
Menurut peneliti yang akrab disapa Djamaluddin ini, pecahan meteor itu diduga menyebar ke berbagai lokasi. Meski demikian, Djamaluddin belum mendapatkan data yang lebih akurat untuk meteor yang jatuh pada Sabtu 21 November 2009 pada pukul 23.00 waktu setempat itu."Bisa jadi meteor itu memancarkan cahaya setelah menumbuk bumi. Maka itu, dia mengeluarkan cahaya yang begitu terang benderang," kata dia lagi.
Meski demikian, hingga kini belum ditemukan adanya lubang kawah akibat jatuhnya meteor itu. Meteor itu melintas pada Sabtu 21 November 2009 sekitar pukul 23.00 waktu setempat di langit Gauteng, Afrika Selatan.
Disebutkan pula, cahaya itu tidak hanya terlihat dari langit Gauteng tapi juga dari Mpumalanga, Limpopo dan Botswana.Djamaluddin juga sudah berkomunikasi dengan koleganya di South African Astronomical Observatory (SAAO) semacam lembaga astronomi di Afrika Selatan. Lembaga astronomi setempat sedang mengumpulkan data dan mengkaji laporan yang masuk.
Disebutkan pula, cahaya itu tidak hanya terlihat dari langit Gauteng tapi juga dari Mpumalanga, Limpopo dan Botswana.Djamaluddin juga sudah berkomunikasi dengan koleganya di South African Astronomical Observatory (SAAO) semacam lembaga astronomi di Afrika Selatan. Lembaga astronomi setempat sedang mengumpulkan data dan mengkaji laporan yang masuk.