Penyakit Mual dan Muntah

Penyakit Mual dan Muntah, Beberapa penyakit yang memiliki gejala mual dan muntah antara lain adalah: Acute Gastritis (penyakit lambung akut); sinyal dari otak; penyakit lain yang berhubungan dengan perut; obat-obatan yang sedang dijalani; fungsi usus besar yang terganggu; infeksi perut oleh bakteri Helicobacter Pylori; flu perut; keracunan makanan; iritasi terhadap satu atau dua jenis makanan; Peptic Ulcer Disease(pembengkakan pada usus besar); Gastroesophageal reflux disease (GERD, reflux esophagitis- naiknya asam lambung ke kerongkongan); sakit kepala; kerusakan bagian dalam telinga; luka dibagian kepala; Noxious Stimulus (mual dan muntah yang muncul karena bau-bauan khusus) dan dehidrasi akut atau saat orang kepanasan.

Biasanya mual dan muntah merupakan gejala yang muncul jika system pencernaan Anda tidak bekerja dengan baik, tapi bukan berarti mual dan muntah adalah gejala pasti yang disebabkan oleh suatu penyakit. Mual adalah sensasi perut yang ditimbulkan karena perut ingin dikosongkan, sementara muntah adalah tindakan dari pengosongan perut.

Sebenarnya, muntah adalah tindakan keras perut untuk mengatasi tekanan, dimana tekanan tersebut biasanya terjadi untuk menyimpan makanan dan sekresi dalam perut. Biasanya saat muntah terjadi, perut, khususnya pada bagian ujung kerongkongan yang menyambung ke perut/lambung, memompa makanan keluar.

Apa yang bisa Anda lakukan saat Anda di rumah dan Anda merasakan mual dan muntah? Hal yang paling mudah dilakukan adalah istirahatkan perut Anda, tapi tetap mengkonsumsi cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Cobalah untuk mengkonsumsi cairan ‘bersih’ seperti air, minuman olah raga, kaldu ayam, es loli dan agar-agar dalam kurun waktu 24 jam. Kemudian jika sudah mereda, Anda dapat melanjutkan mengkonsumsi makanan lembut.

Walaupun penting untuk mengkonsumsi cairan tersebut, penting bagi Anda untuk mengatur jumlah cairan yang masuk. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi hal-hal tersebut. Cobalah untuk mengkonsumsi hal itu sedikit demi sedikit, satu atau dua ons setiap Anda konsumsi, dengan jarak 10-15 menit. Mungkin dengan begitu perut Anda dapat mentolerir asupan cairan yang masuk.

Cobalah untuk menghindari produk yang mengandung susu selama 24 – 48 jam selama Anda mual dan muntah. Enzim yang membantu mencerna susu terletak dalam dinding sel perut, dengan muntah, ada kemungkinan besar tubuh Anda tidak toleran pada laktosa yang terkandung dalam susu. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit pada ulu hati, kembung, muntah dan diare.

Jika hal tersebut masih terus berlangsung selama 24 jam, jika diagonasa tidak hadir, jika Anda kuatir Anda akan dehidrasi, atau kondisi medis si penderita menjadi lebih lemah, Anda harus segera membawanya ke dokter.

Bayi dan anak-anak lebih mudah terkena dehidrasi dan mungkin tidak sekuat orang dewasa. Jika Anda takut anak Anda dehidrasi atau si bayi tidak mampu mengkonsumsi cairan apapun, Anda juga harus segera membawa anak Anda ke dokter.

Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mual dan muntah Anda diiringi dengan rasa sakit yang luar biasa, demam tinggi, muntah darah, atau darah hitam keluar dari muntah Anda, dan terjadi pergerakan luar biasa di usus besar Anda.

Muntah bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala terjadinya penyakit lain. Jika hal itu berlangsung lebih dari 24 – 48 jam, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Saat Anda ke dokter, kemungkinan besar dokter Anda akan mencari tahu penyebab utama terjadinya mual dan muntah yang terjadi pada diri Anda. Kemungkinan besar urine Anda akan di tes, untuk melihat apakah Anda dehidrasi, karena konsentrasi urin yang tinggi menentukan apakah ginjal Anda berusaha menyimpan air pada tubuh. Ketone dalam urin juga merupakan salah satu tanda Anda terkena dehidrasi.

Bagaimana mual dan muntah diobati? Biasanya obat mual dan muntah diberikan seiring dengan pemeriksaan tentang penyakit apa yang sebenarnya Anda derita, karena biasanya mual dan muntah itu akan hilang jika sumber penyakitnya dihilangkan.

Muntah dan mual seringkali memperburuk keadaan pasien terutama karena hal itu menyebakan dehidrasi. Mual membuat pasien sulit mengkonsumsi cairan, sehingga dehidrasi pada pasien pun semakin parah. Cairan Intravenous mungkin diberikan untuk mengobati hal ini.

Ada beberapa obat anti mual (antiementics) yang mungkin diberikan pada resep Anda oleh para dokter. Tergantung kemampuan pasien, apakah ia mampu menelan pil, atau mungkin hanya mampu minum obat berbentuk cairan atau tablet yang hilang saat berada di bawah lidah, injeksi, atau mungkin rectal suppository.

Obat yang biasa digunakan untuk mengontrol mual dan muntah termasuk diantaranya Common medications used to control nausea and vomiting include promethazine (Phenergan), prochlorperazine (Compazine), droperidol (Inapsine) metoclopramide (Reglan), and ondansetron (Zofran). Keputusan untuk menggunakan obat jenis apa, tergantuk pada keadaan dan dokter Anda.
Analisa Penyebab Penyakit Mual dan Muntah
Sumber