Gayus Tambunan Berada di Singapura

Gayus Tambunan Berada di Singapura, Raibnya Gayus Tambunan menjadi teka-teki. Hingga kemarin, tokoh kunci dugaan makelar kasus (markus) pajak yang menggoyang Mabes Polri tersebut keberadaannya masih misterius. Namun, ada informasi yang menyebutkan dia kini di Singapura. Keterangan tersebut didapat dari hasil pelacakan nomor telepon seluler miliknya.

Beberapa hari terakhir, nomor telepon Gayus memang tidak aktif. Persisnya, beberapa saat setelah Gayus dihubungi oleh salah satu televisi swasta untuk wawancara via telepon. Namun, kemarin nomor Gayus 085810480XXX kembali aktif.

Saat dihubungi, terdengar nada sambung roaming internasional dan saat di SMS, pesan pun terkirim. Hasilnya: ’’6285810480XXX (nomor telepon seluler Gayus, Red). 510011030529345 VLR 6598540009 CTC 525 MNC 5 LAC 506 CID 21260 SS 81 Hp. Active: SINGAPORE.”

Ketika dikonfirmasi, Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengaku belum mendapat hasil pasti apakah memang anak buahnya tersebut tengah berada di Singapura. ’’Kami akan cek dahulu,” ujarnya saat dihubungi wartawan kemarin (25/3).

Namun, hingga tadi malam Tjiptardjo masih belum bisa mendapatkan informasi resmi apakah memang benar Gayus sudah kabur ke Singapura. Pengacara Gayus Tambunan, Agus Siswoyo, juga tidak berhasil dihubungi. Saat ditelepon, nomornya aktif namun tidak diangkat.

Sebelumnya, saat ditanya apakah Ditjen Pajak sudah meminta kepada pihak terkait untuk melakukan cegah dan tangkal (cekal) mengantisipasi seandainya Gayus kabur ke luar negeri, Tjiptardjo mengatakan belum. ’’Dia kan belum disidik,” ucapnya. Namun, setelah dua hari raib, kini Tjiptardjo mulai gerah. ’’Jadi pusing saya,” tukasnya.
Dia mengatakan, Gayus memang sempat memenuhi panggilan pemeriksaan Direktorat Kepatuhan Internal Sumber Daya Aparatur (KISDA) pada Senin dan Selasa. ’’Pada Senin, dia dipanggil jam sepuluh (10.00), tapi baru datang jam dua (14.00) karena paginya dia dipanggil Bareskrim (Mabes Polri). Selasa-nya, dia datang juga,” ujarnya.

Namun, ketika Direktorat KISDA kembali memanggil Gayus pada Rabu dan Kamis untuk pemeriksaan lanjutan, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan, bahkan tidak masuk kantor. ’’Tim kami sudah mencarinya, tapi belum ketemu juga, ngumpet dia sekarang. Kami sudah cari ke rumahnya juga,” katanya.

Menurut Tjiptardjo, nomor telepon milik Gayus juga sudah dihubungi, tapi tidak pernah diangkat. ’’Malah dimatiin,” katanya. Namun, dia yakin jika nanti Gayus bakal muncul. ’’Masa iya dia bisa tahan ngumpet seperti itu. Pasti kan harus menghirup udara segar, keluar kan (dia) nanti dari persembunyiannya,” imbuhnya.
Kalaupun Gayus benar kabur ke luar negeri, Tjiptardjo juga yakin tidak akan lama. ’’Seberapa sih kemampuan dia untuk tinggal di luar negeri. Dia kan biasa makan tempe juga, jadi pasti tetap akan kembali jugalah,” ucapnya.

Saat ditanya apakah sudah ada inisiatif dari Ditjen Pajak untuk meminta bantuan pihak kepolisian untuk melacak keberadaan Gayus, Tjiptardjo mengatakan belum. Menurut dia, pemeriksaan masih dilakukan internal Kantor Pajak, maka upaya pencarian dilakukan oleh tim dari Ditjen Pajak.

’’Kecuali kalau sudah penyidikan, saya bisa minta bantuan polisi untuk mendatangkan dengan upaya paksa, ditangkap, ditahan,” terangnya.
Raibnya Gayus mulai memancing kecurigaan. Menurut Tjiptardjo, pihaknya juga heran. Pasalnya, jika memang Gayus tidak bersalah, tidak seharusnya yang bersangkutan bersembunyi dan tidak memenuhi.

’’Kalau memang dia benar (tidak melakukan kesalahan), kenapa juga harus takut, tidak datang (saat dimintai keterangan). Iya kan?” ujarnya setengah bertanya.
Sayangnya, lanjut Tjiptardjo, jawaban atas pertanyaan tersebut masih mengambang, termasuk konfirmasi dari mana sebenarnya asal dana Rp24,6 miliar di rekening Gayus yang sebelumnya diakui milik pengusaha properti asal Batam Andi Kosasih. ’’Direktorat KISDA masih mengolah keterangan, nanti begitu selesai akan saya kabarkan,” ujarnya.

Terkait informasi yang menyebutkan banyaknya harta kekayaan Gayus, termasuk dana Rp24,6 miliar yang katanya digunakan untuk keperluan bisnis, Tjiptardjo akan mengecek surat pajak tahunan (SPT) Gayus, apakah kekayaan dan bisnisnya dimasukkan dalam SPT. ’’Nanti kita cek, benar nggak (kekayaan) itu milik dia,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Irjen Kementerian Keuangan Hekinus Manao menambahkan, kini timnya juga sudah bergabung dengan tim dari Ditjen Pajak untuk melakukan pemeriksaan atas Gayus. ’’Tim masih bekerja, jadi belum ada kesimpulan,” ujarnya.

Saat ditanya terkait besaran gaji yang diterima Gayus, Hekinus memberi gambaran seberapa besar pendapatan yang diperoleh seorang PNS Ditjen Pajak golongan III/a seperti Gayus. ’’Gaji dan berbagai tunjangan Rp2,4 juta, remunerasi sekitar Rp8,2 juta, dan imbalan prestasi kerja rata-rata Rp1,5 juta, sehingga total pendapatan per bulan sekitar Rp12,1 juta," paparnya