
Pria yang akrab disapa BHD tersebut kemudian mengunjungi dua polisi yang tertembak dalam penggerebekan. Juga memberikan penghargaan kepada polisi dan prajurit Koramil Leupung, yang berhasil menewaskan dua tokoh militan serta menangkap delapan anggota kelompok tersebut dalam razia dan penggerebekan di Leupung, Jumat lalu (12/3).
Kapolri menuturkan, dua teroris anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang tewas di Leupung, Encang Kurniawan dan Pura Sudarma alias Jaja, sudah lama diincar polisi. Keduanya tewas dalam baku tembak di lokasi yang hanya berjarak puluhan meter dari Mapolsek Leupung.
Saat ini, kata Kapolri, sudah 38 anggota kelompok militan ditangkap di Aceh. Densus 88 Mabes Polri dan Polda Aceh pun terus memburu 14 tersangka lainnya yang masuk DPO (daftar pencarian orang). Seorang di antaranya adalah Tono. Dia diyakini terlibat dalam perencanaan bom Jatiasih, yang ditujukan kepada Presiden SBY. ’’Dia (Tono, Red) diyakini masih berada di Aceh,’’ terang Kapolri.
Dilanjutkan, 14 teroris DPO itu tergolong kelas kakap dan memiliki berbagai keahlian. Mereka juga terlibat berbagai aksi pengeboman, seperti bom Bali I dan II, serta Hotel J.W. Marriot dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Kelompok teroris Aceh, kata Kapolri, terkait erat jaringan yang sama di Pulau Jawa. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala informasi yang didapat kepada aparat keamanan. ’’Sebelum mereka kukuh, kita tangkal sejak dini. Polisi, TNI, dan pemda harus bersinergi,’’ harap Kapolri.