Kantor Partai double fungsi jadi Tempat Hiburan Malam, Temuan bertolak belakang dari nilai perjuangan partai politik ini dipastikan belum diketahui Ketua Umum Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat), Wiranto. Pun begitu, “Untuk apa itu dipersoalkan? Aku peringatkan, Anda jangan buat masalah,” ancam Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura, Aidit, pada POSMETRO MEDAN (grup Sumutcyber) yang mengkonfirmasi temuan itu, kemarin (13/1).
Tudingan ‘pelecehan’ terhadap Partai Hanura ini berawal dari keresahan banyak warga Jl. Wahidin, Km 19 Kel. Sumber Mulia Rejo, Kec. Binjai Timur, belakangan ini. Karesahan itu karena Kantor DPC Partai Hanura di sudut persimpangan Jl. SM Raja - Dr Wahidin, Binjai itu ditemukan sudah double fungsi. Lain siang lain pula malam. Selain tempat para kader Hanura Kota Rambutan guna menyusun strategi perjuangan politik, kantor Parpol itu juga menjadi tempat hiburan malam dengan fasilitas 3 kamar karaoke lengkap dengan layanan sejumlah wanita penghibur hidung belang.
POSMETRO MEDAN yang menginvestigasi temuan warga itu, menemukan fakta ‘diversifikasi usaha’ dalam kantor partai itu ketika seorang bakal calon (Balon) Wali Kota Binjai melakukan pendaftaran di kantor DPC Hanura itu, belum lama ini. Temuan terjadi ketika di sela meliput sang Balon Wali Kota, POSMETRO MEDAN sibuk mencari kamar toilet di kantor berukuran luas itu. Saat itulah, ditemukan sejumlah ruangan karaoke (KTV) di dalam kantor berbentuk rumah model lama itu.
Temuan POSMETRO MEDAN itu membuat seorang wanita di kantor itu kontan buru-buru menuntup pintu ruang karaoke dan langsung menunjuk arah toilet kepada wartawan Anda. Hingga kemarin, menurut sejumlah warga sekitar, kisah fungsi ganda kantor Hanura Binjai itu seperti tidak diperdulikan para kader Hanura di sana.
“Memang kalau orang selintas melihat kantor itu ya kantor Partai Hanura, namun di dalamnya ada 3 ruangan tempat karaoke. Kalau malam memang terlihat sepi, karena dari luar nggak tampak ada aktifitas karaoke di kantor itu. Lagian mobil tamu (karaoke) yang parkir nggak di situ. Biar nggak mengundang perhatian masyarakat, mobil tamu diparkir di tempat yang tak jauh dari lokasi itu, makanya tak mencolok kali. Soal tamu-tamu yang masuk (kami) nggak kenal dari mana aja. Tapi yang pasti kantor itu plus sebagai tempat karaoke lah,” demikian komentar sejumlah warga sekitar kantor itu, takut namanya dicatut.
Aidit Sebut Mosses, Budi Panggabean dan Fress
Penyelidikan diam-diam terhadap fungsi ganda kantor Hanura ini, juga membuat POSMETRO MEDAN berkenalan dengan sejumlah cewek penghibur yang bertugas melayani tamu di karaoke ‘gelap’ itu. Cewek muda dengan nama komersil acap berganti-ganti itu mengaku, tamu karaoke dalam kantor Hanura itu didominasi warga luar Kota Binjai.
“Lumayanlah Bang tips (duit) yang didapat dengan mendampingi para tamu yang datang. Yang sering ke situ banyak orang dari Langkat,” kata cewek berambut ikal cet pirang itu. Menurutnya, layaknya tempat karaoke, di kantor itu juga dijual minuman keras, bahkan juga tersedia kamar-kamar layanan seks kilat.
“Bisa di situ, bisa juga dibawa keluar,” katanya soal lokasi kencan dengan tamu. “Aku kerja di karaoke itu karena diajak kawanku,” sambungnya. Pengakuan wanita pekerja seks komersil (PSK) itu diamini PSK lain di situ. Ita, demikian nama komersilnya. Umur 28 tahun. Menurut Ita, tarif jasa seks kilat di karaoke dalam kantor partai itu bervariasi. Dari Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu/one short time.
Ita mengaku, dari jasa melayani lelaki berkaraoke di kantor dengan lebar sekira 30 meter dan panjang sekitar 40 meter itu, per malam dia bisa mengantongi tips Rp 150 ribu. Itu belum soal layanan ‘di bawah pusar’.
“Ya namanya juga usaha Bang, karena kita tahu tempat itu ada karaokenya berarti kan ada tamu yang datang. Dari tips melayani tamu lumayan juga (hasilnya) untuk biaya kehidupan sehari-hari,” jelas Ita.
Temuan double fungsi kantor partai ini kemarin diakui Ketua DPC Partai Hanura Binjai, Aidit. Dengan nada terdengar marah, Aidit mengaku sengaja menyediakan fasilitas karaoke di kantor partainya demi kesenangan pribadi, juga untuk menghibur rekan-rekannya. “Itu kan pribadiku, kalau kubuat (karaoke) ada masalah rupanya? Siapa rupanya yang keberatan? Masyarakat mana?” katanya saat dikontak POSMETRO MEDAN, kemarin malam.
Ucapannya bahkan melebar tak karu-karuan. “Aku kenal semua pejabat di Binjai ini, apalagi orang di kampung (dekat kantor) itu. Siapa namanya (warga) yang keberatan?” lantang Aidit. “Aku ini,” sambungnya, “Ketua IPK se-Indonesia. Aku kenal sama Mosses, Budi Panggabean, Fress, mereka semua kenal sekali samaku. Jadi kenapa rupanya kalau aku buat karaoke di situ? Itu kan untuk keluarga dan kawan-kawanku, siapa yang keberatan?” katanya lagi.
Dari seberang telepon, Aidit bahkan meminta POSMETRO MEDAN tidak memperdulikan karaoke yang dibuatnya di dalam kantor Partai Hanura yang dipimpinnya.
“Tidak usahlah digubris, kalau ingin berteman ya silahkan berteman. Kau pun lucu, kita mau gembira salah, susah tambah salah, jadi untuk apa itu dipersoalkan, bagusan jangan buat masalah ya. Sekali lagi aku peringatkan, Anda jangan buat masalah,” ancamnya