Sayembara Menikahkan Anak dari Polewali Mandar, Sayembara menikahkan anak. Seperti cerita pada era kerajaan dulu. Menarik. Tapi nanti dulu, kisah ini ternyata memiliki latar belakang kelabu. Bagaimana tidak. Sayembara ini digelar, sekadar untuk menutupi aib yang yang menimpa anak perempuan.
Alkisah, sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya) adalah anak perempuan yang menjadi korban perkosaan. Pelakunya adalah Japa (65), ayah kandungnya sendiri. Bunga tak pernah berani menolak karena jika membuka rahasia diancam akan dibunuh. Peristiwa itu terjadi di dusun Matande, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Entah punya keberanian dari mana, tiba-tiba si anak bungsu itu berani buka mulut kepada petugas Unit Perlindungan perempuan dan Anak dari Polres Polewali Mandar. Bunga mengaku berulangkali diperkosa ayahnya, di rumah dan di kebun. Perbuatan ayahnya itu dilakukan ketika rumah dalam kondisi sepi. Bunga pun hamil akibat ulah ayah kandungnya itu.
Melihat kondisi Bunga yang habil enam bulan dan perut makin membesar, sang ayah kandung menyebarkan isu bahwa Bunga sedang mengalami sakit parah. Sayembara pun digelar. Bagi yang bersedia menikahi bunga, akan mendapat sepetak sawah dan beberapa ekor sapi. Tapi ketika seorang pemuda bersedia menikahi Bunga, sang ayah ingkar janji. Maka terbongkarlah aib itu.
Akibat perbuatan bejatnya, Japa dijerat Undang-undang Perlindungan Anak dan UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Pelaku dan korban kini sama-sama ditahan di Mapolres Polewali Mandar.