600 Pelacur di Cirebon, Layani 11 Ribu Pelanggan

600 Pelacur di Cirebon, Layani 11 Ribu Pelanggan, Kota Cirebon yang dikenal sebagai Kota Wali, ternyata ‘menyimpan’ 1. 600 pelacur alias pekerja seks komersil (PSK) yang gentayangan mencari mangsa. Dari jumlah tersebut, diperkirakan ada sekitar 11 ribu pelanggan (hidung belang) yang senantiasa mencari keberadaan para pelacur tersebut.

Banyaknya PSK yang mencari rupiah melalui jalur ini, dikemukakan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS/HIV (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati. “Data itu sudah kita kumpulkan, dan jumlahnya sebesar itu,” kata mantan anggota DPRD Kota Cirebon ini.

Yang mengherankan, meski keberadaana pelacur ini ditentang masyarakat karena dianggap merusak citra kota, kondisi itu semestinya tidak akan tercipta kalau saja tidak ada yang ‘membutuhkan’ mereka. Realitanya di lapangan menunjukan jumlah ‘pelanggan’ justru berkali lipat jumlahnya, yakni mencapai 11 ribu orang.

Dijelaskan Sri, mereka dibagi dua kelompok, yakni perempuan yang memang bekerja secara langsung mengandalkan pembayaran dari pelanggannya. Sedangkan yang tidak langsung, misalnya ibu rumahtangga, bahkan juga ada mahasiswi.

DIPANTAU KPA

Ketika ditanya adakah di antara 1.600 pelacur itu ada yang berasal dari kalangan PNS yang di lapangan dikenal dengan sebutan PSK ‘plat merah’, Sri hanya bisa tersenyum dan tidak membantahnya. “Ini menyangkut privacy, dan tidak menutup kemungkinan ada seperti yang Anda tanyakan tersebut,” tegasnya.

Terkait dengan keberadaan para pelacur ini, KPA selalu melakukan pemantauan, terutama kaitannya dengan antisipasi penyebaran virus AIDS/HIV. Pemantauan itu dilakukan secara berkala ke setiap PSK dengan harapan ada upaya dari mereka untuk terus melakukan pemeriksaan kesehatan, di antaranya senantiasa menggunakan kondom saat ‘bekerja’. Sumber Poskota