Tempurung Penyu Purba Setebal setebal buku ; Sebuah fosil penyu spesies baru yang ditemukan di Amerika Selatan memiliki tempurung yang luar biasa tebal, kira-kira setebal buku teks perguruan tinggi. Cangkang berukuran 1 meter yang tebalnya mencapai 3,5 sentimeter itu diperkirakan berfungsi melindungi sang penyu dari serangan binatang sejenis buaya besar, atau Titanoboa, ular purba raksasa yang tercatat sebagai ular terbesar di dunia (panjangnya sekitar 13,7 meter). Kedua binatang buas itu, kata para peneliti, diperkirakan hidup bertetangga dengan penyu itu sekitar 60 juta tahun lampau.
Spesies penyu yang baru diidentifikasi itu diberi nama Cerrejonemys wayuunaiki. Peneliti utama studi itu, Edwin Cadena, seorang kandidat doktor di North Carolina State University, mengatakan bahwa penyu yang ditemukan di dalam tambang batu bara Cerrejón di La Guajira, Kolombia, itu adalah nenek moyang salah satu kelompok penyu air tawar dengan keanekaragaman tertinggi di Amerika Selatan.
Cadena menyatakan tebal tempurungnya dua kali lipat dari cangkang penyu air tawar modern. Fosil itu, kata Cadena, mengungkap bagaimana rupa binatang itu di masa lalu, yang selain ukurannya, ternyata memiliki bentuk analog dengan penyu modern. Kemiripan ini menunjukkan bahwa penyu tersebut memiliki variasi yang amat luas sejak dahulu kala.
"Diversitas modern yang kami temukan di kawasan tropis Amerika Selatan ini sebetulnya telah terbentuk pada masa Paleocene," kata Cadena. Paleocene adalah periode waktu setelah punahnya dinosaurus, dari 65 juta hingga 56 juta tahun lalu.
Fosil itu adalah kerabat dekat kelompok penyu yang ditemukan di Brasil, menunjukkan bahwa penyu ini kemungkinan bermigrasi ke pesisir Amerika Selatan. Penemuan ini mendukung ide sebelumnya tentang asap muasal kelompok penyu tersebut.
"Kami masih mencoba memahami mengapa enam kerabat penyu modern ini hidup di Amazon, Orinoco, dan tepi Sungai Magdalena di Amerika Selatan, serta satu lagi di Madagaskar," kata Cadena. "Temuan ini menutup celah penting dalam catatan fosil dan mendukung ide bahwa kelompok itu berasal dari ujung Amerika Selatan sebelum kontinen itu terpisah dari India dan Madagaskar lebih dari 90 juta tahun lalu."
Cadena dan timnya kini berusaha mengkarakterisasi sedikitnya tiga fosil spesies penyu lain, yang masih berkerabat dekat dengan C. wayuunaiki, seluruhnya dari situs tambang Cerrejón. Beberapa spesies itu, Cadena menambahkan, bahkan lebih besar daripada penyu bercangkang tebal ini, panjangnya lebih dari 170 sentimeter.