Tes Kesehatan CPNS setengah bugil

Tes Kesehatan CPNS Bugil seperti Pengakuan wanita peserta tes kesehatan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Kota Batu Jawa Timur: Alangkah kagetnya ia ketika disuruh masuk dalam bilik pemeriksaan kulit dan kelamin secara bersamaan dalam keadaan setengah bugil. Mereka hanya boleh menggunakan bra dan celana dalam. Sedang dokternya laki-laki.

Hal yang sama juga dikeluhkan seorang guru di salah satu SMA di Kota Batu, sebut saja Bunga, yang juga mendapatkan cara tes kesehatan yang dinilainya tidak sopan.

Seperti yang di lansir oleh media www.surya.co.id, Tes kesehatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Batu di RST Soepraoen Malang, yang mengharuskan peserta tes semi telanjang, langsung disikapi serius oleh Pemprov Jatim. Bahkan Gubernur Soekarwo sempat marah usai membaca berita tersebut.

Pemprov menilai, pemeriksaan kesehatan terhadap CPNS sebagaimana yang dilakukan Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen terlalu detail dan terkesan menggunakan standar tentara. “Mestinya tak perlu terlalu detail seperti itu, ini kan tes untuk CPNS yang pesertanya dari kalangan sipil. Makanya setelah membaca berita tersebut, Gubernur sempat marah dan minta itu dievaluasi,” ujar Asisten III Bidang Kesra Setdaprov Jatim, Hary Soegiri kepada Surya, Selasa (1/12).

Mendapat perintah demikian, pihaknya, kata Hary, langsung mengklarifikasi kasus tersebut ke Pemkot Batu. Setelah mendapat penjelasan dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Batu, Pemprov minta agar Pemkot Batu memberi penjelasan langsung ke media. “Pak Eddy Rumpoko (Wali Kota Batu) sendiri katanya yang akan menjelaskan. Jadi, semuanya sudah clear,” jelas Hary.

Meski demikian, agar hal yang sama tidak terulang, Pemprov minta tes kesehatan penerimaan CPNS tahun-tahun mendatang harus dilakukan di RSU milik pemerintah dan bukan di RS militer.

Hal itu dinilai penting, agar standar pemeriksaan tes kesehatan CPNS antara daerah satu dengan lainnya sama.
Seperti diberitakan Surya edisi Selasa (1/12), belasan perempuan CPNS Kota Batu terkaget-kaget ketika mengikuti tes kesehatan, karena selain harus berhadapan dengan dokter pria, mereka juga diminta dalam keadaan separo telanjang.



Belasan perempuan itu merupakan CPNS yang diterima pada rekrutmen 2008 lalu dan akan diangkat menjadi PNS Kota Batu tahun ini. Tes kesehatan itu merupakan salah satu syarat pengangkatan. Tes itu digelar di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen di Kota Malang, Senin (30/11).

“Sebelum tes kesehatan kulit dan kelamin itu, kami sudah diberitahu agar melepas semua pakaian kecuali bra dan celana dalam. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang, dan kami disuruh berjejer saat memulai pemeriksaan,” aku seorang pegawai honorer Batu yang meminta namanya dirahasiakan karena malu urusan bugil ini dipublikasikan media.

Hal yang sama juga dikeluhkan seorang guru di salah satu SMA di Kota Batu, sebut saja Bunga, yang juga mendapatkan cara tes kesehatan yang dinilainya tidak sopan.

“Ya sepanjang pemeriksaan saya bersama 9 teman CPNS lain sudah biasa masuk ruangan dan membuka pakaian bagian atas bersamaan untuk foto rontgen,” kata CPNS perempuan lainnya.

Namun alangkah kagetnya ia ketika disuruh masuk dalam bilik pemeriksaan kulit dan kelamin secara bersamaan dalam keadaan setengah bugil. Mereka hanya boleh menggunakan bra dan celana dalam. “Saya tetap menjalaninya, karena berpikir tak masalah setengah telanjang, karena yang memeriksa paling dokter cewek. Tapi alangkah kagetnya ketika di dalam ternyata dokternya laki-laki, saya malu sekali,” akunya.

Sekretaris Pemeriksaaan Kesehatan RST Soepraoen, dr Gaguk Prasetya, mengatakan tes kesehatan yang mereka lakukan di RST sudah sesuai prosedur dan diberlakukan sama untuk seluruh pasien mulai dari tes kesehatan untuk Korps Wanita Angkatan Darat, perwira wanita, hingga PNS.

“Dan di RST kami hanya tersedia satu dokter kulit dan kelamin yang kebetulan memang laki-laki. Apalagi tak ada aturan di RST ini yang mewajibkan jika pasien wanita harus diperiksa oleh dokter wanita juga,” beber Gaguk.
Ditambahkan, dalam proses pemeriksaan, semua dokter bersikap profesional dan tak pernah berniat melecehkan pasien. Pemeriksaan bagian dalam, juga dokternya laki-laki.