Cara mengatasi Penyakit Lupa

Cara mengatasi Penyakit Lupa, lupa merukan penyakit yang sangat menjengkelkan,Menurut para pakar, Anda bisa mengingat kembali hal-hal yang sering Anda lakukan jika memperlakukan otak dengan benar.

Meskipun lupa ingatan sementara seperti ini bisa disebabkan oleh terlalu banyak tugas pada saat bersamaan (multitasking) atau karena menopause, Anda tidak perlu menyerah dan menerima kenyataan ini sebagai hal yang alami. Bagaimana cara memperlakukan otak dengan benar, berikut uraiannya untuk Anda.

Flossing setiap hari.
Pembentukan plak di gigi tidak baik untuk otak. Menurut Michael Roizen, MD, co-author YOU-The Owner's Manual: An Insider's Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger, plak yang terbentuk di antara gigi bisa memicu reaksi imun yang menyerang pembuluh darah, sehingga pembuluh darah tidak bisa mengirim nutrisi ke otak. Solusinya? Jangan lupa flossing setiap hari. Tidak ingat juga? Simpanlah benang floss di tempat penyimpanan make up Anda, dengan begitu akan mudah dilihat.

Multitasking di gym.
Sama seperti olahraga bisa menjaga bentuk tubuh, meregangkan otak juga bisa menjaga bentuknya tetap bagus. Dan melakukan kedua-duanya akan membawa manfaat ganda. Caranya, cobalah mengisi teka-teki silang sambil mengayuh stationary bike atau mendengarkan pelajaran bahasa atau iPod sambil berlari. Para ilmuwan menyatakan, melatih tubuh dan pikiran pada saat yang sama bisa meremajakan sel-sel otak. Tidak suka multitasking? Isilah teka-teka silang tepat setelah olahraga, saat otak masih benar-benar berenergi.

Perbanyak konsumsi ikan.
Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan seperti salmon dan makanan yang telah diperkaya seperti yogurt merupakan makanan super untuk memori. DHA, sejenis omega-3, efektif menurunkan peradangan arteri dan memperbaiki lapisan pelindung saraf. Hal ini, menurut Roizen, akan mengurangi lupa ingatan akibat usia, mengurangi risiko kepikunan, depresi, dan mempercepat daya pikir.

Olahraga.
Meningkatkan detak jantung 3 kali seminggu selama 20 menit, bahkan hanya dengan berjalan, akan memperbanyak oksigen di otak sehingga membantu pertumbuhan sel-sel baru. Menurut Sam Wang, PhD, associate professor of neuroscience di Princeton University, latihan aerobik juga sama efektifnya dengan aktivitas pelatihan otak lainnya. Tidak harus ke gym. Penelitian menunjukkan, aktivitas fisik sedang hingga kuat, bahkan hanya sekali seminggu, terbukti bisa membantu Anda mempertahankan fungsi kognitif hingga 30%.
Gunakan sumpit.
Menurut Maoshing Ni, PhD, penulis Second Spring: Dr. Mao's Hundreds of Natural Secrets for Women to Revitalize and Regenerate at Any Age, studi-studi menunjukkan kalau terlibat dalam aktivitas yang melibatkan ujung jari secara langsung akan menstimulasi otak. Aktivitas dengan ujung jari, seperti menggunakan sumpit, memintal, atau bahkan memutar-mutar pulpen atau pensil di antara jari juga bisa membantu otak dengan cara memperlancar peradaran darah. Dan sirkulasi darah yang baik akan membantu membuang produk-produk sampah yang mencegah nutrisi-nutrisi mencapai otak.