Tetangga Ribut Gara-gara Batik

Wakil PM Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin menyatakan pihaknya akan mempelajari keputusan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) yang memasukkan batik Indonesia ke dalam daftar warisan budaya bukan benda (intangible cultural heritage). Seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama,

UNESCO memutuskan untuk menjadikan batik Indonesia sebagai salah satu daftar warisan budaya pada 8 September 2009. Pengumuman daftar tersebut akan digelar pada pertemuan komite antar pemerintah Intangible Heritage, 2 Oktober di Abu Dhabi. "Saya tidak memiliki detailnya (keputusan UNESCO itu) karena Malaysia juga memiliki batik. Kita akan menganalisa pengertian sebenarnya dari keputusan itu dan apakah keputusan itu akan berdampak pada produksi batik di sini," ujar Muhyidin.

Menurut Muhyidin, tidak hanya Malaysia dan Indonesia yang memproduksi batik. Tapi, india dan Singapura juga memiliki batik. Perbedaannya hanya terletak pada nama dan teknologi yang digunakan. Karena itu, saya akan mengecek keputusan UNESCO lebih lanjut," kata Muhyiddin.

Malaysia memang punya juga tradisi batik. Beberapa sumber menyebutkan, batik diperkenalkan pertama kali di Kelantan pada awal abad 20. Dan seperti diketahui, Kelantan tadinya memiliki hubungan erat dengan kerajaan Demak di pulau Jawa. Bahkan tradisi dan akar kesejarahannya pun, memiliki banyak kesamaan. Batik Kelantan pun, memiliki corak yang tak jauh beda dengan Batik Jawa.

Belakangan, Malaysia serius mengembangkan batiknya. Pada 2004, misalnya, pemerintah Malaysia mencanangkan kampanye Malaysia Batik - Crafted for the World. Lewat kampanye itu, semua pengusaha batik di Malaysia diajak untuk semakin meningkatkan kreasi mereka, agar tak ketinggalan tren mode.

Kuala Lumpur juga berikhtiar terus-menerus menghidupkan minat masyarakat Malaysia agar lebih menyukai batik, diantaranya lewat berbagai kegiatan kompetisi yang terbuka bagi kalangan anak muda untuk berkreasi dengan batik. Pengenalan mengenai seni batik, termasuk teknik pembuatan batik, juga diajarkan di sekolah-sekolah.

Tak hanya itu. Mereka juga gencar melakukan promosi di hampir setiap acara besar jagat mode, termasuk ke pusat-pusat mode dunia, seperti London, Milan, dan Paris. Suara Pembaruan menulis, tak mengherankan kini batik Malaysia mulai diminati para penggila mode dari seluruh dunia.