Sejarah Perubahan Iklim

Sejarah Perubahan Iklim, Ada 15.000 delegasi dari 192 negara yang bakal hadir dalam konferensi perubahan iklim PBB di Kopenhagen. Selain itu ada sekira 100 kepala negara dan 5.000 wartawan dari berbagai dunia sepanjang konferensi yang berlangsung 7-18 Desember itu. Beberapa peristiwa dan temuan mengantarkan dunia sampai pada tahapan kesadaran akan pemanasan global dan mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Berikut rangkaian beberapa peritsiwa tersebut.

1712 – Tukang pandai besi Inggris, Thomas Newcomen, menemukan mesin uap yang digunakan secara meluas dan membuka jalan ke arah Revolusi Industri serta penggunaan batu bara dalam skala industri.
1800 – Jumlah penduduk dunia mencapai 1 milyar.

1824 – Fisikawan Joseph Fourier menggambarkan yang disebutnya sebagai efek rumah kaca: “Suhu (bumi) bisa meningkat oleh interposisi atmosfir karena panas dari cahaya menghadapi hambatan lebih sedikit waktu memasuki udara dibanding saat memasuki udara ketika berubah menjadi panas cahaya.”

1861 – Fisikawan John Tyndall memperlihatkan uap air dan gas-gas tertentu lain menciptakan efek rumah kaca. Lebih dari seabad kemudian, jasanya diabadikan pada salah satu pusat penelitian iklim, Tyndall Centre.

1886 – Karl Benz meluncurkan Motorwagen, yang dianggap sebagai mobil pertama.

1896 – Ahli kima Swedia, Svante Arrhenius, menyimpulkan bahwa pembakaran batu bara pada skala industri akan meningkatkan efek rumah kaca yang alami.

1900 – Warga Swedia lainnya, Knut Angstrom, menemukan bahwa dalam konsentrasi yang kecil sekalipun, CO2 di atmosfir dengan kuat menyerap bagian dari spektrum infra merah. Walau dia tidak menyadari konsekuensinya, Angstrom menunjukkan bahwa jejak gas sekalipun bisa berdampak pada atmosfir.

1927 – Emisi karbon dari pembakaran minyak fosil mencapai 1 milyar ton per tahun.

1930 – Penduduk bumi mencapai 2 milyar jiwa.

1938 – Berdasarkan catatan dari 147 stasiun cuaca di seluruh dunia, seorang insinyur Inggris, Gyu Callendar, memperlihatkan bahwa suhu meningkat dibanding satu abad sebelumnya. Dia juga menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 meningkat dalam periode yang sama dan menyimpulkan hal itu yang menyebabkan peningkatan suhu. Namun Efek Callendar -begitulah disebutnya- ditolak oleh para ahli meteorologi.

1955 – Dengan menggunakan peralatan generasi baru, termasuk komputer masa awal, peneliti Amerika Serikat Gilbert Plass menganalisa secara rinci penyerapan infrared dari berbagai gas. Dia memperkirakan kenaikan dua kali lipat konsentrasi CO2 akan meningkatkan temperatur sekitar 3-4′C.

1957 – Ahli kelautan, Roger Revelle, dan ahli kimia, Hans Suess, memperlihatkan air laut tidak akan menyerap semua tambahan CO2 yang masuk ke atmosfir, seperti yang diasumsikan oleh banyak pihak.

1958 –Charles David Keeling menggunakan peralatan yang dikembangkan sendiri untuk menghitung secara sistematis CO2 di atmosfir di Mauna Loa, Hawai, dan Antartika. Dalam waktu 4 tahun, proyek tersebut –yang masih diteruskan sampai sekarang—memberikan bukti yang jelas bahaa konsentrasi CO2 meningkat.

1960 – Jumlah penduduk bumi mencapai 3 milyar.

1972 – Konperensi Lingkungan PBB pertama di Stockholm. Perubahan iklim belum masih dalam agenda pertemuan, yang terpusat pada polusi kimia, uji coba bom atom, dan perburuan ikan paus. Salah satu keputusan pertemuan adalah membentuk Program Lingkungan PBB, UNEP.

1975 – Jumlah penduduk bumi mencapai 4 milyar.

1975 – Ilmuwan Amerika, Wallace Broecker, mengangkat isitilah pemanasan global ke dalam khasanah umum lewat judul dari tulisan ilmiahnya.

1987 – Penduduk manusia mencapai 5 milyar

1987 – Traktat Montreal disepakati. Isinya adlah pembatasan bahan kimia yang bisa merusak lapisan ozon. Walau tidak menyinggung perubahan iklim saat penetapannya, traktat ini mempunyai dampak lebih besar dalam emisi gas rumah kaca dibanding Protokol Kyoto.

1988 – Panel Antara Pemerintah untuk Perubahan Iklim dibentuk guna mengkaji dan mengumpulkan bukti-bukti tentang perubahan iklim.

1989 – Perdana Menteri Inggris, Minister Margaret Thatcher –yang juga sarjana kimia– memperingatkan dalam pidatonya di PBB bahwa dunia mengalami peningkatan pesat dalah jumlah karbon dioksida yang memasuki atmosfir. Dia juga menyerukan adanya sebuah traktat global tentang perubahan iklim. .

1989 – Emisi karbon dari bahan bakar fosil dan industri mencapai 6 milyar ton per tahun.

1990 – IPCC mengeluarkan Laporan Kajian Pertama, yang menyimpulkan temperatur meningkat sekitar 0,3-0,6′C dalam satu abad terakhir. Laporan itu juga menyebutkan emisi yang dihasilkan manusia telah menambah gas rumah kaca alami dan penambahan itu akan menyebabkan kenaikan suhu.

1992 – Dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro, sejumlah pemerintah dunia menyepakati Konvensi Kerangka Bersama dalam Perubahan Iklim. Negara-negara maju sepakat untuk mengembalikan emisinya ke tingkat Tahun 1990.

1995 – Laporan Kajian Kedua IPCC menyimpulkan bukti-bukti yang cukup tentang pengaruh manusia yang terlihat atas iklim bumi. Kesimpulan ini disebut sebagai pernaytaan tegas bahwa manusia bertanggungjawab atas perubahan iklim.

1997 – Protokol Kyoto disepakati. Negara-negara maju bertekad mengurangi emisi rata-rata 5% dalam periode 2008-2012, dengan tingkat lebih besar bagi masing-masing negara. Senat Amerika Serikat langsung menyatakan tidak akan mensahkan traktat itu.

1998 – Kombinasi El Nino dan pemnasan global menyebabkan suhu bumi tertinggi yang pernah tercatat. Suhu rata-rata global lebih tinggi 0,52′C disbanding rata-rata pada periode 1961-1990.

1998 – Diumumkannya grafik kontroversial yang mengindikasikan kenaikan suhu di Belahan Utara yang tidak biasa jika dibandingkan dengan masa 1.000 tahun sebelumnya.

1999 – Penduduk manusia mencapai 6 milyar jiwa.

2001 – Presiden George W. Bush menarik Amerika Serikat dari proses Kyoto.

2001 – Laporan Kajian Ketiga IPCC menemukan bukti baru yang lebih kuat bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia merupakan penyebab utama dari pemanasan yang terjadi dalam paruh kedua abad 20.

2005 – Protokol Kyoto menjadi undang-undang internasional bagi negara yang mensahkannya

2006 – Laporan Stern menyimpulkan bahwa perubahan iklim bisa merusak GDP global sampai 20% namun mencegahnya hanya membutuhnya sekitar 1% dari GDP global.

2006 – Emisi karbon dari pembakaran minyak fosil dan industri mencapai 8 milyar ton per tahun.

2007 – Laporan Kajian Keempat IPCC the menyebutkan lebih dari 99% emisi yang dihasilkan manusia yang menyebabkan perubahan iklim pada jaman modern.

2007 – IPCC dan mantan Wakil Presiden AS Al Gore menerima Hadiah Nobel Perdamaian karena jasa mereka dalam membangun dan menyebarluaskan pengetahuan tentang perubahan iklim yang disebabkan manusia serta meletakkan dasar bagi langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menangani perubahan itu.

2007 – Pertemuan perubahan iklim di Bali mencapai kesepakatan tentang peta jalan Bali dengan tujuan penetpan traktat global yang baru pada akhir 2009.

2008 – Setengah abad sejak dimulainya pengamatan di Mauna Lao, Proyek Keeling memperlihatkan konsentrasi CO2 meningkat dari 315 partikel per juta (ppm) pada 1958 menjadi 380 ppm di 2008.

2008 – Dua bulan sebelum dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berjanji untuk terlibat bersama bagian dunia lain untuk perubahan iklim.

2009 – Cina mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, walau AS masih nomor satu berdasarkan buangan per kapita.

2009 – Perwakilan dari 192 pemerintah menghadiri Pertemuan Puncak Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, Denmark.