Menjelang kedatangan SBY Ke Blitar,Mega Perintahkan Nisan Bung Karno Digeser Tengah Malam, Menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Blitar, Jawa Timur, batu nisan makam proklamator Bung Karno dipindah. Prosesi pemindahan dimulai tengah malam pukul 00.00 WIB dan baru selesai menjelang fajar, Selasa (30/3/2010) Pahing.
Batu nisan Bung Karno terbuat dari marmer hitam, berbentuk oval dengan diameter sekitar 2 meter. Untuk mengangkatnya digunakan sedikitnya empat dongkrak, masing-masing berkekuatan 5 ton. Sedangkan proses penggeseran dilakukan sekitar 10 pekerja, menggunakan tumpuan balok kayu.
Pemindahan nisan mendiang Presiden Ir Soekarno sempat membuat warga sekitar kompleks makam cemas. Makam Bung Karno berada satu kompleks dengan Perpustakaan Nasional Bung Karno di Jl Ir Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Koleksi buku-buku sejarah Indonesia dan dunia di perpustakaan ini mengungguli koleksi seluruh perpustakaan kampus terbaik mana pun. Maklum, ia dibiayai APBN dan mendapat hibah buku dari banyak pihak.
Alhasil, pemindahan tengah malam itu memicu tanda tanya besar karena dulu salah satu anak Bung Karno getol mewacanakan pemindahan kerangka Bung Karno dari Blitar ke Bogor. Warga tidak diberi tahu sebelumnya kalau ada pemindahan nisan. Warga berjaga-jaga karena takut yang dipindah adalah makam Bung Karno, salah satu ikon Kota Blitar. "Jangan-jangan makamnya yang dipindah,” ujar Yitno, warga Bendogerti, yang melihat dari luar tembok ketika proses pengangkatan dan pemindahan batu nisan.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Selama ini, Bung Karno yang meninggal tiga dekade lalu, tetap memberikan pride bagi warga Blitar. Bung Karno memang lahir di Surabaya, tapi masa kecil dan kenangan semasa remajanya berada di Blitar. Bahkan, jika mudik dimengerti sebagai pulang ke tempat asal, Bung Karno selama jadi Presiden pun selalu ke Blitar, bukan kota lain.
Itu sebabnya, warga coba masuk dan bertanya pada penjaga Makam Bung Karno, tapi dilarang dan tidak diberi tahu apa yang terjadi. Hampir setiap warga yang melintas di depan makam berhenti, karena melihat lampu di atas joglo pusara Makam Bung Karno menyala terang.
Sejak Senin (29/3/2010), aparat keamanan terlihat lalu lalang di sekitar makam itu karena memang menjelang kedatangan Presiden SBY. Warga pun menduga-duga, pemindahan itu terkait kedatangan Presiden SBY ke Blitar. SBY dijadwalkan bermalam di Hotel Tugu Sri Lestari.
Ketua Majelis Pelestarian Ajaran Bung Karno (MPABK) Bambang Gunawan juga menyesalkan penggeseran batu nisan makam Bung Karno tersebut, apalagi jika alasannya tidak jelas. “Saya menduga ini berkaitan dengan mistik, bukan nilai-nilai sejarah. Karena batu nisan yang sudah tertanam kuat, kenapa dipindah?” ungkap Bambang.
Juru kunci makam Bung Karno, Suwanto, ketika ditanya pada Selasa siang mengaku tidak tahu siapa yang memindah batu nisan sejauh 1 meter ke arah utara. "Tidak ada pemberitahuan siapa yang memindahkan dan untuk tujuan apa,” paparnya.
Terpisah, anggota Fraksi PDIP DPR RI Theodorus Jacob Koekerits yang hadir saat pemindahan batu nisan, belakangan mengakui, prosesi itu atas perintah Megawati Soekarnoputri. “Pemindahan sejauh 1 meter ke utara tersebut, memang atas keinginan Ibu Megawati,” papar Ondos, sapaan Theodorus. Disebutkan, putra kedua Megawati, Prananda Prabowo, juga hadir untuk menyaksikan pemindahan nisan itu.