
Brasier dan sejumlah rekannya menggunakan teknik komputer bernama confocal microscopy untuk merekonstruksi jaring dan memeriksa struktur anyamannya. Dari beberapa petunjuk yang ditemukan, para peneliti menduga, jaring laba-laba mengkilat itu dihasilkan oleh laba-laba yang memiliki hubungan dekat dengan laba-laba modern.
"Jika dilihat dari bentuk jaringnya, saya menduga makanan laba-laba ini adalah serangga terbang, seperti lalat dan nenek moyang lebah, tawon, juga ngengat," tutur Brasier. Pada 2006, para ilmuwan melaporkan telah menemukan jaring laba-laba kuno dalam sebuah batu amber yang diperkirakan berumur 136 juta tahun. Penemuan jaring laba-laba terbaru ini akan dipublikasikan dalam jurnal Geological Society edisi mendatang