patung Dewi Kwan Im Menangis di medan

patung Dewi Kwan Im Menangis di medan, Ratusan warga Jalan Anggur Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat mendadak heboh. Pasalnya, patung Dewi Kwan Im di salah satu perumahan warga di Jalan Anggur Binjai Barat mengeluarkan air mata, Selasa (8/12) sekira pukul 11.30 WIB.

Keterangan dihimpun, patung Dewi Kwan Im itu sudah menangis selama tiga hari belakangan dan baru kemarin diketahui pemilik rumah saat hendak beribadah.

"Saya sembahyang guna meminta obat perut, sebab saya lagi hamil 7 bulan. Kemudian saya melihat Dewi Kwan Im mengeluarkan air mata. Saya pun terkejut dan langsung memberi tahu suami saya," ujar Santi, pemilik rumah.
Santi menambahkan, fenomena tersebut membuat suaminya langsung menghubungi keluarganya agar membawakan bikhuni (pemuka agama Buddha) untuk melihat apa maksud air mata yang keluar dari patung Dewi Kwan Im.

Bikhuni yang dipanggil akhirnya datang dan langsung melihat patung Dewi Kwan Im. Bikhuni langsung melakukan sembahyang di depan patung Dewi Kwan Im. Usai sembahyang, bikhuni keluar dari tempat sembahyang.

Bikhuni menjelaskan, tangisan Dewi Kwan Im menyuruh umat di dunia bertobat. Sebab, dunia saat ini sudah kotor dengan dosa. "Dewi Kwan Im sudah turun ke bumi untuk menolong umat yang ada di dunia, sebab dunia sudah sangat kotor," ujarnya.

"Mulai sekarang bertobat lah, perbanyak sembahyang menurut agamanya masing-masing," ungkapnya.

Selama ini, lanjutnya, bencana yang turun disebabkan ulah manusia yang membuat dunia menjadi kotor. "Agar tidak terjadi bencana, segera bertobat, sebab bencana yang turun secara bertubi-tubi itu ulah manusia sendiri," ucapnya.

Amatan wartawan koran ini, ratusan warga setempat yang ingin menyaksikan secara dekat memadati rumah Santi. Bahkan, warga mengabadikan patung Dewi Kwan Im menggunakan kamera handphone.

Peristiwa serupa pernah terjadi di Vihara Brahmavihara Arama, Desa Banjar, Kecamatan Buleleng, Bali. Patung Dewi Kwan Im juga mengeluarkan air mata. Fenomena tak lazim ini kali pertama muncul 8 Desember 2008, kemudian berhenti selama seminggu, dan tanggal 17 Desember 2008 air itu kembali muncul dalam jumlah lebih banyak. Tempat persembahyangan umat Budha yang ada di Buleleng, Bali itu, berada sekitar 20 kilometer dari Kota Singaraja.

Kepala Wihara Brahmavihara Arama, Rohala mengaku, kejadian itu memang sangat mengejutkan. Mengingat di meja altar persembahyangan tidak hanya terisi patung Dewi Kwan Im, tapi ada patung lain seperti Buddha Gautama dan Avalokitesvara.

Patung Dewi Kwan Im itu sendiri ukurannya jauh lebih kecil dari patung-patung lainnya, tingginya sekitar 30 cm, berbahan keramik putih dengan posisi tangan seolah memegang guci atau cumpu. Dari mulut guci itulah airnya menetes keluar.

"Apapun fenomena itu, kita diingatkan untuk sadar pada keadaan tak menentu seperti sekarang. Lebih jauhnya, masing-masing orang punya persepsi yang berbeda," terang Rahola.