Bisnis Online di Indonesia Sangat Prospektif : Konsumen di Indonesia cenderung berhati-hati ketika memutuskan untuk berbelanja melalui dunia maya atau internet. Berdasar riset Nelsen, mayoritas konsumen hanya menganggarkan 5 persen di antara total dana belanja mereka untuk membeli barang lewat internet. Pertumbuhan hingga enam bulan mendatang juga diprediksi tidak signifikan.
Memang angkanya masih kecil. Tapi, bisnis online di Indonesia sangat prospektif. Selalu ada peningkatan, Potensi itu ditunjang pertumbuhan penggunaan internet hingga kuartal pertama 2010 yang mencapai 17 persen jika dibandingkan dengan 2009.
Bahkan, 69 persen responden pengguna internet di Indonesia bersiap untuk berbelanja online pada semester kedua 2010. Lebih rinci, riset yang dilakukan Nielsen menyebutkan bahwa 40 persen responden yang berniat membeli barang melalui internet sepanjang enam bulan ke depan hanya menganggarkan 5 persen di antara total uang belanja bulanan mereka. Sebanyak 36 persen responden menyatakan akan mengucurkan 6-10 persen. Hanya satu persen responden yang menganggarkan 51-75 persen uang belanja bulanan untuk belanja secara online.
Menurut Catherine, ada tantangan besar bagi para pebisnis yang memanfaatkan media internet untuk membangun pasar yang lebih besar. Yang juga sangat penting adalah membangun kepercayaan. Sebab, masih banyak konsumen yang khawatir jika produk yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi atau tidak sampai ke tangan. "Harus diyakinkan soal pengiriman yang tepercaya. Selain itu, butuh kejelasan tentang pajak," ungkapnya.
Tingginya kekhawatiran terhadap resiko belanja online ditunjukkan sikap responden yang selalu mencari referensi sebelum membeli barang. Bahkan, 70 persen responden menyatakan berani membeli barang setelah mendapat rekomendasi dari keluarga. Terbanyak kedua adalah rekomendasi dari teman.