Anak Curi Motor Di Jual kepada Bapaknya

Anak Curi Motor Di Jual kepada Bapaknya, Riki (29) memang nekad. Ia mencuri sepedamotor setelah melumpuhkan korbannya. Lalu, kreta itu dijual kepada bapaknya seharga Rp500 ribu. Uang itu dihabiskan Riki membeli sabu-sabu. Tapi sial, warga Jl Danau Poso Km 18, Kec Binjai Timur ini ditangkap dalam pelariannya ke Rantau Parapat-Labuhan Batu.

Riki digelandang ke Binjai, Rabu (17/3) sekira pukul 19.30. Kepada polisi, Riki mengaku telah melakukan pencurian sepedamotor Suzuki Spin BK 4328 RZ. Pencurian itu dilatari keinginan Riki membeli sabu-sabu. “Kejadiannya malam Hari Raya Haji. Aku dan kawanku memang sudah punya rencana merampok sepedamotor,” kata Riki

Bersama seorang temannya, Riki menuju Jalan Baru Ring Road Megawaty-Tandam. Di sana mereka melihat sepasang kekasih naik sepedamotor. “Aku mengendap berusaha mendekati pengendara yang sedang pacaran itu. Aku mengambil sebongkah kayu lalu memukul punggung laki-laki pemilik sepedamotor itu. Begitu terjatuh, pasangan yang pacaran itu kami ikat lalu kreta-nya kami bawa lari,” ungkapnya.

Riki dan temannya berinisial A (buron) membawa sepedamotor curiannya itu ke Langkat, berniat hendak menjualnya. Tapi karena takut, Riki memberikan kreta curian itu kepada orangtuannya dengan meminta uang Rp500 ribu.

“Kubilang ke bapak uang itu untuk DP pembelian sepedamotor. Bapak kusuruh melanjutkan angsurannya. Setelah dikasih aku pergi ke Binjai membeli sabu-sabu sama kawanku itu,” kata Riki.

Ayah Duluan Ditangkap

Hendrik (53) adalah ayah Riki. Walau Suzuki Spin yang diberikan anaknya tak punya surat-surat, warga Dusun Sira-Sira, Desa Bukit Selamat, Kec Besitang ini tetap mengendarainya. Namun sial, saat dirazia, diketahui bahwa kreta yang ditungganginya adalah curian.

Kata lelaki berprofesi nelayan ini, Suzuki Spin dibelinya dari anaknya Riki seharga Rp2,5 juta. Jumlah itu hasil dari beberapa kali anaknya meminjam uang darinya.

“Aku nggak tahu sepedamotor ini hasil kejahatan karena itu diberikan anakku. Anakku memang sering pinjam uang dari aku, jadi setelah kutotal DP-nya Rp2,5 juta. Aku nggak ada rasa curiga karena saat kutanya STNKnya dia bilang belum keluar. Tapi saat aku memakai kreta itu rupanya ada razia. Karena tak ada surat-surat aku diamankan,” kata Hendri penuh sesal.

Pjs Kapolresta Binjai Kombes Verdianto Biticaca melalui Kanit I Ipda Akta Wijaya P,SIK yang memimpin operasi saat dikonfirmasi membenarkannya