Cara Alami Mencegah Kehamilan

Cara Alami Mencegah Kehamilan, Kebutuhan seksual bagi pasangan suami-istri (pasutri) memang tidak bisa ditinggalkan. Resikonya, sang istri sewaktu-waktu dapat hamil dan beranak lagi. Sedang upaya mengatasi kehamilan, sampai sekarang masih mengandalkan beberapa alat-alat kontrasepsi.

Melakukan aktifitas seksual bagi pasutri sepertinya, menjadi hal yang sulit ditinggalkan. Bagaimana pun kebutuhan seksual menurut ajaran agama merupakan kebutuhan batin yang bersifat wajib. Kalaupun lantas, orang berpikiran tidak ingin berhubungan intim dengan pasangan lantaran takut hamil, pikiran demikian seharusnya dibuang jauh-jauh. Sebab, saat ini ada beberapa cara mengatasi resiko kehamilan itu. Diantaranya, mau menggunakan kontrasepsi atau dengan cara manual.

Menggunakan cara manual mungkin pasutri belum begitu banyak yang tahu terapi cara ini. Meski sebagian wanita sudah banyak yang paham, namun alangkah baiknya jika dijelaskan lebih lanjut. Cara ini, biasanya kaum wanita melakukannya dengan bantuan sarana manual atau alat berbahan karet. Alasan disebut manual, karena cara kerjanya masih harus digerakkan dengan tangan sendiri. Proses melakukannya tidak dapat otomatis, atau bekerja sendiri.
Para wanita sekarang sebenarnya sudah banyak melakukan cara manual ini, meskipun cara yang ditempuhnya cukup unik. Sayangnya, karena informasi pencegahan kehamilan itu berasal dari sumber yang tidak jelas, maka kerancuan pun sering terjadi.
Tak heran jika kegagalan demi kegagalan kerapkali terjadi, meski mereka telah melakukan terapi pencegahan dengan cara manual ini, tapi masih kerap bocor hingga hamil lagi. Beberapa contoh pencegahan yang seringkali tidak berhasil itu, antara lain;
Cuci Miss V
Mitos pencegahan seperti ini, kali pertama muncul dari anggapan kaum wanita, bahwa sel mani akan mati seluruhnya setelah selesai berhubungan intim. Caranya cukup meski menggunakan sarana, namun boleh dikata cukup alami. Yaitu dengan melakukan pecucian Miss V (vagina) begitu proses hubungan intim selesai. Sarana yang dipakai dalam pencucian bermacam-macam.
Ada yang mencucinya dengan sabun, air soda, shampoo, atau air es. Justru cara demikian ini yang sesungguhnya sama sekali tidak menguntungkan.
Mengapa? Sperma yang sudah kadung masuk ke vagina, ternyata belum tentu mati secara sungguh-sungguh.

Sebab, kadang kecepatan gerak sperma yang terperangkap umbai dalam oviduk bisa lebih cepat dari yang diperkirakan. Anggapan ini tidak benar sama sekali, karena sel mani yang masuk ke vagina akan langsung mengalir ke dalam kandung rahim. Pencucian yang dilakukan logikanya memang membunuh sel mani, namun terbatas pada sel mani yang berada di bagian luar vagina atau liang senggama.
Jelly anti hamil
Mengatasi kehamilan dengan cara lainnya, ditempuh wanita dengan berjaga-jaga menggunakan jelly vagina atau sejenis obat yang bisa mematikan sel mani. Untuk mendapatkannya, cukup mudah mencari ke apotik atau ke toko perlengkapan seks (sexshop).
Biasanya jelly anti kehamilan ini, dimasukkan ke liang senggama itu dengan menggunakan alat khusus. Resiko bagi tubuh memang cukup menguntungkan, cuma ada beberapa kelemahan-kelemahan yang sebenarnya justru merugikan bagi rencana semula.
Cara ini menurut beberapa dokter tidak efektif karena cara kerjanya tidak terpantau dengan jelas. Karena besar kemungkinan, meski sudah diolesi jelly anti kehamilan, namun masih saja ada sel mani yang lolos, dan akhirnya sampai kepembuaian. Efektifitas dari produk ini tidak bisa dipertanggungjawabkan karena memang belum pernah teruji.

Topi Belanda

Cara manual lainnya, meski alat yang digunakan masih langka, tapi wanita sekarang dengan mudah dapat menemukannya di sexshops. Yaitu dengan menggunakan alat bantu diafragma, atau sering juga disebut sebagai “Topi Belanda”. Alat yang berfungsi sebagai perupa penyekat agar sperma dan ovum tidak bertemu ini, terbuat dari karet tipis dan melengkung serta tepi-tepinya dikelilingi pegas kawat.

Cara penggunaannya memang cukup rumit karena harus dimasukkan agak ke dalam vagina. Untuk menghindari luka sebaiknya dipakai dengan bantuan vagina jelly dan harus dipakai setiap malam, terutama saat ingin berhubungan intim. Cara ini tergolong rumit, seringkali karena tidak tepat penempatannya sampai akhirnya meski memakainya tetap saja mengalami kehamilan. Hanya saja, jika benar pemakaiannya resiko kehamilan sangat kecil.

Alasan karena cara pemakaian yang terlalu rumit inilah, wanita kebanyakan tidak menyukai cara pengaman ini. Kalaupun menggunakan kadang posisi meletakkan di dalam wagina seenaknya saja. Apalagi jika libido sudah kadung meninggi, jangankan untuk memakai secara tepat, memasukkannya saja sudah enggan. Menurut beberapa pakar kehamilan, karena kerumitan penggunaannya meneyebabkan alat tersebut sering kali gagal untuk mengantisipasi kehamilannya.

Mungkin karena kelemahan maupun resiko penggunaan alat seks ini, baiknya dihindari saja sebelum benar-benar terlambat. Jangan sekali-kali bereksperimen dengan berbagai pendapat orang tentang pencegahan kehamilan, sebab selain risikonya tinggi, tingkat keberhasilannya juga diragukan.