Gudang Bulog Jadi Lapangan Futsal

Gudang Bulog Jadi Lapangan Futsal, Kalangan DPR RI mempertanyakan berubahnya fungsi gudang Bulog di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi lapangan futsal. Temuan ini didapatkan Komisi IV DPR RI saat melakukan kunjungan kerja bulan Desember 2009.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Rofi Munawar, mengungkapkan hal tersebut melalui sebuah siaran pers yang diterima Kompas, Kamis (14/1/2010) di Jakarta.

Menurut Rofi, selain alih fungsi menjadi lapangan futsal, mekanisme penyaluran Bulog sangat amburadul. Selain sering terjadi pungutan dengan alasan mengganti biaya transportasi, penerima raskin (beras untuk rakyat miskin) sering kali menerima kuota beras yang tidak mencapai 15 kilogram, ditambah kualitas beras yang buruk.

Realisasi penyaluran raskin secara nasional hingga 31 Desember 2009 mencapai 3,25 juta ton atau 97,85 persen dari pagu raskin. Adapun realisasi penerimaan subsidi hingga 31 Desember 2009 sebesar Rp 11, 97 triliun (92,2 persen). Namun, justru ini yang kerap dilaporkan Bulog, yakni menggambarkan masalah serapan anggaran, bukannya prestasi pelaksanaan program.

"Melihat sekian banyaknya permasalahan yang ada di Bulog yang belum selesai, sebaiknya Bulog merevisi atau bahkan membatalkan pengajuan tambahan pada subsidi raskin APBN-P 2010 yang meminta tambahan Rp 3,5 triliun, apalagi di dalam pengajuan itu Bulog juga meminta dana fee penugasan sebesar Rp 200 miliar," ujarnya.

Bulog diharapkan melakukan reformasi birokrasi besar-besaran, khususnya terhadap para pejabatnya. "Jangan ragu melakukan rotasi dan penggantian atau pencopotan kepada kepala-kepala divre (divisi regional) yang dipandang melakukan penyimpangan dan pelanggaran," katanya.

"Bulog sepertinya perlu mempertimbangkan pemberlakuan sistem sertifikasi terhadap cabang-cabang divisi regional sehingga pelayanan yang didapatkan oleh masyarakat, baik petani ketika menjual gabahnya maupun penerima raskin, memiliki standar pelayanan yang baik dan seragam," tambah Rofi.