Keluarga Heru bin Karman Teroris Asal Lampung

Keluarga Heru bin Karman Teroris Asal Lampung, Tertangkapnya Heru bin Karman (31) pada 26 Februari 2010 di Aceh membuat istrinya, Mh, dan keluarga besar wanita itu sampai kemarin masih shock.Seperti diketahui, Heru diamankan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polda Aceh. Warga Pasar Wayjepara, Lampung Timur, itu disangka terlibat aksi terorisme.

’’Tolong pahami, mereka benar-benar shock. Jangan dahulu diwawancarai,” pinta Zainal M.S., kepala Desa Purworejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran, kepada wartawan koran ini kemarin. Zainal menerangkan, Mh baru tahu Heru ditangkap pada 6 Maret 2010 lewat pos. ’’Saya sendiri yang membawa surat dari Polda Aceh itu,” ungkapnya. Surat ia sampaikan langsung ke rumah mereka.

Menurut dia, setelah membaca surat itu, Mh langsung menangis dan ketakutan. Anak tertua Heru, Jh, juga menjerit-jerit sampai ia harus menenangkannya. Sejak saat itu, keluarga ini kerap menangis sehingga warga sekitar enggan bertanya-tanya lebih lanjut mengenai persoalan tersebut.

’’Keluarga sama sekali tidak tahu. Karena yang bersangkutan sekitar sebulan lalu menitipkan istri dan dua anaknya ini kepada mertuanya di sini,” papar Zainal. Saat itu, Heru menyatakan ingin pergi ke tempat kakaknya, Nasib, di Jambi untuk bekerja. Setelahnya tidak pernah ada kabar dari hingga surat penangkapan diterima.

Heru dan Mh menikah enam tahun lalu dan dikaruniai dua anak. Masing-masing, Jh (5) dan Um (1,5). Sebelum dibawa ke Pesawaran, mereka tinggal di rumah orang tua Heru di dekat Pasar Wayjepara. Di sana, Heru berdagang pakaian. Lelaki itu menyatakan ingin ganti profesi menekuni pembuatan atap rumah seperti Nasib. Jika tidak bisa, ia akan berladang. Setelah uangnya cukup, baru ia menjemput anak dan istrinya.

’’Heru sempat menginap selama tiga hari di kediaman mertuanya tersebut sebelum berangkat,” ujar Zainal yang memperoleh keterangan dari Mh dan orang tuanya. Pantauan wartawan koran ini pukul 17.00 WIB kemarin, rumah mertua Heru terlihat sepi. Meski begitu, Zainal meyakinkan mereka masih di sana. Hanya jarang keluar sejak kabar ini diketahui.

Pintu terturup rapat. Hanya beberapa jendela yang dibuka. Sementara di sekitar lokasi tampak beberapa orang berbadan tegap yang diyakini petugas kepolisian berpakaian preman. Mereka mengelilingi bangunan itu.

Polda Beri Keterangan Resmi
Polda Lampung masih mendalami latar belakang Heru dan Deni Sulaiman alias Sule yang termasuk dari 28 anggota teroris. Kabid Humas AKBP Fatmawati mewakili Kapolda Lampung Brigjen Pol. Edmon Ilyas menjelaskan, pihaknya tengah di lapangan.

’’Keduanya tidak termasuk dalam 80 orang aktivis (Talangsari) asal Wayjepara, Lampung Timur, yang kini kami pantau. Karena itu, anggota intel kami sedang mengumpulkan keterangan tentang mereka,” kata Fatmawati di ruang kerjanya kemarin.

Dia meminta awak media bersabar menunggu perkembangan hasil intelijen. ’’Besok pagi (hari ini), Pak Kapolda akan memberi keterangan resmi,” janjinya sumber http://www.radarlampung.co.id/web/berita-utama/10238-istri-anak-tersangka-teroris-terus-diawasi-.html