Presiden Nigeria bubarkan kabinet

Presiden Nigeria bubarkan kabinet, Penjabat presiden Nigeria, Goodluck Jonathan membubarkan kabinet negara itu, demikian menurut sumber-sumber pemerintah. Jonathan menjadi penjabat presiden bulan Februari karena Presiden Umaru Yar'Adua menderita sakit berkepanjangan.

Yar'Adua terbang ke Arab Saudi untuk mendapatkan perawatan bulan November lalu dan walaupun baru-baru ini sudah kembali ke negaranya, dia tidak pernah tampil di depan umum. Kabinet Nigeria berisi orang-orang yang dipilih Yar'Adua dan berbagai laporan mengatakan Jonathan sekarang tampaknya ingin memperlihatkan kewenangannya.

Tak ada alasan

Menteri Penerangan Dora Akunyili mengatakan setelah rapat kabinet: "Hari ini, Penjabat Presiden Republik Federal Nigeria, Goodluck Jonathan membubarkan dewan eksekutif federal (kabinet). "Dia tidak menjelaskan alasan apa pun atas pembubaran ini. Menteri-menteri permanen akan bertanggung-jawab atas berbagai kementrian mulai besok."

Nyonya Akunyili mengatakan Jonathan akan segera mengeluarkan pernyataan mengenai siapa-siapa saja yang akan mengisi kabinet mendatang. Jonathan harus menyerahkan daftar nama menteri-menteri baru ke majelis nasional.

Baru tanggal 9 Februari lalu majelis nasional menunjuk Jonathan sebagai penjabat presiden, memberikan dia wewenang mengesahkan undang undang, memimpin rapat-rapat kabinet, mengganti menteri dan mengeluarkan dana yang berasal dari minyak.

Sejak dia berkuasa, Jonathan menghadapi beberapa kekerasan antar masyarakat Muslim dan Kristen di dekat kota Jos yang menewaskan ratusan orang.Hari Rabu, paling tidak 10 orang tewas dalam satu serangan terhadap satu desa Kristen di dekat Jos.

Kelompok-kelompok bersenjata yang memperjuangkan pembagian kekayaan minyak yang lebih adil juga masih melanjutkan perjuangan mereka di Delta Niger.
Sakit keras Hari Senin lalu, dua bom mobil meledak di dekat kota Warri yang kaya minyak. Di kota ini para pejabat Nigeria sedang mengadakan perundingan untuk memberikan pengampunan kepada anggota kelompok militan.

President Yar'Adua dirawat di Arab Saudi karena menurut dokter dia menderita penyakit pericarditis yang akut, yaitu radang di sekitar jantungnya. Tidak ada rincian mengenai keadaannya saat ini.Ditengah ketidakpastian mengenai Yar'Adua, hari Selasa lalu pemerintah mengumumkan bahwa pemilihan presiden tahun depan kemungkinan dipercepat tiga bulan.

Masa jabatan Yar'Adua akan berakhir bulan Mei 2011 tetapi dia diperkirakan tidak akan mencalonkan diri lagi.Partai Demokrasi Rakyat, partai Yar'Adua dan Jonathan berasal, memiliki kebijakan mengajukan calon presiden beragama Islam dan Kristen secara bergantian, memperbolehkan masing-masing calon presiden menjabat selama dua periode atau delapan tahun.

Yar'Adua, seorang Muslim terpilih tahun 2007 setelah Olusegun Obasanjo, seorang Kristen, memerintah selama delapan tahun. Partai Demokrasi Rakyat bulan ini memastikan bahwa mereka akan mencalonkan seorang Muslim dalam pemilu untuk melanjutkan kebijakan selama ini sehingga Jonathan, seorang Kristen, tidak akan dicalonkan.