Dua Perempuan Ledakkan Dua Stasiun kereta Bawah Tanah Moskow, Ledakan yang terjadi pada dua stasiun kereta bawah tanah (subway) di Moskow, Rusia, dipastikan akibat aksi terorisme. Dua pelaku adalah perempuan pengebom bunuh diri. Demikian ungkap pejabat di Rusia menanggapi insiden yang terjadi Senin pagi waktu setempat, pada saat jam berangkat kerja. Jumlah korban kini bertambah, yaitu sedikitnya 35 tewas dan lebih dari 30 lainnya luka-luka.
Walikota Moskow, Yuri Luzhkov, mengungkapkan bahwa kedua ledakan dilakukan oleh dua perempuan pengebom bunuh diri. Pihak keamanan menyatakan bahwa ledakan pertama terjadi di suatu kereta bawah tanah, sedangkan lokasi ledakan kedua masih diselidiki.
"Menurut data dari Dinas Keamanan Federal [FSB], terdapat dua perempuan pengebom bunuh diri," kata Luzhkov. Namun, dia tidak menyebutkan identitas dan dari mana kedua pengebom itu berasal.
Juru Bicara Kementrian Penanggulangan Darurat, Veronika Smolskaya, mengungkapkan 23 orang tewas pada ledakan pertama di stasiun Lubyanka yang terletak di Moskow bagian tengah. Stasiun itu berlokasi di bawah sejumlah gedung yang menjadi kantor pusat Dinas Keamanan Federal - yang dulunya adalah Badan Intelijen KGB. Ledakan kedua terjadi di stasiun Park Kultury sekitar 45 kemudian setelah peristiwa pertama. Dalam ledakan itu sedikitnya 12 orang tewas.
Ini bukan kali pertama Moskow diguncang ledakan di stasiun subway. Pada Agustus 2004, seorang pengebom bunuh diri beraksi di suatu stasiun, menewaskan 10 orang. Kelompok separatis Chechen dituding saat itu dituding bertanggungjawab melakukan terorisme.Selain kembali mencurigai teroris Chechen, pihak keamanan Rusia juga tidak menutup kemungkinan ada kelompok lain dari kawasan Kaukasus Utara yang merancang serangan terbaru