Indonesia Bayar Utang dengan Utang Baru

Indonesia Bayar Utang dengan Utang Baru, Pada tahun 2010 pemerintah diharuskan membayar utang senilai Rp 134,872 triliun. Pembayaran utang ini meningkat dibandingkan tahun 2009 yang tercatat mencapai Rp 114,324 triliun.

Demikian informasi yang disaji dalam buku Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri dan Surat Berharga Negara) yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan. Buku berisi informasi utang per 31 Desember 2009

Pembayaran utang tersebut terbagi atas dua kelompok. Pertama, pembayaran utang yang jatuh tempo pada tahun 2010 plus pembelian kembali surat berharga negara secara tunai atau cash buy back senilai Rp 76,029 triliun. Kedua, pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri yang mencapai Rp 58,843 triliun.

Pemerintah memiliki dua sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran utang tersebut, yakni, pertama, dana yang bersumber dari utang baru sebesar Rp 239,064 triliun. Kedua, dana nonutang sebesar Rp 1,2 triliun.

Sumber dana tersebut jauh lebih besar dibanding total utang yang harus dibayarkan. Itu disebabkan sebagian dana yang dihimpun dari utang dan nonutang tersebut akan digunakan untuk kepentingan lain selain membayar utang.

Kepentingan lain tersebut adalah mendanai investasi pemerintah yang disalurkan melalui Pusat Investasi Pemerintah dan mendanai restrukturisasi badan usaha milik negara (BUMN) yang sakit. Ada pula penggunaan untuk penerus pinjaman utang dari pemerintah pusat ke daerah. Total kepentingan lain yang dibiayai oleh utang dan nonutang tersebut mencapai Rp 7,381 triliun.

Jika seluruh rencana itu tercapai, pada tahun 2010 tidak akan terjadi kelebihan pembiayaan atau terjadi dana menganggur akibat tidak terpakai. Pengalaman tahun 2009, ada dana menganggur senilai Rp 38 triliun yang dihimpun Kementerian Keuangan dari hasil penerbitan surat utang, tetapi tidak terpakai sehingga akhirnya dialihkan penggunaannya ke tahun 2010.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, untuk mengejar target pembiayaan utang yang mencapai Rp 239,064 triliun tersebut, pihaknya akan menghimpun dana dari penerbitan obligasi yang dipercepat ke semester I-2010. "Ini untuk mengantisipasi pemburukan kondisi pasar modal pada semester II-2010," ujarnya.