Kontroversi Deklarasi Club Poligami

Praktek beristri lebih dari satu selalu menimbulkan kontroversi. Dalam Al-Quran, Surah An-Nisa, ada satu-satunya ayat yang secara eksplisit membolehkan poligini: dua, tiga, atau empat istri. Ayat inilah yang selalu menjadi senjata andalan bagi para pendukung poligami. Di tengah-tengah kontrovsersi seputar poligami, yang sangat mengejutkan lagi adalah Sebanyak 150 orang undangan dari seluruh Indonesia memeriahkan launching klub poligami di Hotel Grand Aquila Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam. Seperti yang dilansir Antara.


Menurut Ketua Global Ikhwan Chodijah Binti Am mengatakan, klub poligami tersebut awal mulanya diresmikan di Malaysia. Untuk itu, global ikhwan akan mendirikan cabang klub poligami di Indonesia dan dimulai dari daerah Jawa dan Sumatera.

peserta yang dating di antaranya dari Papua, Jakarta, Tasikmalaya dan Garut. Dalam peresmian tersebut, hadir juga ketua klub poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am. Di samping peresmian klub poligami, dalam kegiatan yang bertema `Poligami Obat Mujarab Untuk Mendapatkan Cinta Allah`, digelar juga konser musik, operet dan penjelasan mengenai poligami.

Menurut ketua pelaksana kegiatan "Sebelum meresmikan klub poligami di Bandung, saya sudah berkeliling Indonesia untuk menyampaikan misi tentang poligami," katanya .Menurut dia, klub poligami di Malaysia sekarang sudah berjalan dengan lancar bahkan sekarang klub poligami sudah memiliki 300 anggota yang tersebar di berbagai negara, seperti Indonesia, Australia, Singapura, Timur Tengah, Thailand dan negara-negara lainnya.





Ada sebagai orang tidak sependapat dengan ayat diatas menurut mereka ayat tersebut diturunkan dalam konteks perlindungan terhadap yatim piatu dan janda korban perang. Apalagi ada teks lanjutan yang juga memuat aturan ketat: masalah keadilan atas yang dimadu, yakni kaum perempuan. Ditegaskan juga bahwa “engkau (laki-laki) tidak akan dapat berlaku adil walau berusaha keras untuk itu”. Nabi Muhammad pun mengakui hatinya cenderung kepada Aisyah ketimbang kepada istrinya yang lain.(sumber)

menurut Chodijah sebagai wanita awalnya menolak poligami, bahkan seluruh keluarganya pun menolak dengan alasan takut Chodijah tidak bahagia dan terlantar. Tapi, ia melanjutkan, setelah selama 30 tahun menjalani hidup sebagai seorang istri yang dipoligami, justru dirinya mendapatkan cinta Allah, karena senantiasa berkomunikasi dengan-Nya. Chodijah tidak memungkiri jika pendirian klub poligami di Indonesia akan menimbulkan penentangan dari berbagai pihak apalagi kaum hawa. "Hal itu juga terjadi di Malaysia ketika pertama kali dideklarasikan,