Anggaran Untuk Kesehatan PSK Rp 300 Juta

Anggaran Untuk Kesehatan PSK sebesar Rp 300 juta untuk kesehatan para penjaja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kilometer 17. "Dana untuk pemeriksaan kesehatan tersebut, diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2010," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Dyah Muryani di Balikpapan, Sabtu (28/11).Pemeriksaan kesehatan terhadap PSK di lokalisasi kilometer 17, akan dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Pemkot Balikpapan. "Namun pemeriksaan rutin sering kita laksanakan setiap dua bulan sekali kepada mereka. Pemeriksaan meliputi organ reproduksi dan tes laboratorim atas darah dan urine," kata Dyah

Dyah menolak menyebutkan penyakit kelamin yang diidap oleh PSK di lokalisasi Kilometer 17, dengan alasan hal itu merupakan rahasia pasien. Ini juga terkait rencana penutupan lokalisasi itu, dan akan diubah diubah menjadi pusat rehabilitasi dan pembinaan. Sebelum dilakukan penutupan, perlu adanya sosialisasi kepada para penghuni dan masyarakat di sekitar lokalisasi termasuk pemeriksaan kesehatan para PSK.


Adapun jumlah PSK di lokalisasi tersebut, sebanyak 382 orang yang terbagi atas 48 blok. Blok-blok tersebut berdiri diatas lahan seluas tiga hektare, yang mulai beroperasi tahun 1980-an dan dikelola oleh PT. Adang Sumber Urip. DPRD Balikpapan juga meminta pemkot agar menertibkan lokalisasi Manggar Sari sebelum menutup lokalisasi Kilometer 17.

Pemkot diharapkan bertindak tegas terhadap pihak pengelola yang melakukan aktifitas prostitusi yang terjadi di lokalisasi Manggar Sari, yang sekitar dua tahun lalu telah ditutup. Pemkot juga mengawasi tempat-tempat hiburan dan panti pijat, setelah lokalisasi itu ditutup, terutama tempat hiburan dan panti pijat yang memiliki izin. Ini untuk mencegahnya adanya aktifitas prostitusi dalam bentuk lain yang masuk ke wilayah kota