Group Persatuan Pembenci Satpol PP Muncul di Facebook ; Bisa dilihat dari layar kaca televisi bagaimana satuan polisi pamong praja (Satpol PP) mengeroyok warga yang menolak penertiban. Dapat disaksikan pula bagaimana beberapa anggota Satpol PP dipukuli, dan dibacok oleh warga.
Seorang bapak-bapak dengan muka berlumuran darah digotong ke ambulans. Ada pula anggota Satpol PP yang tersungkur di jalan, tak berdaya, ditendangi, dipukuli dengan kayu, dan dibacok dengan senjata tajam.
Rabu (14/4), bentrokan terjadi antara warga Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan Satpol PP terkait penertiban lahan di Kelurahan Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kerusuhan terjadi karena warga setempat dan beberapa pihak yang mengaku sebagai ahli waris dari tokoh masyarakat Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad atau biasa dikenal dengan nama "Mbah Priok" yang mengaku punya hak atas tanah itu.
Jenazah Mbah Priok dan jenazah lain yang tadinya berada di TPU Dobo, Kelurahan Koja, telah dipindahkan TPU Semper karena lokasi di Jl Dobo berdasarkan putusan pengadilan merupakan tanah milik PT Pelindo II. Puluhan orang dari kedua belah pihak luka-luka, dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bahkan, dikabarkan sudah ada korban tewas.
Keributan 'berdarah' ini menimbulkan reaksi di dunia maya. Tepatnya di situs jejaring sosial Facebook. Muncul grup "Persatuan Pembenci Satpol PP". Hingga berita ini diturunkan, 268 facebookers bergabung menjadi anggota grup ini. Informasi dari grup itu tertulis "Buat kalian yg benci ama SATPOL PP gabung ke grup ini,SATPOL PP itu penindas."
Dilihat dari komentar para pendukungnya, grup ini baru dibuat beberapa jam yang lalu. Salah satu pengemarnya menulis pernyataan yang menyudutkan Satpol PP. "Korban satpol pp hari ini bRtambah lg...kasian banget warga priuk!!sy trut prihatin!!" kata Raymond Gie yang memasang komentarnya 3 jam lalu.
Selain itu, di grup ini juga dipasang 2 foto. Pertama, gambar tentang seorang ibu-ibu berbaju merah dengan kepala berdarah. Satu lagi, ada foto beberapa anggota Satpol PP berbaris sambil membawa tameng, yang dicoret silang dengan warna merah