Biografi Lolo Soetoro ayah tiri Barack Obama

Biografi Lolo Soetoro ayah tiri Barack Obama, Soetoro (Bandung, 1935 - Jakarta, 2 Maret 1987, lebih populer sebagai Lolo Soetoro; ejaan Soewandi: Lolo Sutoro) adalah salah seorang topograf Indonesia. Namanya dikenal oleh umum sebagai ayah tiri Barack Obama, yang menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44 sejak 20 Januari 2009 untuk periode 2009-2013.

Soetoro adalah putra ke-9 (dari 10 bersaudara) Martodihardjo, seorang pegawai urusan pertambangan asal Yogyakarta. Saat masa revolusi kemerdekaan nasional Indonesia (1946), ayah Lolo Soetoro dan saudaranya meninggal dunia saat pasukan Belanda membakar rumah keluarga mereka. Lolo Soetoro mengungsi dengan ibunya ke pedesaan untuk menyelamatkan diri.

Pendidikan sarjana muda ditempuhnya di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. Setelah lulus, ia mendapat beasiswa ikatan dinas untuk menempuh master di Universitas Hawaii di Manoa mulai 1964. Di masa studi inilah ia bertemu dengan ibu Barack Obama, Ann Dunham.Pada tahun 1965, Soetoro menyunting Ann Dunham yang pada saat itu telah mempunyai anak dari perkawinan sebelumnya (Barack Obama). Sekitar setahun kemudian,[2] Ann Dunham dan Barack yang masih berusia 6 tahun mengikuti Soetoro kembali ke Indonesia. Keluarga ini kemudian menempati sebuah rumah sederhana di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. karena keterbatasan penghasilan.

Di Indonesia, Soetoro pertama kali bekerja di Dinas Topografi TNI AD karena terikat perjanjian dinas. Kemudian dia bekerja sebagai konsultan hubungan pemerintah pada Mobil Oil.(Tetapi sumber lain[1] menyebutkan ia bekerja di Unocal (Chevron)). Barack Obama mendeskripsikan bahwa ayah tirinya adalah pribadi yang ramah, santun, dan mudah bergaul dengan orang lain. Dia juga menulis bahwa fisiknya "tidak terlalu tinggi, berpenampilan baik, bermata coklat, dan berambut hitam".

Pada tahun 1970, lahirlah anak perempuan Soetoro dan Ann Dunham, yaitu Maya Soetoro. Setelah beberapa tahun menetap di Indonesia, hubungan kedua pasangan merenggang karena pandangan hidup yang mulai berbeda. Pada tahun 1972 Ann Dunham meninggalkan Soetoro dan berkumpul kembali dengan putranya yang telah terlebih dahulu meninggalkan Indonesia tahun 1971 untuk bersekolah di Hawaii. Selanjutnya pasangan ini masih bertemu beberapa kali namun mereka pernah tidak tinggal bersama lagi. Pada tahun 1980 mereka akhirnya resmi bercerai.

Selepas perceraian ini, Soetoro menikah dengan Erna Kustina dan dikaruniai dua anak, Yusuf Soetoro dan Ayu Soetoro Merujuk ke salah satu artikel Chicago Tribune pada tahun 2007, "Soetoro was much more of a free spirit than a devout Muslim, according to former friends and neighbors."[10] Lolo Soetoro beragama Islam dan menjalankannya sebagaimana umumnya umat Islam di Indonesia. Islam adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia. Namun demikian istrinya tidak satu kepercayaan (agama) dengannya.

Menurut keponakannya, Lolo Soetoro "gemar minum, seorang yang pandai dan hangat, dan bocah paling nakal di dalam keluarga" Soetoro meninggal dunia pada 1987 saat berusia 52 tahun karena komplikasi liver, dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir