Siswa SD Rebutan VCD Porno

Siswa SD Rebutan VCD Porno ,Sejumlah pelajar yang masih duduk di bangku SD kedapatan tengah memperebutkan Video Compac Disc (VCD) porno. Beruntung aksi mereka sempat diketahui seorang istri kepala sekolah. Para pelajar yang masih berusia 11 tahun itu memperebutkan kepingan cakram itu Jumat (3/2) lalu. Rencananya mereka akan memutar VCD itu di rumah.

Di tangan mereka istri kepala sekolah tersebut menemukan VCD dengan sampul perempuan berpakaian seksi. Siswa SD berinisial PA dan Fz kemudian dilaporkan kepada majelis guru.Keduanya sempat menjalani sidang dan interogasi dari sejumlah guru. Namun PA mengaku mendapatkan VCD dari tong sampah, di depan ruko Pluto Sagulung, Kamis lalu.

"Saya cari bungkus rokok untuk bermain. Terus ketemu VCD itu," cerita PA ketika ditemui di Polsek Sagulung, Senin (8/2). Menurut PA, CVD itu ia temukan bersama Ag dan kemudian ia sembunyikan di semak-semak.
Ia sempat memberitahu teman-temannya yang lain. Tak heran salah seorang temamnya, Fz, pun penasaran ingin melihat isi dari video cakram itu. Namun niat mereka itu tak terlaksana karena terlebih dahulu ketahuan oleh istri kepala sekolah.

Hanya saja, PA mengaku mendapat pukulan dari seorang guru di bagian pipi, akibat ulahnya tersebut. Orangtua angkat PA tak terima dan melaporkan kasus ini ke Polsek Sagulung.

"Dia bawa VCD porno, tapi kemudian di ruang majlis guru dia ditempeleng dan dipukul dari belakang. Kasihan dia ini, dia adalah anak yatim piatu," kata Kasmawati.Menurut Kasmawati, akibat pemukulan tersebut pipi PA membenjol sehingga ia sakit dan tidak sekolah keesokan harinya. "Ini masih ada bekas lukanya, kemarin (jumat) benjol, sekarang saja sudah kempes. Ini bekasnya," ujarnya sambil menunjuk bekas pukulan yang dimaksud.(man)

Bantah Lakukan Pemukulan
Kepala sekolah Yuanda membenarkan bahwa salah satu muridnya ada yang kedapatan membawa VCD porno, namun ia membantah bahwa salah seorang guru teleh melakukan pemukulan.

"Dia bawa VCD ini, jadi kami tanyakan dia dapat dari mana, katanya di tong sampah. Sekarang VCD-nya saya sita. Saya sendiri belum berani mononton isinya. Namun tidak adanya pemukulan terhadap PA," kata kepala sekolah Yuanda sambil menunjukkan VCD yang dimaksud.

Menurut Yuanda, ia sudah menanyakan tentang pemukulan tersebut pada PA namun PA juga mengaku tidak ada pemukulan. Kemarin Senin sempat masuk ke sekolah, namun orang tuanya menjemput kembali anaknya itu tanpa sepengetahuan kepala sekolah.
Kapolsek Sagulung AKP Agus Joko Nugroho SIK membenarkan tentan aduan wali murid karena kekerasan yang diterima anaknya. "Laporannya sudah kami terima dan akan diproses lebih lanjut. Kami akan segera memintai keterangan dari pihak-pihak terkait," ujarnya.

Meskipun orang tua PA melaporkan tindakan kekerasan kepada kepolisian, namun pihak sekolah masih akan tetap menerima PA sebagai murid di sekolah tersebut."Tadi dia masih masuk sekolah dan tidak ada masalah. Namun tiba-tiba ibunya datang lagi dan membawa anaknya tanpa sepengetahuan saya. Dia masih terdaftar di sekolah dan kami tetap akan menerimanya," kata Yuanda.

Terkait VCD porno yang dimiliki siswanya tersebut, Yuanda berharap agar orang tua juga memantau aktivitas anaknya sebab kemampuan guru sangat terbatas, yakni hanya ketika di sekolah saja.Oleh karena itu, orang tua perlu memonitor anak-anaknya seperti menanyakan tentang pelajaran yang diterima di sekolah hingga pemeriksaan tasnya. Bahkan, ketika bermain bersama teman-teman di rumahnya juga harus dikontrol.

"Saya berharap kerjasama yang baik antara sekolah dan orangtua murid dengan 3 K, yakni komunikasi, konsultasi, dan kekeluargaan. Jangan sampai anak-anak kita terjerembab pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pemilikan VCD ini," ujarnya lagi.