Rumah Dinas Sekda Deli Serdang Tempat Pemerkosaan Cewek SMA, l Perawan Direnggut

Rumah Dinas Sekda Deli Serdang Tempat Pemerkosaan Cewek SMA, l Perawan Direnggut, Para pejabat dan PNS di lingkungan Pemkab Deliserdang, Selasa (9/3) heboh pasca tersiarnya pemerkosaan seorang siswi SMA di rumah dinas Sekda Deli Serdang, Drs H Azwar S MSi. Akibat perawannya direnggut paksa, kemaluan Bunga —nama samaran— berdarah-darah hingga harus dirawat inap.

Peristiwa aib cewek 16 tahun yang masih duduk di kelas II salah satu SMA di Lubukpakam itu, terjadi pada Minggu (7/3) sekitar pukul 17.30 Wib. Pelakunya tak lain adalah pacarnya sendiri, S alias Diki (19). Bunga diperawani paksa di kamar tidur rumah dinas yang tepat berada di depan Kantor Bupati DS.

Informasi dihimpun, sejak dua tahun belakangan, Bunga tinggal dengan neneknya di Lubukpakam. Perantauan cewek langsing berkulit putih ini dari Kec Bogas Maligas, Kab Simalungun, demi mengecap pendidikan yang lebih baik di bangku SMA.Sejak 4 bulan lalu, Bunga berpacaran dengan S alias Diki, pemuda asal Desa Jatisari, Lubukpakam. Sang pacar bekerja sebagai cleaning service di rumah dinas Wakil Bupati DS

Pengakuan S alias Diki di hadapan petugas, Minggu sore itu, mereka janjian ketemu di sebuah wartel di Jl Diponegoro, Lubukpakam. Tiba di sana, Diki lalu membonceng Bunga naik sepeda motornya. Selama berkeliling dan singgah di beberapa tempat, pikiran kotor tiba-tiba muncul di benak Diki. Tanpa menunjukkan gelagat mencurigakan, Diki kembali membonceng Bunga berkeliling komplek perkantoran Pemkab DS.

Tiba di rumah dinas Sekda DS, Diki membawa sepeda motor masuk. Bunga pun digiringnya hingga ke salah satu kamar tidur paling belakang. Di sinilah Diki mulai melancarkan kata-kata rayuan agar mau berbuat mesum dengannya.

Penolakan Bunga, membuat Diki jadi beringas. Diki langsung main paksa. Meski Bunga meronta, Diki tak peduli. Diki terus membuka paksa celana jeans dan seluruh pakaian dalam Bunga.

Bagai singa kelaparan, Diki dengan lahapnya menggerayangi tubuh Bunga. Hari itu juga kesucian cewek belia ini, direnggut paksa. Begitu puas dan mencapai klimaks, barulah Diki sibuk merayu Bunga agar tak terus menangis.

Tak henti menangis akibat kesuciannya dirampas, Bunga lalu diantar pulang oleh Diki. Belum lama tiba di rumah neneknya, tiba-tiba darah segar keluar dari kemaluan Bunga.

Kondisi itu membuat Bunga dan keluarganya panik. Terlihat semakin lemah, Bunga akhirnya dilarikan ke RSU Deliserdang dan dirawat intensif di ruang IGD. Meski awalnya bungkam, desakan keluarga membuat Bunga buka mulut.

Setelah dipindahkan ke ruang 8 rawat inap Melati, POSMETRO MEDAN kemarin menyambangi Bunga. Semula, nenek yang menjaganya menyambut dengan ramah. Kesedihan hati akan nasib cucu kesayangan pun sempat diutarakannya. Tapi begitu mengetahui identitas wartawan, mereka langsung bungkam. Keluarga yang ditimpa aib ini, berharap penderitaan Bunga tak dipublikasikan.

Namun sebelum perubahan sikap itu, Bunga, nenek dan kedua temannya sempat membeberkan aksi bejat Diki. Pada wartawan, salah seorang rekan Bunga lah yang paling bersemangat mengisahkan ulang peristiwa di rumah dinas Sekda DS itu.

Keterangan temannya itu, dibenarkan Bunga dengan menganggukan kepalanya. Tak lebih dari itu, cewek belia tersebut juga kedua temannya maupun neneknya tak lagi bersedia memberikan keterangan.

Terpisah, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Deliserdang, Ibda Devi mengatakan, kasus pemerkosaan itu memang terjadi di salah satu kamar belakang rumah dinas Sekda DS, Azwar .Namun ponsel Azwar yang coba dihubungi, tak kunjung aktif. Disambangi ke kantornya, Azwar juga ada. Salah seorang pegawai wanita berkulit hitam manis di sana mengatakan, atasannya itu tengah berada di Jakarta dalam rangka tugas. (pasta)

Dikenal Sopan Ternyata Bejat

RUMAH dinas Sekda Deli Serdang, tempat Diki ‘mengeksekusi’ perawan Bunga, bagai hotel gratis bagi sejumlah pegawai Pemkab Deli Serdang. Dengan fasilitas yang lumayan lengkap, kamarnya sering dijadikan tempat mesum.Hal itu awalnya diketahui dari pengakuan tersangka Diki. Saat diperiksa penyidik, Diki mengaku, sebelum membawa kekasihnya ke dalam rumah dinas itu, terlebih dulu dia menunggu giliran.

Sebab waktu itu, seorang sekuriti yang mereka gelari dengan sebutan Ompung, sedang indehoi bersama seorang wanita. Begitu melihat Ompung keluar dari rumah dinas bersama wanitanya, barulah Diki masuk menggiring Bunga.Perbuatan bejat itu berujung penjara bagi Diki. Hanya beberapa jam setelah aksinya, Diki diciduk pihak keluarga Bunga yang kemudian menyerahkannya ke Unit PPA, Sat Reskrim, Polres Deliserdang.

Orang tua Diki yang ditemui di rumah mereka yang sederhana di seputar Kecamatan Lubukpakam, tanpa sungkan bercerita soal apes putra kedua dari ketiga anaknya. Hanya saja, peristiwa sebenarnya sangat terbatas mereka tahu.Kata bapak bertubuh gemuk, kejadian itu baru mereka tahu sekitar pukul 20.00 Wib. Saat itu, pasutri ini tengah kedatangan beberapa tamu yang ternyata pihak keluarga Bunga.

Keluarga Bungalah yang langsung menjemput Diki. Alasan keluarga cewek malang itu, Bunga tiba-tiba sakit dan sedang dirawat di RSU Deliserdang. Malam itu juga, dengan ditemani kedua orang tuanya, Diki menuruti ajakan tersebut.Tapi setiba di rumah sakit, kericuhan tak bisa terelakkan. Sebab beberapa paman Bunga yang tak senang dengan perlakuan Diki, nyaris mengamuk. Beruntung kegaduhan itu berhasil dilerai keluarga.

Kedua pihak akhirnya sepakat untuk menenangkan persoalan itu, hingga menunggu kedatangan SU (40), ibu Bunga dari Bogas Maligas, Simalungun. Begitu tiba dini hari kemarin di rumah sakit milik Pemkab Deli Serdang itu, SU langsung meminta para kerabatnya menyerahkan Diki ke polisi. Pukul 04.00 Wib itu juga, Diki diboyong ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Deliserdang.

Sopan Ternyata Bejat

Hubungan asmara antara Bunga dan Diki, menurut keterangan beberapa teman Bunga, berawal dari perkenalan kedua sejoli itu sekira 4 bulan lalu. Lewat hubungan seluler saling berkirim SMS, Diki berhasil mengapeli Bunga.Selama masa perkenalan hingga akhirnya janjian untuk jadian, teman-teman Bunga serta keluarganya, menilai Diki adalah pemuda yang sopan. Saban malam mingguan, Diki selalu mengapeli Bunga.

Bahkan untuk mencuri perhatian kekasihnya itu, tak jarang Diki membawakan oleh-oleh berupa coklat atau jajanan lainnya. Melihat sikap perhatian Diki itu pulalah yang membuat cewek berwajah manis itu luluh, hingga menerima Diki sebagai pacarnya.

Sayangnya, waktu menjawab semua. Ternyata Bunga telah salah memilih pria untuk dijadikan kekasihnya. Terbukti, orang yang semula disayangi justru tega merampas paksa kesuciannya.Karena perilaku bejatnya itu pula, Kasat Reskrim Polres Deliserdang kini mengganjar Diki dengan UU RI Nomor 22 tahun 2002 tentang perlindungan terhadap anak di bawah umur. sumber