Harga Minyak Mempengaruhi Indeks Saham dan Membuat Rupiah Lesu

Harga Minyak Mempengaruhi Indeks Saham dan Membuat Rupiah Lesu ; Turunnya harga minyak dibawah US$ 84 per barel, serta memerahnya bursa di kawasan Asia Paisfik siang ini memicu tekanan jual terhadap beberapa saham unggulan dalam negeri yang kemarin sudah mengalami tekanan.

Alhasil, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, jakarta, pada perdagangan sesi pertama Selasa (13/4) siang ditutup turun 11,643 poin atau 0,4 persen ke level 2.869,69 dari posisi kemarin di 2.881,333.
Sebanyak 99 saham turun, dan hanya 59 saham yang naik, serta 62 saham lain tak mengalami perubahan harga. Volume perdagangan mencapai 2,97 miliar dengan nilai transaksi Rp 2,34 triliun, serta frekuensi lebih dari 70 ribu kali. Namun, investor asing masih mencatat pembelian bersih Rp 157,6 miliar.

Indeks Dow Jones yang hanya naik tipis, dan harga logam yang ditutup beragam, mempengaruhi pergerakan indeks lokal hari ini. “Pada perdagangan hari ini indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan ditutup melemah," ujar Maxi Liesyaputra, analis dari PT BNI Securities.

Sedikit melemahnya nilai tukar rupiah, serta jatuhnya bursa di kawasan Asia Pasifik siang ini akan kembali membebani indeks harga saham. Dan pergerakan indeks hari ini masih akan berkisar antara 2.865 hingga 2.890.

Saham-saham yang menyeret kejatuhan indeks antara lain: Astra International merosot Rp 800 menjadi Rp 43.750, Gudang Garam melemah Rp 300 menjadi Rp 27.300, Bank BRI turun Rp 100 menjadi Rp 8.550, Bank Mandiri jatuh Rp 100 menjadi Rp 5.200, United Tractor turun Rp 100 menjadi Rp 18.650, Semen Gresik turun Rp 50 menjadi Rp 8.050, serta PT Telkom tergelincir Rp 50 menjadi Rp 8.000 per saham.

“Kemarin indeks naik cukup signifikan sebesar 36 poin, setelah dua hari mengalami penuruann tipis diakhir pekan lalu,” imbuhnya.

Bursa di kawasan Asia Pasifik diperdagangkan melemah. Bursa Tokyo anjlok 1,2 persen, bursa Australia turun 0,79 persen, bursa Shanghai jatuh 0,42 persen, bursa Hong Kong melemah 0,56 persen, bursa Singapura turun 0,5 persen, bursa Seoul jatuh 0,4 persen, serta bursa Taiwan juga merosot 0,79 persen.

Seiring merahnya rapor indeks harga saham, rupiah siang hingga pukul 12.15 WIB bercokol di level 9.040 per dolar Amerika, atau melemah 20 poin dari penutupan sebelumnya. Terdepresiasinya mata uang kawasan membuat mata uang lokal belum mampu menembus level 9.000 per dolar Amerika.