Rekening Telepon Buka Skandal investasi di bidang Selangkangan

Rekening Telepon Buka Skandal investasi di bidang Selangkangan , Agaknya sudah menjadi watak lelaki, bisa ngliwet kenthel sithik (baca: kaya sedikit saja), langsung berlagu. Istri satu tak habis dimakan rayap, diam-diam kawin siri. Tapi ulah Hendarsin, 40, segera ketahuan, gara-gara rekening telepon rumah BTN untuk istri gelapnya tertinggal di kantong, dan istripun mencak-mencak.

Standar gaji PNS di mana saja sama. Tapi karena Hendarsin yang tinggal di Klaten (Jateng) ini pada posisi yang basah, status ekonominya jauh berbeda. Rumahnya lumayan bagus, punya kendaraan roda empat pula. Gajinya yang diambil lewat bank, nyaris tak pernah diambil, karena Hendarsin sudah lebih dari cukup menghidupi anak istri dari obyekan kanan kiri, sikut sana dan sikut sini. Bandha ra kalal (harta haram) apaan, nyatanya juga semakin berkembang saja.

Tapi ternyata Hendarsin juga tak lebih dari lelaki umumnya. Asal duit berlebih, lalu demen investasi di bidang ……selangkangan. Istri di rumah yang juga sesama PNS sebetulnya cukup cantik, tapi karena sudah stok lama, dia ingin penyegaran dan pembaruan. Saat dia bertugas di Bantul kebetulan kenal dengan PNS kota geplak itu. Pendulumnya langsung kontak, dan ternyata wanita bernama Ismiati, 27, ini menanggapi aspirasi urusan bawahnya.

Kerjasama antara instansi Hendarsin dan Ismiati sudah lama usai, tapi “kerjasama” Hendarsin dan Ismiati justru makin seru dan diteruskan di atas ranjang. Wah, kerjasama nirlaba ini memang sangat mengasyikkan, sehingga diam-diam Hendarsin sering pergi ke Bantul hanya untuk ketemu sang doi, Ismati. “Klaten Ngayogya terus Bantul, tlaten lan rekasa ngeboti sing mentul-mentul (harus berani sengsara demi yang mentul-mentul),” kata setan memberi semangat Hendarsin.

Dan Ismiati tahu memanfaatkan peluang. Mumpung Hendarsini masih di bawah ujung kakinya, dia minta dibelikan rumah. Demi si doi yang goyangannya maut, oknum PNS dari Klaten ini mengizinkannya. Nah di rumah BTN Pesona Kotagede itulah keduanya mereguk asamara cinta, setelah nikah siri sebelumnya. Bak penganten baru, Ismiati digeber terus, sehingga Hendersin pun makin rajin mandi. “Bangun tidur kuterus mandi, habis mandi kutolong bini, habis itu kutidur bersama lagi….,” ujar Hendarsini.

Sialnya, rumah pembelian baru yang tak setahu istri di Klaten ini diatas namakan Hendarsini juga. Nah, beberapa hari lalu rekening teleponnya ketinggalan di kantong. Saat mau mencuci, istri di rumah memergokinya. Dasar wanita cerdas, otaknya langsung jalan. Sejak kapan suami punya rumah di Bantul, dan kenapa dirinya tidak tahu? Jangan-jangan ini untuk istri simpanannya. Sejuta teori diadu dan Ny. Hendarsin tambah yakin suaminya punya selingkuhan.

Saat suami pamitan mau rapat luar kota selama 2 hari, diam-diam dia mendatangi alamat di rekening telepon itu. Ditemani Pak RT setempat, Ny. Hendarsin lalu mengetuk rumah itu. Ternyata betul, yang membuka Hendarsin sendiri, yang kala itu hanya pakai celana kolor, sementara di kamar Ismiati sedang tidur siang. Mungkin kecapekan “rapat” bersama suami gelapnya. Ke mana arah permainan Hendarsin, sudah terbaca semua, sehingga istri sahnya langsung melapor ke Polres Bantul. “Perkawinan mereka harus dimakzulkan,” kata Ny. Hendarsin kesal.

Harus makzul? Kadung mendut mentul dan menul-menul, tuh!