Dampak ekonomi akibat semburan abu gunung Merapi di Islandia

Dampak ekonomi akibat semburan abu gunung merapi di Islandia terus bertambah seiring semburan asap yang terus berlanjut. Hal ini memaksa pembatalan liburan, penundaan pengiriman barang, dan berkurangnya permintaan bahan bakar pesawat. Ekonom mengaku belum memiliki prediksi terhadap pertumbuhan ekonomi Eropa, dan berharap keadaan akan normal kembali pekan ini.

Tapi dalam skenario terburuk, andai kabut asap terus menyelimuti langit Eropa selama berbulan-bulan, seorang ekonom memperkirakan dari sektor wisata saja dampak abu gunung ini bisa memukul 1-2 persen pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa. Sementara pertumbuhan ekonomi Eropa tahun ini diperkirakan 1-1,5 persen.

“Itu berarti banyak negara Eropa tidak akan mengalami pertumbuhan tahun ini,” kata Vanessa Rossi, ekonom senior di Chatam House seperti dikutip Reuters, Ahad (18/4). “Secara harfiah itu juga berarti memperlambat pemulihan. Masalahnya, hal ini sangat sulit diprediksi. Bahkan ahli geologi pun tak dapat memberitahu kita,” ujarnya.

Pengeluaran untuk wisata menyumbang sekitar 5 persen dari produk domestik bruto dunia, atau sekitar US$ 3 triliun. Dengan asumsi penduduk Eropa menyumbang sepertiganya dengan mayoritas perjalanan biasanya terjadi pada musim panas. “Bukan berarti semuanya akan hilang, tapi saya perkirakan pembatalan penerbangan yang berkepanjangan bisa menelan biaya US$ 5-10 per pekan di industri ini,” kata Rossi.

Namun, dampak abu vulkanik terhadap dunia penerbangan diperkirakan bakal terus meluas. Mayoritas pengiriman barang memang melalui jalur darat dan air, tetapi analis memperkirakan 40 persen pemindahan barang dilakukan melalui udara.

Kekacauan penerbangan di Eropa akibat debu vulkanik gunung berapi di Islandia saat telah memasuki hari keempat. Maskapai penerbangan pun mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai lebih dari US$ 200 juta atau setara Rp 1,8 triliun per hari.

Ahli cuaca memprediksi awan gelap naik dari gunung berapi Islandia dan hanyut ke selatan melalui atmosfer yang bisa jadi lebih terkonsentrasi pada Selasa dan Rabu mendatang. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko yang lebih besar bagi maskapai.

Beberapa sektor bisnis yang mengandalkan kecepatan pengiriman udara menyatakan sangat terpukul. Eksportir bunga Kenya mengaku kehilangan sampai US$ 2 juta atau sekitar Rp 18 miliar per hari karena tak bisa mengirim bunga-bunga mereka. Kenya tercatat sebagai pemasok bunga terbesar ketiga untuk Eropa.

Lebih dari 250 penerbangan dari dan menuju Bandar Udara Heathrow dan Gatwick dibatalkan akibat semburan abu gunung berapi Islandia yang menyebar pada Kamis (15/4). Begitupun penerbangan lintas Atlantik ikut dibatalkan bersamaan ditutupnya seluruh bandara di Inggris, tak terkecuali Bandara Aberden, Edinburg, dan Glasgow di Skotlandia.

Tak cuma Inggris, Denmark pun menutup wilayah udaranya. Adapun penerbangan di Norwegia, Swedia, dan Finlandia terganggu. Seperti dilansir kantor berita BBC, sejumlah operator mengatakan abu yang berasal dari ledakan gunung berapi di gletser (sungai es) Eyjafjallajoekull pada 20 Maret 2010, itu bisa merusak mesin pesawat.