Gara-gara Suka Curi Jemuran Tetangga,Gadis Cantik di Kurung sudah 22 Tahun

Gara-gara Suka Curi Jemuran Tetangga,selama 22 Tahun Gadis Cantik di Kurung, Hingga kini sudah 22 tahun lamanya, warga Desa Talun, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Darmiatin (35) dikurung dalam kamar sempit dan pengap sejak gadis itu berusia 13 tahun. Darmiatin dikurung orang tuanya, karena menyandang gangguan kelainan jiwa. Awalnya Darmiatin sering mengambil pakaian yang dijemur milik tetangganya. Hal itu terjadi sejak dia menderita sakit pusing dan panas saat usianya menapaki 13 tahun.

Kondisi itu dibiarkan orangtuanya saat itu karena orantuanya tidak mampu mengobatkan ketidakstabilan kondisi kejiwaan Darmiatin. Darmiatin sering termenung, melamun dan berbicara sendiri. Dia sempat dibawa ke Puskesmas dan ke sejumlah paranormal ke berbagai daerah. Bahkan orangtuanya juga lima kali mengganti nama anaknya terakhir dengan nama Siti Azizah sesuai saran paranormal.

Namun kondisinya tidak kunjung membaik. Orangtuanya pun mengurungnya karena tidak punya biaya mengobatkannya. Ibunya, Ramisih kini merawat Darmiatin sendirian, suaminya telah menikah lagi setelah bercerai dengannya. Sedang adik Darmiatin yang bekerja di restoran di Jakarta tidak pernah pulang.

Ramisih merasa malu dengan perilaku Darmiatin dan olok-olok cemooh tetangganya. Akhirnya Darmiatin dikurung di sebuah kamar terpisah di belakang rumah orangtuanya berjarak sekitar 15 meter. Ruangan itu tidak berjendela, hanya ada lubang-lubang kecil untuk ventilasi. Darmiatin tidak pernah merasakan hangatnya matahari dan udara segar di luar.

Darmiatin hidup dalam kesendirian, keterasingan dan kegelapan. Dia tidak bisa ke mana-mana hanya berkutat di ruangannya yang pintunya ditutup permanen. Engsel pintu ruangannya pun berkarat karena tidak bisa dibuka lagi. Dia sebenarnya ingin keluar dan mandi setelah 22 tahun tidak merasakan segarnya hawa di luar ruangan pengapnya. Kondisi terkurung itulah yang justru bisa memperparah kondisi kejiwaannya.

Bila waktunya makan, Ramisih menjenguk dan mengantarkan makanan untuk Darmiatin yang disodorkan lewat lubang selebar wajah di ruangan berukuran 2 meter x 3 meter itu. Ramisih khawatir kondisi anaknya justru membuat warga sekitar tidak nyaman bila di lepaskan. "Dia sakit gila dan suka mengambil cucian tetangga," tutur Ramisih.
Kompas.com