Herman Sarens Soediro Biografi

Herman Sarens Soediro Biografi, Di tengah hiruk pikuk pemeriksaan pansus aliran dana Bank Century di DPR yang tengah bergulir, sejak Senin (18/1/2010) siang ini tiba-tiba nama Herman Sarens Sudiro muncul dan "mencuri" perhatian media. Tersiar kabar, kediaman pensiunan perwira TNI di Serpong, Tangerang, itu dikepung oleh aparat POM Kodam Jaya dan juga pihak kepolisian.

Usia yang semakin tua tak menyurutkan gayanya yang eksentrik. Dengan kegemarannya mengenakan pakaian militer dan motor gede ataupun berkuda, ia terlihat lebih muda dari usianya. Padahal, ia telah dikaruniai belasan cucu sekarang. Lelaki ini pun mengoleksi senapan. Saat menjadi duta besar di Madagaskar, ia mengasah kemampuannya dalam berburu di hutan-hutan Tanzania dan Nairobi. Hobi itu pun sempat terbawa ketika ia kembali ke Indonesia.

Uniknya lagi, mungkin dia adalah satu-satunya perwira militer yang terjun ke layar perak menjadi bintang film. Setidaknya ada 12 judul film yang telah dibintangi oleh mantan suami Theresia Blezinsky ini. Namun, sederet kegiatan non-militer itu tentu tak akan menghapus jejaknya sebagai seorang prajurit.

Sebuah keputusan besar pernah dilakukannya saat ia bertugas memberantas pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun tahun 1948. Kala itu, ia mengambil inisiatif untuk membiayai kebutuhan logistik pasukannya secara mandiri. Sebagai Komandan Peleton Divisi Siliwangi di Garut, ia memerintahkan
perampasan barang-barang dari pihak musuh untuk dijual dan ditukar dengan makanan.

Di akhir jabatan militernya, Herman menghabiskan waktu dengan mengurus sejumlah organisasi dan bisnis. Selain menjadi Ketua Umum Promotor Tinju Indonesia (PPTI), ia pernah menjabat sebagai Ketua I Bidang Target Perbakin Jaya. Di sisi bisnis ia dikenal sukses dengan usaha perhotelan dan juga eksportir kuda. Kini, setelah sekian lama tenggelam, nama Herman kembali "terkenal".

Berikut Biografi Herman Sarens Soediro


Letjen TNI (Purn) H. Herman Sarens Soediro adalah seorang purnawirawan tentara, diplomat, pengusaha, tokoh olahraga menembak dan berkuda, serta promotor tinju. Lahir di Pandeglang, Jawa Barat, 24 Mei 1930. Anak dari Serma R. Soediro Wirio Soehardjo, Kepala Perlengkapan Batalyon IV, Resimen XI, Divisi II Siliwangi yang gugur di tangan tentara Belanda pada 19 Desember 1947. Saat itu Serma Soediro adalah komandan Herman Sarens. Hermans Sarens Sudiro menikah dengan Tinawati pada 21 Agustus 1958.

Nama Herman Sarens Soediro menjadi sangat populer saat beliau memutuskan menjadi promotor tinju, menggantikan Boy Bolang yang mengalami kesulitan finansial saat menjelang pertandingan akbar Saoul Mamby vs Thomas Americo untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas welter ringan versi WBC pada tahun 1981.

Pendidikan Herman Sarens
* HIS, SMP
* SMA
* Kupaltu 2
* Kupalda 3
* Seskoad

Karir Militer Herman Sarens Soediro

* Komandan Kompi Tentara Pelajar Siliwangi, Banjar
* Komandan Peleton Divisi Siliwangi, Garut (1946)
* Komandan Kompi Divisi Siliwangi, Jakarta (1949)
* Wakil Komandan Batalyon Divisi Siliwangi, Bandung (1959)
* Komandan Batalyon Divisi Siliwangi, Bandung (1959)
* Karo Suad 2 MBAD, Jakarta (1964)
* Paban Suad 2 Mabad, Jakarta (1966) Dan Brig Kosatgas Mabad, Jakarta (1966)
* Wadan Korps Markas Hankam, Jakarta (1969)
* Komandan Korps Markas Hankam (1970)

Kegiatan Herman Sarens Soediro

* Pengelola Hankam Sport Centre Satria Kinayungan, Jakarta (1967 -- sekarang)
* Pemimpin dan pengelola Sasana Tinju Satria Kinayungan Boxing Corporation
* Promotor Tinju Profesional (Mempromotori Thomas Americo vs Saoul Mamby, kejuaraan dunia kelas welter ringan versi WBC)
* Ketua I Bidang Target Perbakin Jaya
* Ketua Umum Persatuan Promotor Tinju Indonesia (PPTI)
* Pengusaha di bidang perhotelan (Salah satunya memiliki dan mengelola resor Pulorida di daerah Merak, Banten dan resor Pondok Dewata di daerah Pantai Pelabuhan Ratu, Jawa Barat )