Guru Cantik Tapi Kejam dan Judes Penampar 43 Muridnya Dipolisikan

Guru Cantik Tapi Kejam dan Judes Penampar 43 Muridnya Dipolisikan, Perlakuan kasar yang dilakukan oknum guru bernama Sri terhadap satu kelas atau 43 muridnya di Yayasan Al Ikhwan, Jalan Rumah Potong Hewan, Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kamis (18/3) pagi, berujung ke polisi.


Belasan orang tua datang ke Polsek Labuhan bersama anak mereka yang masih berseragam sekolah membuat laporan resmi. “Kami terpaksa laporkan ini, karena tak ada jalan perdamainan dari pihak sekolah, anak saya tak pernah saya tampar sekasar itu, ini memang tak wajar,” kata Hendrik ketika melaporkan peristiwa itu di kantor polisi

Menunggu antri laporan, murid-murid yang masih berseragam sekolah yang menjadi korban tamparan oknum guru itu tampak berjalan kesana ke mari.

“Sakit kali waktu kami ditampar ibu itu, pipi saya sampe pedas, kami mau lapor biar tahu ibu itu,” kata Dayat dengan bijak di kantor polisi usai menunggu antrian hendak melapor.

Kapolsek Labuhan AKP Ruruh Wicaksono SH Sik yang dikonfirmasi POSMETRO MEDAN membenarkan adanya laporan wali murid terkait penamparan oleh knum guru, namun laporan mereka hanya sebuah surat pernyataan karena sudah ada laporan terdahulu dari orang tua murid.

“Ini masih kita proses, masalah laran mereka kita terima dengan laporan sebelumnya, sementara yang lainnya sebagai tambahan yang dinyatakan secara tertulis dalam pernyataan,” katanya.

Cantik Tapi Kejam dan Judes

“Ibu itu guru pengganti bang, dia cantik tapi kejam dan judes,” kat salah satu siswa bernama Suci Ramadani di kantor polisi. Diakui Suci, tamparan yang dialaminya itu cukup keras. “Sakit lah bang ditamparnya, pipiku sampai merah dan siap itu disuruh cuci muka dan tak boleh bilang sama orang tua, dan ada temanku yang nangis,” katanya sambil menunjuk temannya yang bibirnya jengor.

“Ya bang, bibirku jengor, ini sudah baik, aku nangis siap itu, ibu itu kejam kali tamparannya keras kali,” kata Linda. Diakui Linda, akibat tamparan keras yang dialaminya, rasa trauma dan takut selalu menghantuinya.

“Aku jadi takut pergi sekolah bang, makanya hari ni aku tak pakai seragam sekolah,’ keluh bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 SD ini.

Seperti yang diinformasikan kemarin, oknum guru bernama Sri menampar muridnya satu per satu. Peristiwa itu bermula ketika 43 murid kelas 5A akan mengikuti pelajaran olahraga. Namun karena guru yang bersangkutan belum hadir, Ibu Sri yang sedang mengajar di kelas 5B menyempatkan ke ruang kelas 5A sembari memberikan tugas. Lalu Ibu Sri kembali mengajar ke kelas 5B.

Tak lama setelah tugas diberikan Ibu Sri, guru olahraga hadir lalu memerintahkan murid kelas 5A ke luar lokal. Ketika itulah terjadi keriuhan hingga suasana tenang menjadi bising. Merasa terganggu, Ibu Sri keluar dari ruangan dan langsung mendatangi seluruh murid. Setelah minta izin dari guru olahraga, Ibu Sri membariskan seluruh murid lalu menamparinya satu per satu