus mengkritik mekanisme kenaikan gaji PNS. Joke bernada kritik itu kini beredar dari BBM yang satu ke BBM lainnya.

Selian joke gaji naik, masih ada lagi lelucon soal Gayus Tambunan. Lelucon itu menceritakan tentang pengiriman uang Rp 1 miliar via transfer.

Lelucon yang dikrim lewat BBM itu misalnya berbunyi,:
BCA-Transfer BERHASIL 31/3 16:05:38 NO urut 0400 Rp. 1.000.000.000 Ref 1221008899 Berita: Titipan dari Gayus Tambunan, Jangan boros-boros ya! Selamat April Mop!

Cara Gayus Tambunan Mengakali Aparat Penegak Hukum

Cara Gayus Tambunan Mengakali Aparat Penegak Hukum, Kasus dugaan mafia pajak Gayus Tambunan menjadi pintu masuk mengungkap sindikat praktik mafia hukum. Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum mengantongi bukti sindikat tersebut melibatkan oknum di institusi penegak hukum. Di pihak lain, keterangan Andi Kosasih kepada Tim Khusus Bareskrim Mabes Polri semakin membuat perkara Gayus blak-blakan. Andi sudah mengakui bahwa dirinya menjadi bagian dari rekayasa itu dan mendapat komisi Rp 1,95 M. Namun, dia menyebut bukan Gayus yang menyuruhnya, melainkan orang lain yang jago utak-atik skenario kasus.

Pengakuan Andi itu sebenarnya sudah diberikan pada Komjen Susno Duadji saat Susno dalam posisi dinon-aktifkan dan akan segera serah terima jabatan dari kursi Kabareskrim. Pengacara Susno Henri Yosodiningrat menjelaskan, Susno bertemu Andi karena merasa ada yang janggal dengan penyidikan kasus itu.

"Beliau sudah memerintahkan agar dibuka ulang karena mendapatkan informasi itu," kata Henri kemarin. Pengacara senior itu menyebut, Andi mengakui kalau dipaksa membuat pengakuan. "Yang memerintahkan itu mister X. Nah, siapa mister X ini yang sedang diburu oleh polisi. Tanyakan pada penyidik saja," katanya.

skenario yang dilakukan Gayus melebar hingga ke notaris dan advokat. "Ada surat resmi yang dibuat di bawah akta notaris. Ini yang membuat penyidik sebelumnya percaya bahwa uang Rp 24,6 M itu memang milik Andi," Notaris yang berkantor di Jakarta Utara itu juga akan diperiksa. "Sebagai saksi dulu, bisa saja dinaikkan menjadi tersangka,". Terkait keterangan bahwa ada aktor lain di luar Andi yang membuat skenario penyelamatan uang Gayus, polisi juga akan segera mencarinya. "Kalau dari keterangan Andi inisialnya M," katanya.

Cara Gayus Mengakali Aparat Penegak Hukum
1. Uangan Sebesar 24,6 Milyar di Duga Berasar dari Wajib Pajak Yang Berhubungan dengan gayus.

2. Setelah PPATK mencium rekening tak wajar itu, gayus langsung Panik, Dia Menghubungi Kenalan Berinisial M.

3. Inisial “M” ini adalah orang Sipil yang memiliki koneksi kuat di Mabes Polri dan Kejaksaan, setelah Gayus benar-benar di Sidik Bareskrim “M” menyusuun Skenario Bersama Gayus, di Hotel Baca
Skenario Kasus Gayus Menghilangkan Rp 28 milyar

4. Gayus mengajak Andi Kosasih Kenalan saat perjalanan Dinas ke Batam untuk mensukseskan rencana itu, Targetnya Selain Bebas juga Selamat.

5. Andi Kosasih diberi Succes fee Rp. 1.9 Milyar untuk mengakui uang sebagai Miliknya.
6. Pengakuan itu dibuat dengan akta Notaris.

7. Setelah Uang Aman dan dinyatakan bersih, Gayus yang di Vonis bebas minta Blokir dibuka dan di Kabulkan, segera setelah Blokir di Buka Fee di bagikan dengan cara diputar melalui rekening rekening lain dan uang tunai.

Skenario Kasus Gayus Menghilangkan Rp 28 miliar Disusun di dua Hotel

Skenario Kasus Gayus Menghilangkan Rp 28 miliar Disusun di dua Hotel, Kedatangan Gayus Tambunan membuat heboh suasana Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta. Para fotografer dan kameramen berebut mengambil gambar. Polisi sibuk mengamankan. Para pengunjung bandara pun berebut menonton. Rombongan Gayus ini sempat dipecah menjadi dua saat melintasi restoran A&W. Tujuannya sebagai pengalih perhatian. Banyak juga yang menyangka itu adalah rombongan yang membawaGayus.

Suasana hiruk pikuk. Pengunjung bandara, polisi, wartawan semua berbaur. Gayus yang berkaos hitam lalu dimasukan ke mobil Toyota Land Cruiser hitam bernopol B 2676 TL.Para wartawan foto menjepret Gayus. Mereka memenuhi jendela mobil untuk mengambil gambar. Beberapa wartawan juga naik ke kap mobil untuk mendapatkan sudut pandang yang leluasa. Gayus sendiri, tampak diam saja. Ekspresinya datar. Pukul 16.15 WIB rombongan Gayus berangkat ke Mabes Polri. Namun masyarakat tetap berkerumun di sekitar lokasi kedatangan Gayus.

Rekayasa Kasus Gayus Disusun di Hotel S & KCK.
Setelah berkas dinyatakan lengkap (P21) pada 2009, Gayus Tambunan, Andi Kosasih, penyidik Kompol A dan pengacara Haposan Hutagalung menyusun skenario di 2 hotel di Jakarta. Skenario itu berisi seolah-olah uang Rp 28 miliar itu milik Andi.

"Andi hanya diminta untuk menyampaikan kepemilikan uang. Hal itu direkayasa di salah satu hotel dalam dua kali pertemuan. Inisial hotelnya S dan KCK," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2010).

Dikatakan dia, pertemuan itu dihadiri Gayus, Andi, penyidik yang sudah ditahan (Kompol A) dan pengacara yang waktu itu statusnya tidak lagi pengacara, yang mengatur skenario (Haposan Hutagalung). Pertemuan digelar setelah berkas dinyatakan lengkap (P21). "Penyidiknya Kompol A. Setelah dinyatakan berkas lengkap, mereka mengatur skenario pemeriksaan Andi seolah-olah uang itu milik dia. Itulah dasarnya Kompol A ditahan. Kemudian Andi dan HH," kata Edward.

Gayus Tiba di Bandara Cengkareng Pukul 15.00 WIB dengan Garuda

Gayus Tiba di Bandara Cengkareng Pukul 15.00 WIB dengan Garuda, Polri Tangkap Gayus di Hotel Mandarin Meritus Singapura Jakarta - Polri mengamankan Gayus Tambunan di Hotel Mandarin Orchad Road Singapura. Gayus menyerahkan diri tanpa perlawanan.

Gayus bersama keluarganya langsung diamankan Tim Polri yang dipimpin Kombes Pol M Iriawan. Selain itu hadir pula tim independen di lokasi menyaksikan penangkapan Gayus

Proses kepulangan Gayus Tambunan ke Indonesia tengah diproses. Rencananya pada sore ini dia akan segera dipulangkan ke Indonesia. "Rencananya pukul 15.00 WIB, dengan pesawat Garuda," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang, saat dihubungi detikcom, Rabu (31/3/2010),

Pihak KBRI di Singapura saat ini juga tengah mengurus SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) sebagai pengganti paspor."Kan paspor dia diblokir imigrasi," tambahnya.

Belum dipastikan apakah Gayus akan ke Indonesia bersama keluarganya. "Kita tidak tahu apa istri dan anaknya ikut atau tidak. Tapi kita sudah booking tiket untuk dia," tutupnya.

45 Ribu Facebooker Dukung Boikot Bayar Pajak

45 Ribu Facebooker Dukung Boikot Bayar Pajak , Kasus mafia pajak oleh Gayus Tambunan menyulut gerakan ’’1.000.000 Dukung Boikot Bayar Pajak untuk Keadilan”. Hingga tengah malam tadi, dukungan Facebooker sudah mencapai 45 ribu. Penggagas aksi ’’pembangkangan’’ sipil itu adalah Alexander A. Spinoza. Ia membawa slogan ’’Bayar pajak cuma buat dinikmati Gayus dan teman-temannya? NO WAY!’’

Diketahui, saat ini sekitar 16 juta wajib pajak terdaftar alias ber-NPWP (nomor pokok wajib pajak) sedang sibuk memenuhi tenggat 31 Maret untuk penyerahan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak. Tak disangka, aneka kasus pajak yang melibatkan pegawai dan mantan pegawai pajak malah mencuat..

Yang paling mutakhir adalah makelar kasus (markus) pajak senilai Rp25 miliar yang melibatkan pegawai Ditjen Pajak golongan 3A, Gayus Tambunan. Pria yang baru berumur 30 tahun dan golongan kepegawaiannya baru III A itu sudah memiliki rekening berisi Rp25 miliar

Alexander menyatakan, awalnya aksi yang ia gagas untuk merespons mobil mewah dan pembangunan pagar istana yang mahal. ’’Saya menggagasnya pada awal Januari 2010 dengan logo pajak = kemewahan,’’ paparnya.

Sehingga jika kini mencuat saat persoalan Gayus, menurut Alexander tidaklah demikian. ’’Tujuan grup ini kecil kalau saya mengurusi Gayus. Ini untuk yang lebih besar, bahwa ada yang tidak layak didapati dari rakyat membayar pajak,’’ ujarnya. ’’Yang mendasarinya, apa yang didapat rakyat dari pajak. Jalan, itu pun rusak. Kalau bencana, pemerintah jauh. Ini permasalahan,’’ ujar warga Cempaka Putih Timur Raya No. 45, Jakarta, tersebut.

Dia juga menyindir pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring bahwa aksinya ini merupakan gerakan yang tidak simpatik. ’’Kalau bencana, pemerintah jauh. Ini permasalahan yang harus diselesaikan. Pajak terselewengkan karena aparat negara tidak bisa menindak tegas. Padahal, korupsi itu terorganisasi. Saya rasa itu karakter dan harus dibenahi,’’ tegasnya.

Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring menilai gerakan tolak pajak tidak simpatik. Soalnya, pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk pembangunan. ’’Gerakan itu kontraproduktif. Karena masukan negara dari pajak, kalau mau membangun tentu tidak mudah,’’ kata dia.

Menurut Tifatul, pembangunan tidak akan berjalan mudah dengan munculnya gerakan tolak pajak. ’’Satu orang saja sudah cukup merusak pembangunan, apalagi 1.000 orang. Ini lebih parah,’’ katanya.

Menurut mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera ini, kekecewaan terhadap penyelewengan oleh pegawai pajak tidaklah diapresiasi demikian. ’’Tidak semua pegawai pajak begitu. Kalau ada masalah hukum, ada penyelewengan, diperbaiki,’’ ujarnya,

Hayo Gabung http://www.facebook.com/group.php?v=wall&ref=ts&gid=260450326078

PNS Terkaya di Indonesia Gayus Gaji Rp 12,1 Juta

PNS Terkaya di Indonesia Gayus Gaji Rp 12,1 Juta, Usianya baru 30 tahun. Namun, dia bisa saja disebut sebagai salah satu pegawai negeri sipil (PNS) terkaya di Indonesia. Pegawai pajak golongan IIIA ini memiliki Rp 25 miliar di rekeningnya.

Lantas, berapa sebenarnya gaji Gayus yang sehari-hari menjadi penelaah keberatan pajak (banding) perorangan dan badan hukum di Kantor Direktorat Jenderal Pajak.

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Hekinus Manao memperkirakan Gayus mendapatkan gaji bulanan sebesar Rp 12,1 juta. "Catatan tidak resmi perkiraan gaji seorang PNS Ditjen Pajak setingkat Gayus Tambunan (GT) mencapai Rp 12,1 juta per bulan," kata Hekinus melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (25/3/2010).

Dia merinci, setiap bulannya Gayus mendapatkan gaji pokok dan berbagai tunjangan Rp 2,4 juta. Kemudian, remunerasi sekitar Rp 8,2 juta dan imbalan prestasi kerja rata-rata Rp 1,5 juta sehingga total penghasilan per bulannya mencapai Rp 12,1 juta.

Seperti diketahui, GT menjadi top sejak mencuatnya kasus penggelapan pajak senilai Rp 25 miliar. Dia dituding terlibat dalam kasus yang masih ada kaitannya dengan makelar kasus di tubuh Polri.

Gayus Tambunan Berada di Singapura

Gayus Tambunan Berada di Singapura, Raibnya Gayus Tambunan menjadi teka-teki. Hingga kemarin, tokoh kunci dugaan makelar kasus (markus) pajak yang menggoyang Mabes Polri tersebut keberadaannya masih misterius. Namun, ada informasi yang menyebutkan dia kini di Singapura. Keterangan tersebut didapat dari hasil pelacakan nomor telepon seluler miliknya.

Beberapa hari terakhir, nomor telepon Gayus memang tidak aktif. Persisnya, beberapa saat setelah Gayus dihubungi oleh salah satu televisi swasta untuk wawancara via telepon. Namun, kemarin nomor Gayus 085810480XXX kembali aktif.

Saat dihubungi, terdengar nada sambung roaming internasional dan saat di SMS, pesan pun terkirim. Hasilnya: ’’6285810480XXX (nomor telepon seluler Gayus, Red). 510011030529345 VLR 6598540009 CTC 525 MNC 5 LAC 506 CID 21260 SS 81 Hp. Active: SINGAPORE.”

Ketika dikonfirmasi, Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengaku belum mendapat hasil pasti apakah memang anak buahnya tersebut tengah berada di Singapura. ’’Kami akan cek dahulu,” ujarnya saat dihubungi wartawan kemarin (25/3).

Namun, hingga tadi malam Tjiptardjo masih belum bisa mendapatkan informasi resmi apakah memang benar Gayus sudah kabur ke Singapura. Pengacara Gayus Tambunan, Agus Siswoyo, juga tidak berhasil dihubungi. Saat ditelepon, nomornya aktif namun tidak diangkat.

Sebelumnya, saat ditanya apakah Ditjen Pajak sudah meminta kepada pihak terkait untuk melakukan cegah dan tangkal (cekal) mengantisipasi seandainya Gayus kabur ke luar negeri, Tjiptardjo mengatakan belum. ’’Dia kan belum disidik,” ucapnya. Namun, setelah dua hari raib, kini Tjiptardjo mulai gerah. ’’Jadi pusing saya,” tukasnya.
Dia mengatakan, Gayus memang sempat memenuhi panggilan pemeriksaan Direktorat Kepatuhan Internal Sumber Daya Aparatur (KISDA) pada Senin dan Selasa. ’’Pada Senin, dia dipanggil jam sepuluh (10.00), tapi baru datang jam dua (14.00) karena paginya dia dipanggil Bareskrim (Mabes Polri). Selasa-nya, dia datang juga,” ujarnya.

Namun, ketika Direktorat KISDA kembali memanggil Gayus pada Rabu dan Kamis untuk pemeriksaan lanjutan, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan, bahkan tidak masuk kantor. ’’Tim kami sudah mencarinya, tapi belum ketemu juga, ngumpet dia sekarang. Kami sudah cari ke rumahnya juga,” katanya.

Menurut Tjiptardjo, nomor telepon milik Gayus juga sudah dihubungi, tapi tidak pernah diangkat. ’’Malah dimatiin,” katanya. Namun, dia yakin jika nanti Gayus bakal muncul. ’’Masa iya dia bisa tahan ngumpet seperti itu. Pasti kan harus menghirup udara segar, keluar kan (dia) nanti dari persembunyiannya,” imbuhnya.
Kalaupun Gayus benar kabur ke luar negeri, Tjiptardjo juga yakin tidak akan lama. ’’Seberapa sih kemampuan dia untuk tinggal di luar negeri. Dia kan biasa makan tempe juga, jadi pasti tetap akan kembali jugalah,” ucapnya.

Saat ditanya apakah sudah ada inisiatif dari Ditjen Pajak untuk meminta bantuan pihak kepolisian untuk melacak keberadaan Gayus, Tjiptardjo mengatakan belum. Menurut dia, pemeriksaan masih dilakukan internal Kantor Pajak, maka upaya pencarian dilakukan oleh tim dari Ditjen Pajak.

’’Kecuali kalau sudah penyidikan, saya bisa minta bantuan polisi untuk mendatangkan dengan upaya paksa, ditangkap, ditahan,” terangnya.
Raibnya Gayus mulai memancing kecurigaan. Menurut Tjiptardjo, pihaknya juga heran. Pasalnya, jika memang Gayus tidak bersalah, tidak seharusnya yang bersangkutan bersembunyi dan tidak memenuhi.

’’Kalau memang dia benar (tidak melakukan kesalahan), kenapa juga harus takut, tidak datang (saat dimintai keterangan). Iya kan?” ujarnya setengah bertanya.
Sayangnya, lanjut Tjiptardjo, jawaban atas pertanyaan tersebut masih mengambang, termasuk konfirmasi dari mana sebenarnya asal dana Rp24,6 miliar di rekening Gayus yang sebelumnya diakui milik pengusaha properti asal Batam Andi Kosasih. ’’Direktorat KISDA masih mengolah keterangan, nanti begitu selesai akan saya kabarkan,” ujarnya.

Terkait informasi yang menyebutkan banyaknya harta kekayaan Gayus, termasuk dana Rp24,6 miliar yang katanya digunakan untuk keperluan bisnis, Tjiptardjo akan mengecek surat pajak tahunan (SPT) Gayus, apakah kekayaan dan bisnisnya dimasukkan dalam SPT. ’’Nanti kita cek, benar nggak (kekayaan) itu milik dia,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Irjen Kementerian Keuangan Hekinus Manao menambahkan, kini timnya juga sudah bergabung dengan tim dari Ditjen Pajak untuk melakukan pemeriksaan atas Gayus. ’’Tim masih bekerja, jadi belum ada kesimpulan,” ujarnya.

Saat ditanya terkait besaran gaji yang diterima Gayus, Hekinus memberi gambaran seberapa besar pendapatan yang diperoleh seorang PNS Ditjen Pajak golongan III/a seperti Gayus. ’’Gaji dan berbagai tunjangan Rp2,4 juta, remunerasi sekitar Rp8,2 juta, dan imbalan prestasi kerja rata-rata Rp1,5 juta, sehingga total pendapatan per bulan sekitar Rp12,1 juta," paparnya

Rumah Mewah Gayus Tambunan Seharga Rp 4 Miliar

Rumah Mewah Gayus Tambunan Seharga Rp 4 Miliar, Sejak menjadi buah bibir, keberadaan Gayus Tambunan, pegawai Direktorat Jenderal Pajak, terus dicari media. Kediaman Gayus di Gading Park View, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tak luput dari incaran.

Gayus memang diketahui tinggal di kawasan perumahan eksklusif ini. Kediaman Gayus tepatnya beralamat di Taman Puspa III, Blok ZE Nomor 1, Gading Park View.

rumah Gayus bergaya minimalis namun dengan penuh desain mewah, bernuansa merah muda, dan terdiri dari tiga lantai. Berdasarkan d
ata dari bagian pemasaran, harga perumahan di Gading Park View berkisar antara Rp 1,54 miliar sampai Rp 4 miliar.

Harga rumah ditentukan
berdasarkan variasi luas tanah dan jenis bangunan. Rumah Gayus termasuk yang berkategori mahal, karena letaknya di sudut.

Untuk rumah sudut, standar ukuran tanah
nya yakni 436 meter persegi, dengan bangunan seluas 300 meter persegi. Perumahan cluster yang mengusung konsep 'Yang Lebih baik Bagi Kehidupan' ini juga dilengkapi oleh sejumlah fasilitas mewah seperti kolam renang, lapangan tenis, gazebo, dan jogging track.

Tersedia pula taman bagi warga yang ingin bersantai, serta taman bermain bagi anak-anak. Ini masih ditambah dengan kafe yang bisa dimanfaatkan warga untuk sekedar kongkow-kongkow atau bersantai ria.

Gading Park View dijaga ketat ol
eh satpam seperti layaknya perumahan cluster lain. Saat hendak menyambangi kediaman Gayus pun, satpam tak lepas mengawal dan memantau. Junaedi, sang satpam, mengaku kenal semua warga di sana. Namun ia menolak memberikan komentar apapun mengenai Gayus. "Saya nggak tahu," demikian katanya berulang-ulang.

Gayus sendiri rupanya sedang tidak ada di ruma
h. Rumahnya tampak kosong dan lengang. Hanya terlihat seorang pembantu dan anak lelakinya yang berusia sekitar enam tahun di halaman depan rumah.

Inilah Poto Rumah Mewah Gayus Tambunan yang terletak di kompleks real estate Gading Park View, blok ZE 6 No 1, Kelapa Gading, Jakarta Utara.


Aneh Pelarian Gayus Sekadar Sandiwara

Aneh Pelarian Gayus Sekadar Sandiwara, Telah dua pekan lamanya Gayus Tambunan menjadi headline berita berbagai media massa. Pegawai golongan III A di Direktorat Pajak Kementerian Keuangan ini terlibat dalam penggelapan pajak puluham miliar rupiah.

Banyak pihak yang menilai, kasus Gayus hanya fenomena the top of the iceberg, sementara di bawah permukaan masih banyak "Gayus" yang lain. Hal ini pun sempat diakui Gayus saat ia bertemu dengan Satgas Mafia Hukum beberapa hari sebelum melarikan diri ke Singapura.

Menurut Gayus, seperti dikutip anggota Satgas Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa, dirinya hanya sebagian kecil dari jejaring penggelap pajak di Ditjen Pajak kementerian yang dipimpin Menkeu Sri Mulyani ini.

Pengakuan Gayus ini membuktikan bahwa reformasi birokrasi yang dicanangkan Sri Mulyani tidak berarti banyak. Pemberian renumerasi yang berkali-kali lipat, ternyata tidak diikuti dengan peningkatan prestasi kerja yang positif. Sebaliknya, gelombang korupsi terus terjadi merembet kesana kemari.

Ketua Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein usai bertemu Presiden SBY (Selasa, 6/4), juga mengakui bahwa pihaknya pernah menyampaikan laporan serupa kasus Gayus ke Polri dan Kejaksaan Agung. Disebutkan Yunus, dana yang tersimpan dalam rekening seorang mantan pejabat di Ditjen Pajak jauh lebih besar dari dana yang pernah mengendap di rekening milik Gayus.

Tetapi, Yunus mengaku tidak tahu menahu kelanjutan dari laporan itu. Kapolri Jenderal BHD dan Jaksa Agung Hendarman Supandji mengaku belum tahu laporan itu. Inilah anehnya.

Nah, yang juga tidak kalah aneh adalah kisah tentang "pelarian" Gayus ke Singapura, sebelum akhirnya dia "ditangkap" pada Selasa malam (30/3) di Singapura. Gayus melarikan diri ke Singapura setelah memberikan pengakuan mengenai modus operandi penggelapan pajak di Kementerian Keuangan kepada Satgas Mafia Hukum.

Menurut mantan wakil presiden Jusuf Kalla, semestinya, setelah mendengarkan pengakuan itu, Satgas yang dibentuk Presiden SBY dapat berkordinasi dengan Polri, dan meminta agar Polri menangkap Gayus.

JK mencontohkan keputusannya memerintahkan Kapolri Jenderal BHD untuk mendangkap pemegang saham penentu (PSP) Bank Century Robert Tantular, sesaat setelah ia mendapatkan laporan dari Gubernur BI ketika itu, Boediono, dan Menkeu Sri Mulyani bahwa Komiter Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memutuskan memberikan dana talangan untuk Bank Century.

Kalau Robert Tantular yang jelas-jelas melakukan kejahatan kriminal perbankan tidak segera ditangkap, yakin JK, dia bisa kabur dan menghilang seperti kebanyakan taipan hitam lain yang sampai sekarang tidak bisa disentuh hukum Indonesia karena bersembunyi di negara lain.

Kisah tentang "penangkapan" Gayus pun tak kalah aneh. Dalam keterangan resmi yang disampaikan Satgas Mafia Hukum, tanpa sengaja dua anggota Satgas, Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa, bertemu Gayus di sebuah restoran di Orchard Road, Singapura, Selasa malam (30/3). Keduanya tiba di Singapura pada Selasa pagi.

Denny dan Ota, juga tim Polri yang kemudian menyusul pertemuan itu, membujuk Gayus dan meminta agar ia bersedia kembali ke tanah air. Maka Gayus pun bersedia. Keesokan harinya dia dibawa dari Singapura.

Proses "penangkapan" yang smooth, tanpa lika liku yang biasanya dijadikan alasan aparat penegak hukum kita saat ditanya tentang taipan hitam yang melarikan diri ke Singapura.

Berbagai fenomena inilah, mulai dari kesemerawutan di Kementerian Keuangan yang melahirkan Gayus hingga proses penangkapan Gayus yang terbilang mudah, yang tampaknya mendorong sebagian besar publik bersikap negatif saat mendengar kabar penangkapan Gayus

Sutradara Utama Mafia Pajak akan diungkap Susno Duadji

Sutradara Utama Mafia Pajak akan diungkap Susno Duadji, Pengungkap (whistle blower) kasus Gayus Tambunan, Komjen Pol. Susno Duadji, gemas. Dia menilai penanganan perkara mafia pajak itu masih menyentuh aktor kecil. Dalam beberapa hari lagi, mantan Kabareskrim itu akan membuka nama sutradara utama kasus ini. Nama ini diduga terkait dengan mantan petinggi di tubuh Polri.

Kuasa hukum Susno Duadji, Zul Armain, menjelaskan, kliennya akan memberikan data itu pada pihak yang dipercayainya. ’’Mungkin satu atau dua hari lagi,’’ kata Zul saat dihubungi kemarin.



Susno kemarin sebenarnya akan menjadi pembicara diskusi di Surabaya. Namun, dia secara mendadak membatalkan kehadirannya. Sebab, Susno ada agenda penting dan darurat di Jakarta.Zul masih enggan menyebut nama yang akan dibeber Susno. ’’Dari keterangan beliau, dia ini yang berkeliaran di Mabes Polri, punya koneksi kuat dan sering mengatur kasus,’’ katanya.

Orang ini juga punya akses dan jaringan yang mengakar di setiap penyidik. ’’Kami belum sebut dahulu. Sebenarnya ini kewenangan dari penyidik. Kalau dilihat, Pak Susno ini sebenarnya hanya membantu dari luar,’’ katanya.nformasi yang dihimpun dari sumber-sumber lain, nama yang akan dibuka perannya oleh jenderal bintang tiga yang di non-job-kan itu adalah seseorang berinisial SJ. Orang ini punya kedekatan khusus dengan seorang mantan petinggi Polri yang sekarang sudah pensiun.

Anggota Komisi III (Hukum) DPR Bambang Soesatyo pernah menyebut seseorang bernama Syahril Johan. Menurut Bambang, Syahril ini adalah orang sipil yang wira-wiri di Mabes Polri.Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Susno Duadji pernah menyebut ada markus yang sering ’’nongkrong’’ di samping ruangan Kapolri. Susno menyebut orang ini sebagai dirijen atau sutradara dari kasus-kasus Mabes Polri yang ’’gelap’’ penanganannya.

Dihubungi via telepon, Kabareskrim Komjen Pol. Ito Sumardi tak mau tergesa-gesa merespons informasi ini. ’’Itu harus dibuktikan dahulu. Apakah ada bukti mengarah ke sana. Jangan sembarangan menyebut nama,’’ kata mantan Kapolwiltabes Surabaya itu. Meski begitu, Bareskrim terbuka dengan data-data yang disampaikan masyarakat. ’’Informasi apa pun bentuknya akan berharga bagi penyidikan. Kalau ada bukti mengarah ke sana tentu akan disidik,’’ katanya.

Ito memberi jaminan Polri tak akan sungkan meski nantinya penyidikan akan mengarah ke keterlibatan jenderal atau mantan jenderal di lingkungan Polri. ’’Sekarang kan masih diproses. Bertahap, alurnya jalan,’’ kata Ito.Ada tiga tim yang bekerja keras mengusut kasus ini. Ito memimpin tim yang mengusut ke mana aliran dana Gayus setelah blokir dibuka. Tim lain melakukan pemeriksaan internal, termasuk terhadap alur tanggung jawab penyidikan kasus Gayus Tambunan sejak dimulai sampai masuk kejaksaan. Tim ketiga yang dipimpin Irjen Mathius Salempang menyidik dugaan skenario besar dan mafia-mafia yang bermain di sekitar kasus Gayus. ’’Kalau itu (dugaan keterlibatan SJ) mungkin bukan bagian tim saya, tapi tim lain,’’ kata Ito.

Di Jombang, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. mengaku telah mendapat laporan data tentang kasus korupsi yang lebih besar daripada kasus penggelapan pajak yang dilakukan Gayus Halomoan Tambunan. Data itu dia dapat dari anggota DPR yang berkunjung ke kantornya pada 31 Maret 2010. Sayangnya, ketua MK ini enggan menyebut nama anggota dewan itu.

’’Tunggu saja, kasus ini akan lebih spektakuler daripada kasusnya Gayus,’’ kata dia usai menghadiri acara wisuda mahasiswa Universitas Darul Ulum (Undar) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kemarin.Pria kelahiran pulau garam Madura ini mengklaim bahwa data-data yang didapatnya itu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Korupsi itu, kata dia, terjadi di lingkungan lembaga negara. ’’Jumlahnya miliaran. Pokoknya lebih besar dan juga banyak terjadi lembaga penegak hukum dan pemerintahan,’’ kata Mahfud.

Wakil Ketua Komisi III Fahri Hamzah mengatakan, komisinya pasti akan memprioritaskan pemanggilan Susno Duaji setelah masa persidangan DPR kembali dibuka hari ini. ’’Kemungkinan besok (hari ini) ada rapat internal pimpinan komisi III dahulu,’’ katanya saat dihubungi tadi malam.Setelah itu, pada Selasa (6/4) akan digelar rapat bersama seluruh anggota komisi III. ’’Kalau semua mau buru-buru (memanggil Susno, Red), ya tidak ada masalah. Saya sendiri ingin lebih cepat, lebih baik,’’ katanya.

Benarkah kabar yang menyebut komisi III kembali menggelar pertemuan tertutup dengan Susno, Sabtu kemarin? ’’Wah, saya nggak tahu,’’ jawab legislator dari Fraksi PKS itu.Sebelumnya, Selasa (30/3), Susno yang didampingi sejumlah kuasa hukumnya mendatangi Komisi III DPR. Susno berharap DPR bisa memberi perlindungan hukum dan politik kepada dirinya. Ketika itu, Susno diterima dua wakil ketua komisi III, Fahri Hamzah dan Aziz Syamsuddin (Fraksi Partai Golkar). Ada juga sejumlah anggota komisi III lain, seperti Trimedya Panjaitan (FPDIP), Ahmad Yani (FPPP), dan Sarifuddin Sudding (Fraksi Partai Hanura).

Fahri mengatakan, pemanggilan Susno sangat penting. ’’Biar kita bisa tahu masalah sebenarnya dari orang yang pertama mengungkapkannya. Tidak peduli motifnya, tapi seberapa serius data-datanya,’’ kata Fahri.Menurut dia, Susno bisa menjadi whistler blower. Pemerintah seharusnya menjadikan Susno sebagai muara dari semua proses penyelidikan. ’’Itu kalau pemerintah benar-benar serius mau memberantas mafia hukum sampai ke akar -akarnya,’’ tegas Fahri.

Sementara pengacara Gayus Tambunan, Adnan Buyung Nasution, mengkhawatirkan keselamatan kliennya. Buyung meminta Polri serius mengamankan Gayus karena menjadi kunci utama mengungkap mafia perpajakan dan mafia hukum.’’Ini kan ada perusahaan-perusahaan besar yang berhubungan ke Gayus. Mereka ini reputasinya terancam. Bisa saja mereka memilih menghabisi Gayus daripada kedoknya terbongkar,’’ kata Buyung kemarin.

Perusahaan yang bermain-main dengan kasus pajak tentu bakal jatuh kredibilitas bisnisnya dan berurusan dengan hukum. Padahal, mereka punya akses dan sumber dana yang kuat yang bisa dimanfaatkan untuk meneror atau mengancam Gayus. ’’Saya sudah sampaikan ke tim agar Gayus dijaga benar,’’ katanya.

Permintaan Buyung itu dikabulkan Polri. Minggu dini hari kemarin, Gayus dipindah ke Rutan Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. Tahanan Gayus berada satu blok dengan tahanan kasus terorisme di Mabes Polri. ’’Saya yakin Gayus akan bicara jujur. Sebab, jika tidak saya sudah bilang ke dia, Abang tak mau bela,’’ katanya.
http://metronews.fajar.co.id/read/87981/10/susno-segera-ungkap-sutradara-utama