Korban Tragedi Tanjung Priok Berdarah

Korban Tragedi Tanjung Priok Berdarah, Bentrokan antara Satpol PP dengan massa yang menolak penggusuran makam Mbah Priok, meninggalkan jejak puluhan orang luka di kedua belah pihak. Selain itu juga memakan korban di luar kedua belah pihak.

Data yang dikeluarkan oleh RSUD Koja Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010), jumlah korban luka sebanyak 56 orang. Puluhan korban ini terdiri dari 9 personel Brimob, 36 personel Satpol PP, 1 personel Polantas, dan 10 orang dari massa.

Para korban ini, di antaranya menderita luka sabetan senjata tajam, lemparan batu, sabetan bambu, atau lemparan molotov. Sebagian besar korban menderita luka di kepala, tangan, dan kaki.

Sejauh ini, RSUD Koja belum bisa merilis puluhan identitas korban. Namun Humas RS Koja Caroline, berjanji akan menyampaikan data sejumlah korban, setelah semua identitas korban diperoleh. Selanjutnya akan dipublikasikan di depan Instalasi Gawat Darurat.

Bertambahnya jumlah korban, diperkirakan akan terus bertambah. Pasalnya bentrokan masih terus terjadi. Saat ini saja lokasi bentrokan sudah bergeser dari depan makam ke Jalan Raya Koja, tepatnya di depan RSUD Koja

Kasat Reskrim Polres Jakut Juga Kena Bogem Mentah Warga

Nasib sial harus dialami oleh Kompol Susatyo Purnomo Condro. Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara ini harus menerima bogem mentah karena menghalau warga yang berusaha membakar mobil milik Satpol PP.

Puluhan warga yang berhasil menguasai jalan masuk ke Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta, Rabu (14/4/2010) terus mencari anggota Satpol PP. Namun yang mereka temukan justru mobil pick up milik Satpol PP. Tanpa ada komando, warga pun berusaha merusak serta membakar lima unit mobil tersebut. Melihat hal itu, Susatyo berusaha menghalaunya. Massa yang sudah kalap, langsung menghajar Susatyo.

Buk! Hidung serta bibir Susatyo mengucurkan darah. Beruntung beberapa anggota polisi berhasil menyelamatkan Susatyo. Alhasil, warga melanjutkan membakar mobil itu hingga tidak ada yang tersisa. Asap hitam terlihat membumbung tinggi.

Priok Berdarah, Kepala Satpol PP Haryanto Badjuri Harus Bertanggung Jawab

Kekacauan makin tidak terkendali akibat bentrok Satpol PP dengan massa pembela makam Mbah Priok. Kerusuhan merembet sampai ke depan RS Koja. Pembakaran mobil pun tidak terhindarkan. Kepala Dinas Trantib dan Pol PP DKI Jakarta Haryanto Badjuri dinyatakan telah gagal dan harus bertanggung jawab.

"Karena kegagalannya mencegah jatuhnya korban luka-luka, pengeroyokan dan penganiayaan atas para korban yang tidak berdaya lagi," kata Koordinator Advokasi Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Abdul Hadi Lubis, dalam rilis kepada detikcom, Rabu (14/4/2010).

PBHI menyesalkan penertiban yang berujung dengan kerusuhan. Korban luka jatuh dari kedua pihak. PBHI mengutuk kebrutalan yang terjadi.Bahkan dari pihak warga sipil, ada anak-anak, remaja dan juga dua anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut menjadi korban kekerasan. "Pemprov DKI Jakarta harus meminta pertanggungjawaban Kadis Trantib dan Pol PP DKI Jakarta, Haryanto Badjuri," imbuh Abdul Hadi.

Haryanto tidak bisa dikontak untuk dikonfirmasi terkait insiden berdarah tersebut. Dia terlihat berada di TKP pada Rabu pagi, beberapa saat sebelum pecah bentrokan. Haryanto merupakan Kadis Trantib dan Pol PP yang menjabat di sejumlah periode gubernur.

Korban Luka 90 Orang, 7 Kritis
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melansir data korban terbaru kerusuhan di penggusuran makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara. Tercatat ada 90 orang mengalami luka.

"7 Orang luka kritis dan 83 luka berat dan ringan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Pemrov DKI Cucu Ahmad Kurnia saat dihubungi detikcom, Rabu (14/4/2010).

Cucu belum bisa memastikan, siapa saja yang mengalami luka-luka tersebut, apakah warga atau anggota Satpol PP atau polisi. "Belum bisa dipastikan, kita masih menunggu laporan dari petugas," tambahnya.

Motor Dibakar
Sementara itu diketahui 4 buah motor ikut dibakar. Salah satunya adalah motor Jupiter Z bernopol B 6915 PBl, milik wartawan RCTI Andi. Saat itu, padahal Andi sudah memarkirkan motornya di dekat pos 3 pelabuhan."Saya tinggalkan meliput dan saat kembali, motor saya sudah dibakar," ujar Andi.

Kini Andi hanya bisa melihat rongsokan motornya, dia baru mengetahui motornya ikut menjadi korban berdasarkan informasi dari temannya."Saya lihat motor saya hanya tinggal ban dan rongsokan, motor itu saya beli sejak lama," tutup dia sedih.

Potongan Jempol Ditemukan di Depan Gerbang Makam Mbah Priok

Potongan jempol tangan kiri ditemukan di depan gerbang makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara setelah bentrok fisik antara Satpol PP dan warga yang menolak pembongkaran pendopo makam bersejarah itu.

Potongan jempol itu diduga milik salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terkena tebasan senjata tajam warga. Dalam bentrok itu, sedikitnya 31 anggota Satpol PP terluka. Sebagian besar mengalami luka serius akibat terkena sabetan senjata tajam dan hantaman batu.

Wakil Walikota Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok telah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan. Bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.

Sedangkan bagi ahli waris makam Mbah Priok, rencana pembongkaran dinilai menyalahi aturan sebab areal pemakaman dan masjid itu memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan saat jaman pendudukan Belanda.

Update
Korban tewas akibat bentrokan di areal Makam Mbah Priuk ditemukan
Seorang korban tewas akibat bentrokan di areal Makam Mbah Priuk ditemukan, Rabu (14/4) malam. "Korban berasal dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja," ujar Bobby, petugas keamanan Terminal Peti Kemas, Koja.

Bobby menerangkan korban bernama W. Soepomo. Korban baru ditemukan oleh petugas sekitar pukul 18.30 WIB setelah petugas keamanan menyisir seluruh kawasan Terminal Peti Kemas menjelang sore tadi. Temuan korban sudah dilaporkan pada pihak kepolisian. Namun hingga kini belum direspons untuk keperluan evakuasi.

Tempo sempat melihat jazad Soepomo yang letaknya hanya sekitar 50 meter dari gerbang Terminal Peti Kemas. Tubuh Soepomo tergeletak dengan luka di bagian perut sebelah kanan, bagian muka Soepomo juga tampak luka lebam dan mengeluarkan darah.

Bobby menambahkan, korban belum diketahui identitasnya lebih detil. "Bisa diidentifikasi oleh polisi," kata dia.Temuan itu membantah pernyataan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Wahyono. Selasa sore dia menegaskan tidak ada korban tewas.
tag ; Tragedi Berdarah Makam Mbah Priok