Penyakit Hari Lebaran


Seputar Hari Raya Lebaran dan paska lebaran merupakan minggu ujian bagi kita semua terutama yang melaksanakan puasa dan berlebaran. Berbagai penyakit dapat timbul seputar dan setelah lebaran.Secara garis besar apa saja sih yang harus kita ketahui mengenai penyakit seputar lebaran ini. Perlu dikhawatirkan nggak ? Khawatir mungkin boleh, tapi tahu lebih awal dan waspada terhadap gejalanya kan lebih baik. Karena mencegah dan waspada akan lebih baik dari pada mengobati betul kan ..?

Ada tiga kategori penyakit yang biasanya datang seputar lebaran, penyakit-penyakit yang muncul itu antara lain :

A. Penyakit Seputar Mudik Lebaran
Penyakit yang timbul akibat mudik yang melelahkan adalah penyakit infeksi pernafasan atas dan diare. Perjalanan mudik lebaran terutama yang menggunakan bus, kereta api atau naik ferry merupakan sesutau yang melelahkan.Berdesak-desakan, kurang istirahat selama perjalanan dan barang bawaan yang berlebih merupakan keadaan yang umumnya dialami oleh seorang pemudik.
Selain itu konsumsi makanan dan minuman selama perjalanan yang tidak memadai memungkinkan seorang pemudik mengalami penurunan daya tahan tubuh dan mudah sakit terutama infeksi saluran nafas atas dan infeksi saluran pencernaan seperti diare dan demam tifus. Hal ini juga terbukti dengan banyaknya angka kunjungan pasien dengan infeksi saluran nafas atas dan infeksi saluran pencernaan pada minggu-minggu pertama pada rumah sakit umum daerah
Sesampainya di kampung umumnya para pemudik lebih mengutamakan silahturahmi bertemu sanak famili dari pada istirahat setelah perjalanan mudik yang melelahkan dan hal ini tentunya akan memperburuk kondisi kesehatan para mudik tersebut.

B. Penyakit Kronik Yang Kambuh Saat Lebaran

Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah lebaran. Sebagai mana diketahui budaya lebaran adalah budaya silahturahmi berkunjung kerumah sanak keluarga dan kerabat. Selama berkunjung ini biasanya menkomsumsi berbagai makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang disediakan ini biasanya akan lebih banyak dan bervariasi.
Umumnya makanan dan minuman tersebut tinggi lemak, manis-manis dan asin. Berbagai minuman kaleng yang bersoda juga disediakan selama lebaran. Tentunya apabila makanan minuman ini jika dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik, akan menyebabkan penyakitnya mengalami kekambuhan. Pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol karena mengkonsumi makanan yang manis dan dalam jumlah yang banyak.

Pasien dengan penyakit darah tinggi tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol karena kurang memperhatikan makanannya terutama makanan yang asin-asin. Pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah sekali lagi karena tidak mengkontrol makanannya.

Keadaan ini diperberat jika pasien tidak menyimpan obat-obatnya dengan cukup mengingat selama lebaran sebagian besar apotik dan toko obat akan tutup.

C. Penyakit Yang Timbul Karena Ketidakadaan Pembantu Rumah Tangga
Menjelang lebaran dan 1 minggu setelah lebaran biasanya pembantu rumah tangga juga ikut pulang kampung sehingga cenderung rumah kurang dibersihkan tidak seperti biasanya. Disisi lain petugas pembuang sampah juga ikut libur sehingga banyak sampah yang bertumpuk dan belum terangkat.
Keadaaan ini biasanya menyebabkan lebih banyak lalat pada sampah yang bertumpuk tersebut, tikus-tikus akan lebih banyak berkeliaran karena begitu banyak sampah yang menumpuk selain itu juga nyamuk akan lebih banyak. Tentunya binatang-binatang yang membawa bibit penyakit ini jika tidak diperhatikan dan tidak dicegah keberadaannya akan membawa dampak juga bagi kesehatan kita.
Lalat jelas membawa berbagai penyakit infeksi usus baik yang hanya diare sampai yang berat seperti demam thypoid. Tikus merupakan faktor yang penting untuk terjadi penyakit demam kuning atau leptospirosis. Nyamuk terutama yang berada sekitar rumah tentu akan menjadi sumber penyakit jika nyamuk tersebut merupakan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DHF.
Ketidak beradaan pembantu juga masalah bagi para ibu rumah tangga yang kebetulan tidak pulang kampung. Mereka cenderung menyimpan makanan sebanyak-banyaknya di kulkas. Selain itu juga ada kecenderungan untuk menyimpan makanan di meja makan atau pada suhu kamar dalam waktu yang lama.
Sehingga pada saat dikomsumsi selanjutnya, lupa untuk dipanaskan kembali. Pada saat penyimpanan harus tetap diperhatikan makanan yang matang jangan berdekatan dengan makanan yang mentah sehingga makanan yang matang tidak terkonsumsi dengan bakteri yang kebetulan hidup pada makanan yang mentah tersebut.
Makanan yang terlalu lama disuhu kamar juga cenderung kontaminasi. Yang menjadi masalah kadang kala tidak semua kuman yang mencemari makanan tersebut menyebabkan perubahan bau dan bentuk dari makanan tersebut. Oleh karena itu proses pemanasan makanan tersebut baik secara langsung atau melalui microwave harus tetap dilakukan pada saat makanan tersebut akan dikonsumsi kembali. Sehingga kejadian keracunan makanan yang kerap terjadi selama seputar lebaran tidak terjadi.

Pada akhirnya, antisipasi mengenai penyakit seputar lebaran merupakan hal penting dan layak untuk kita sampaikan kepada masyarakat kita, agar mereka tetap waspada akan berbagai penyakit yang timbul seputar lebaran.