Setelah kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia, hari ini indeks diperkirakan masih akan mencoba menciptakan rekor baru, meski mulai dibayangi aksi ambil untung (profit taking).
"Kami melihat saat ini IHSG tengah berada dalam bullish trend (tren menguat), meski mulai dibayangi oleh ancaman profit taking. Hari ini kami perkirakan indeks akan menguji level resistance 2.900. Sementara untuk support berada di 2.862," sebut analis riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono.
Kemarin, IHSG ditutup 2.887,24 atau naik 2,02 persen. Posisi indeks ini memecahkan rekor tertinggi sebelumnya yang dicapai pada 2008 yakni pada posisi 2.830,26, didukung oleh terus masuknya aliran dana asing ke pasar finansial Indonesia.
"Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia disertai suku bunga yang rendah menciptakan optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini sebenarnya telah tercermin dari dinaikkannya rating serta prospek Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional S&P," sebut Purwoko.