Festival Museum Nusantara

Festival Museum Nusantara merupakan sebuah festival dalam rangka memperkenalkan Museum Indonesia yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, festival ini merupakan perwujudan kecintaan terhadap khasanah dan keanekaragam budaya bangsa kita baik di dalam maupun di Luar Negeri. festival ini mengambil tema “Festival Museum Nusantara” dengan tema tersebut di harapankan bangsa Indonesia lebih mengenal dan memahami betapa kayanya Nusantara dari sabang sampai merauke, serta bisa menambah rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Festival Museum Nusantara ini di selenggarakan oleh http://kemuseumyuk.com, Pakar Bisnis Online yang merupakan bagian dari bangsa ini merasa terpanggil untuk mengikuti kontes ini dalam rangka mempromosikan dan melestarikan khasanah budaya nusantara, salah satu keunikan dari Museum yang ada di Taman Mini Indonesia Indah adalah Museum Asmat.

Sebelum membahas isi
Museum Asmat yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, ada baiknya kita mengenal Suku Asmat yang sangat di minati oleh wisatawan,

Suku asmat merupakan sebuah suku dengan berjuta juta keunikan, serta menyimpan banyak potensi wisata. Suku ini sangat dikenal dengan hasil karya seni ukirnya. Anda sebagai pecinta wisata budaya pasti kenal dengan patung asmat?

Keahlian Suku Asmat tidak hanya mengukir kayu menjadi benda-benda seni yang unik dan menarik, tapi juga membuat kano yang digunakan sebagai alat transportasi utama masyarakat yang tinggal di daerah rawa dengan sungai-sungai yang banyak ditumbuhi hutan bakau.

Sebuah karya yang sangat fenomenal. Suku asmat, terdiri dari 2 kelompok yaitu Asmat Pesisir dan Asmat Pedalaman. Keduanya sangat berbeda dalam hal dialek, cara hidup ataupun budayanya; tetapi ada kesamaan yaitu sangat menarik untuk dijadikan tujuan wisata budaya. Asmat pesisir terbagi lagi menjadi dua yaitu Bisman dan Simai.

Seperti yang di lansir situs Panitia penyelenggara Museum Asmat di buat mencontoh bangunan rumah kariwari, yang merupakan rumah pemujaan suku Tobati Enggros, dengan pengembangan arsitektur modern dengan luas bangunan 6.500 m².

Untuk memudahkan pengunjung memahami kehidupan suku Asmat secara keseluruhan, museum asmat ditata menjadi tiga bagian berdasar tema ;

Tema pameran bangunan pertama berupa Manusia dan Lingkungannya, memamerkan bermacam pakaian adat dan perhiasan, diorama mata pencaharian hidup (menokok sagu), perahu arwah kendaraan roh nenek moyang (wuramon), patung nenek moyang (mbis pole), dan berbagai hiasan perlambang yang menceritakan gejala kehidupan.

Pameran pada bangunan kedua bertema Manusia dan Kebudayaannya, memamerkan peralatan untuk membuat sagu, peralatan berburu, senjata, benda budaya dan upacara, perkusi (tifa), alat musik tiup dari bambu (fu), dan kapak batu (si).

Tema pameran pada bangunan ketiga adalah Manusia dan Hasil Kreatifitasnya, memamerkan seni kontemporer yang merupakan hasil pengembangan pola-pola rancangan seni tradisional. Benda-benda yang dipamerkan berupa hasil seni modern orang Asmat yang mengacu pada permintaan pasar tetapi masih berpijak pada pola rancangan tradisional.
Di samping pameran tetap, Museum Asmat juga menyelenggarakan kegiatan secara berkala dengan tema khusus, misalnya Gelar Lomba Kreasi Tari Gerak Asmat dan Lomba Mewarnai Gambar Ragam Hias Asmat.

Dengan Mengunjungi Museum Asmat yang ada di Taman Mini Indoneisa Indah diharapkan bisa menambah kecintaan kita terhadap Budaya Nusantara yang sangat beraneka ragam. Mudah-mudahan dengan di selenggarakannya Festival Museum Nusantara ini dapat menambah wisatawan luar dan dalam negeri untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah Khususnya Museum Asmat yang sangat unik dan menarik untuk di kunjungi.