Penjara Soekarno Di Sukamiskin

Penjara Soekarno Di Sukamiskin, Sejarah mencatat, Presiden RI pertama Soekarno pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Sukamiskin pada 1930. Ia divonis empat tahun penjara oleh persidangan Landraat Bandung. Pembelaannya di persidangan yang berjudul Indonesie Klaagt Aan atau Indonesia Menggugat membuat marah pemerintahan Belanda.

Meski tak terbukti bersalah, Soekarno tetap ditekan dan dijebloskan ke Lapas Klas 1 Sukamiskin. Ia mendekam di kamar tahanan nomor 233 Blok Timur lantai II. Kini, sel tahanan itu bernomor TA01 sebuah singkatan dari Timur Atas 01. Berada persis dekat tangga menuju lantai 2, sedikitnya, ada 16 tangga yang harus dilalui untuk mencapai sel tersebut.

Ukuran sel tahanan Bung Karno sekira 3,2x2,5 meter. Dua jendelanya menghadap persis ke arah matahari terbit. Di dalam ruangan hanya ada kursi dan meja kayu. Tempat tidur Bung Karno berupa kasur lipat yang di bawahnya terdapat kloset.

Sel tahanan itu saat ini masih terawat dengan baik. Meski dindingnya sudah dicat dengan warna biru, posisi barang di dalam kamar tidak berubah. Dua buah lemari tampak menempel di dinding. Di tepi kamar, sebuah rak buku berdiri, lengkap dengan 16 buku koleksi Bung Karno. Dinding kamar dihiasi 7 foto setengah badan.

“Catnya sudah diganti dengan warna biru. Kalau dulu saat Bung Karno ditahan, catnya masih putih,” kata Kepala Keamanan Lapas Sukamiskin Tonny Nainggolan kepada okezone beberapa waktu lalu.

Di atas salah satu lemari, lambang Negara Burung Garuda terpasang. Tulisan Bhinneka Tunggal Ika-nya sudah sedikit rusak. Selain itu, berdiri pula sebuah bendera merah putih di salah satu sudut kamar. Kunci asli sel tahanan Bung Karno hingga kini masih tersimpan. Di depan pintu sel tahanan, tepatnya di bawah nomor kamar TA01, terdapat tulisan dengan huruf kapital: BEKAS KAMAR BUNG KARNO. Di bawahnya terdapat tulisan dalam bahasa Inggris, juga dengan huruf kapital: THE FORMER ROOM OF BUNG KARNO.

“di ruangan ini tidak ditemukan dokumen-dokumen yang menyatakan Soekarno pernah menempati ruangan ini. Kabarnya, dokumen tersebut sudah diboyong semua ke Belanda,”

Lapas Sukamiskin sendiri dibangun tahun 1918. Bangunan penjara tersebut tampak megah. Jika dilihat dari udara, Lapas Sukamiskin berbentuk trapesium. Gedung itu memiliki arsitektur modern fungsional yang dirancang arsitek Belanda Prof CP Wolff Schoemaker.

Menurut Tonny, luas lahan Lapas Sukamiskin sekitar enam hektare. Empat hektare digunakan untuk perkantoran dan dan kamar hunian yang terbagi atas empat blok yaitu Blok Barat, Timur, Utara, dan Selatan. Lapas Sukamiskin terdiri atas dua lantai dengan 552 kamar hunian. Sebanyak 37 kamar di antaranya sudah tidak layak huni dan empat kamar merupakan kamar isolasi.

Pada zaman Belanda, Lapas Sukamiskin dikhususkan sebagai penjara kaum intelektual. Makanya kenapa akhirnya Soekarno ditahan juga di sini. Ini dibuktikan dengan ukuran kamar di lantai atas dan bawah yang berbeda. “Lantai atas untuk kaum intelektual berukuran 3,2x2,5 meter. Sedangkan lantai bawah untuk para penjahat yang dipekerjakan berukuran 1,6x2,5 meter,” pungkas Tonny.