Dituduh Memiliki Ilmu Sihir Ratusan Anak Kongo Terlantar Di Jalanan

Dituduh Memiliki Ilmu Sihir Ratusan Anak Kongo Terlantar Di Jalanan , Masyarakat Kongo masih begitu mempercayai ilmu sihir. Tragisnya, seringkali anak-anaklah yang menjadi korban kepercayaan ini. Anak-anak seringkali dituduh menjadi penyebab sebuah kesialan dalam keluarga, dan bahkan memiliki ilmu sihir atau santet untuk melakukan berbagai macam hal yang jahat.

"Orang menuduh saya punya ilmu sihir dan ibu saya percaya pada mereka. Lihat perut saya, ibu mau membunuh saya dengan pisau. Sakit sekali dan saya tidak mengerti mengapa ibuku melakukan hal itu," ujar Henri (bukan nama sebenarnya) yang baru berusia 12 tahun sambil menunjukkan luka baru yang cukup besar di perutnya.

Dengan berlinang air mata Henri mengingat bagaimana ia meminta belas kasihan dari ibunya dan mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki ilmu sihir. Tetapi semua perkataannya tidak membuat ibunya bergeming. "Dia melemparkan saya keluar rumah dan menyuruh saya untuk pergi," ujar Henri dengan pedih. Henri kemudian terpaksa hidup di jalanan sampai para pekerja sebuah lembaga amal meyakinkan ibunya bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

Anak-anak yang dituduh memiliki santet dan ilmu sihir merupakan masalah yang semakin besar melanda Kongo. Statistik terbaru Unicef menunjukkan sekitar seratus kasus tuduhan anak-anak memiliki santet disampaikan kepada mereka pada tahun 2008 di Provinsi Kivu Utara saja. Dan jumlah itu meningkat hampir lima kali lipat menjadi 450 kasus di kawasan yang sama tahun lalu. Anak-anak yang terlantar di jalanan ditampung di sebuah pusat perlindungan di Kongo.

Bila sesuatu terjadi di dalam keluarga atau masyarakat, maka anak-anaklah yang akan disalahkan. Mereka akan dituduh sebagai penyebab penyakit ataupun alasan lainnya. Menjadi suatu hal yang sangat lumrah di daerah ini jika banyak anak-anak yang dipukuli bahkan sampai dibakar karena tuduhan memiliki ilmu sihir. Jika anak-anak yang dituduh santet itu ditinggalkan di jalan-jalan, kehidupan mereka akan sangat menderita. Orang akan melempari mereka dengan batu dan banyak anak-anak terlantar itu yang mengalami luka berat. Jka hal ini dibiarkan terus, sebagian dari anak-anak itu dipastikan akan menemui ajalnya.

Meskipun di Kongo sudah diberlakukan UU Perlindungan anak, namun bukan hal yang mudah untuk menegakkan undang-undang tersebut karena sebagain besar masyarakat di sana masih sangat mempercayai sihir.