Asisten Afdeling VI Mesum dengan bidan poliklinik

Asisten Afdeling VI Mesum dengan bidan poliklinik, Betapa malunya Riyono (43) Asisten Afdeling VI, Kebun Sei Sumut, Labuhan Batu Selatan. Dini hari kemarin (12/3) dia dipergoki anaknya sedang indehoi dengan selingkuhannya, Teti Herlina Br Rambe, seorang bidan poliklinik kebun tempat Riyono bertugas. Keduanya ditemukan setengah bugil.

Aksi mesum Riyono itu dipergoki putranya Gibran (17) dan putrinya Dina (16). Pasangan di luar nikah itu didapati sedang bobok berdua di kamar belakang rumah orang tuanya, Asramah yang berada di Desa alang Suka, Kecamatan Galang.

Begitu tertangkap tangan usai berzinah, Asisten Afdeling VI ini bersama selingkuhannya digiring oleh Kepala Desa Galang Suka Ahmad Rifai Nasution dan Kadus setempat Kanto, juga Kapolsek Galang AKP M Nasir Tanjung.

Setelah diperiksa beberapa saat di Polsek Galang, pasangan mesum itu lantas diboyong ke Mapolres Deliserdang. Hingga kini pasangan mesum itu masih tetap diamankan di sel tahanan utama.

Seperti pengakuan Gibran, terungkapnya perzinahan yang dilakukan bapaknya itu berawal pada Kamis (11/3) siang, sekira pukul 11.30 Wib. Sepulang kuliah, Gibran tanpa sengaja melihat bapaknya tengah berboncengan mesra dengan Teti di sebuah tempat di Kota Medan.

Menyaksikan itu, Gibran yang tinggal di rumah opungnya di wilayah Marendal Medan lantas membuntuti. Ternyata sepeda motor yang ditumpangi orang tuanya itu dibawa ke rumah neneknya, Asramah di Galang Suka.

Tadinya Gibran hendak melabrak orang tuanya. Namun niat tersebut urung dilakukan. Sebab Gibran ingin menggerebek bapaknya dan teman selingkuhannya itu dalam kondisi sedang berzinah.

Karena itu pula Gibran lantas balik ke kota Medan dan melaporkan hal itu kepada keluarganya. Ibunya Rozaini serta adiknya Dina dan pamannya yang kala itu berada di rumah opungnya di Marendal.

Ibu dan anaknya ini lantas menyusun rencana. Hingga malam tiba sekira pukul 22.00 Wib, Gibran bersama adiknya Dina serta pamannya berangkat ke Kota Galang. Setiba di Galang, ketiganya lantas melapor ke Polsek setempat.

Pihak Kepolisian Sektor Galang yang menerima pengaduan Gibran pun segera merespon hal itu dengan memanggil Kepala Desa setempat serta Kepala Dusun guna melakukan penggerebekan.

Singkat cerita, Jumat (12/3) dini hari, sekira pukul 02.00 Wib, rombongan kecil ini lantas bergerak menuju rumah nenek Gibran di Desa Galang Suka, Kecamatan Galang.

Setiba di sana, Gibran yang mendengar suara ketukan adik Riyono yakni Ros yang sedang membuka pintu. Begitu pintu dibuka, Gibran bersama adik perempuannya langsung meringsek ke kamar belakang tempat bapak mereka dan Teti tengah bercumbu mesra.

Tiba di pintu kamar Gibran langsung mendrobak pintu hingga terbuka. Begitu terbuka Gibran dan adiknya Dina pun jelas melihat bapak mereka tengah bobok berdua dalam kondisi setengah bugil.

Menyaksikan kehadiran kedua buah hatinya sang bapak sempat marah. “Ngapain kalian ke mari? Kok ganggu bapak ha!” bentak Riyono. Gibran yang kesal langsung menjawab, “Bapak yang tak punya otak, ngapain pulak bapak sama lonte itu di kamar berdua.”

Saat itu Dina yang tak senang dengan perilaku bidan desa itu yang dianggap telah menggangu rumah tangga orang tuanya langsung meludahi muka Teti. “Dasar perempuan nazis tak tahu malu,” bentak Teti sembari meludahi wajah si bidan desa itu.

Sementara Kapolsek Galang bersama Kades setempat serta puluhan warga lainya yang menunggu di luar rumah segera melakukan antisipasi agar tak terjadi kegaduhan. Dini hari itu juga pasangan mesum itu digiring ke Polsek Galang dan lantas diboyong ke Mapolres Deliserdang guna penyidikan.

Hingga Jumat (12/3) sore, sekira pukul 15.00 Wib, Gibran bersama ibunya Rozaini serta kerabat keluarga lainnya mendatangi Mapolres Deliserdang. Kedatangan ibu dan anaknya itu ternyata hendak buat pengaduan seputar perzinahan yang dilakukan Riyono serta Teti. Laporan itu tertuang dalam LP/168/III/2010/DS tertanggal 12 Maret 2010.(pasta)